"Yiren apa yang kau lakukan disini?"
Pertanyaan Jeno membuat Yiren yang berdiri canggung di depan Yeji seketika tersenyum cerah "Aku membawa bingkisan tahun baru kiriman dari ibuku, di asrama terlalu banyak jadi aku membawakanmu beberapa" Jeno langsung menatap Yeji memberikannya kode untuk menerima bingkisan yang ada di tangan Yiren.Mengerti maksud tatapan Jeno Yeji langsung mengambil bingkisan itu dan menyuruh Yiren untuk masuk.
"Terima kasih, silahkan masuk" Ucapnya setelah menerima bingkisannya lalu menggeser sedikit tubuhnya agar Yiren bisa masuk.
"Aku akan menyimpannya di dapur" Ucapn Yeji lalu Jeno mengangguk. Jeno membawa Yiren masuk ke ruang tengah dimana kotak makan siang masih berserakan karena mereka belum menyelesaikan makan siang. Tepatnya Jeno yang belum menghabiskan makan siangnya sementara Yeji hanya memakan desert yang juga di pesan Jeno tadi.
"Maaf hanya bisa menyiapkan Cola karena kebetulan bahan-bahan dapur sedang kosong" Ucap Yeji memberikan Cola pada Yiren yang sekarang sudah duduk di Single sofa yang ada di ruang tengah.
"Yeji sering kesini ya?"
"Tidak juga, aku kesini hanya jika memiliki waktu luang dan Jeno juga sedang disini" Jawab Yeji santai "Aku tidak tahu jika kalian ternyata dekat"
"Kita kan sebaya, kupikir tidak aneh jika kita dekat" Balas Yeji"Bukankah Lia juga seumuran denganmu? NCT sunbae juga memiliki beberapa member lain yang seumuran kenapa hanya kalian berdua yang disini?"
"Itu karena dia gadis yang ku maksud kemarin" Kali ini Jeno yang menjawabnya sementara Yeji menatap lelaki itu bingung "Gadis yang sudah mengisi hatiku" Sambung Jeno membuat Yeji tersenyum salah tingkah dengan wajah yang memerah.
"Aahh, ohiya aku juga kesini untuk mengambil baju yang kemarin ku tinggalkan disini saat menginap" Ucap Yiren membuat Yeji menatap Jeno dengan tatapan "apa maksudnya itu?" Dan Jeno bisa menangkap maksud tatapan gadisnya dan memberikan isyarat bahwa dia akan menjelaskannya nanti.
"Tunggulah disini, aku akan mengambilkannya" Kata Jeno lalu berdiri menuju ke kamar yang ada di sebelah kamarnya untuk mengambil baju yang dimaksud.
Sepeninggalan Jeno Yeji dan Yiren duduk dengan canggung, tak ada yang memulai pembicaraan. Yeji hanya duduk sambil memainkan kuku jarinya sedangkan Yiren duduk sambil menatap sekitar ruangan.
"Kupikir Jeno tidak sedang dekat dengan siapa-siapa" Ucapan Yiren membuat Yeji mendongak dan menatap gadis itu "Kemarin malam dia sudah menolakku, dia bilang dia sudah mencintai gadis lain" Yeji hanya diam mendengarkan Yiren bercerita.
"Awalnya aku tidak percaya, itulah kenapa aku berani datang kesini sekarang, berharap perasaanku bisa terbalaskan" Yiren menghela napas "Tapi setelah melihatmu disini, aku sekarang yakin jika memang Cintaku bertepuk sebelah tangan" Yeji merasa bersalah padahal dia tidak melakukan apa-apa.
"Maafkan aku" Ucap Yeji
"Kenapa kau minta maaf? Kau tidak salah, saat orang jaruh cinta patah hatinitu hal yang biasa" Ucap Yiren dengan senyum "Aku yang seharusnya minta maaf karena berusaha masuk ke dalam hubungan kalian""Tidak, kau kan tidak tahu kalau kami dekat" Ucap Yeji lalu Yiren tersenyum "Kau tahu aku menyukai Jeno sejak pertama kali aku melihatnya mebawakan acara Music dia terlihat sangat tampan saat itu" Ucap Yiren sambil menatap langit-langit dan mengingat saat pertama kalinya dia melihat Jeno.
"Sejak saat itu aku menyukainya, saat di Jeju kami bertemu aku sangat senang karena bisa membantunya dan ketika kami kembali bertemu di bandara rasanya aku sedang bermimpi" Yeji hanya mendengarnya tanpa menyela.
"Sampai saat dia mengajakku minum bersama para eonni sebagai ucapan terima kasih, dari situ kami jadi dekat dan berteman" Yiren menatap Yeji yang masih setia mendengarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss (Jeno x Yeji)
FanfictionItu bukan ciuman pertamaku tapi kenapa rasanya jantungku berdetak dua kali lebih kencang dibanding saat ciuman pertamaku dulu.-Jeno Ciuman pertamaku diambil oleh senior hanya untuk kebutuhan penampilan saja, Jantungku rasanya sudah ingin meloncat da...