"Jika kita rekan kenapa kita berciuman?"
Pertanyaan yang sampai saat ini belum bisa di jawab Jeno. Dia sendiri masih bingung dengan dirinya yang bersikap terlalu agresif ketika bersama dengan gadis yang saat ini sedang menunggu jawaban darinya.
"Kenapa diam?" Tanya Yeji yang mulai jengah melihat Jeno yang tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Kau bilang ingin meluruskan kesalahpahaman, tapi ketika ku tanya kau hanya diam tidak menjawab" Ujar Yeji "Menurutku memang tidak ada yang perlu di luruskan" sambungnya lalu melangkah menuju pintu tapi langsung di tahan oleh Jeno membuat gadis itu berdiri diam menatap sebal kearahnya.
"Kenapa kau bersikap seperti ini?"
"Bersikap bagaimana?" Tanya Yeji tapi Jeno kembali diam karena tidak tahu harus mengatakan apa membuat Yeji menghela napasnya lelah."Kau bilang ingin meluruskan kesalahpahaman, pertanyaanku tadi adalah salah satu prosesnya tapi kau tidak bisa menjawabnya jadi bagaimana kita akan meluruskan kesalahpahaman yang kau maksud itu?"
"Kau tau kita melakukannya karena pekerjaan" Ucap Jeno "Untuk yang pertama mungkin jawabanmu itu bisa di terima tapi yang berikutnya?" Pertanyaan Yeji membuat Jeno kembali bungkam. Dia sampai heran dengan gadis di depannya yang berhasil membungkamnya lebih dari dua kali hanya dengan pertanyaannya.
"Jeno, aku bertanya bukan maksud apa-apa. Aku hanya ingin tahu bagaimana seharusnya aku bersikap nantinya ketika kau telah menjawab pertanyaanku" Ucap Yeji
"Aku tidak ingin salah paham dengan semua perlakuanmu. Jika memang kau tidak bisa menjawabnya maka jangan mengajakku untuk meluruskan kesalahpahaman" sambungnya lalu pergi meninggalkan Jeno yang terdiam.Sepeninggalan Yeji lelaki itu mengacak rambutnya dia merasa frustasi dan bingung dengan dirinya sendiri. Dia berdecak sebal karena tidak bisa menjawab pertanyaan Yeji sehingga kesalahpahaman yang sejak beberapa bulan yang lalu belum bisa dia luruskan.
Samar-samar dia mendengar suara gadis yang sedang berbicara di depan kamarnya.
"Eonni apa yang kau lakukan di dalam sana? Bukankah kamarmu di ujung sana?" Tanya seorang gadis yang di yakini Jeno adalah suara salah satu member Itzy.
Tidak mendengar jawaban Yeji membuat Jeno berinisiatif keluar untuk membantu karena dialah yang membuat gadis itu masuk di kamarnya.
"Ohh Yeji kau masih disini?" Tanya Jeno membuat Yuna terkejut melihatnya keluar dari kamar dimana eonninya keluar.
"Oppa apa yang kau lakukan disini?"
"Ini kamarku"
"Lalu apa yang eonni lakukan di kamar Jeno oppa?"
"Dia tadi membantuku memilih hadiah ulang tahun untuk keponakanku, kebetulan ponselku tadi ada di dalam kamar" Jawab Jeno lalu Yuna hanya mengangguk angguk
"Kau ingin kemana? Bukannya tadi bilang ingin istirahat?" Tanya Yeji mengalihkan perhatian Yuna "Hmm Ryujin eonni pergi bersama Chenle oppa dan Chaeryeong eonni. Lia eonni sudah tidur karena bosan aku ingin ke kamarmu" Jawab Yuna
"Kalau begitu ayo ke kamarku kita menonton drama" Ajak Yeji sambil menggamit lengan Yuna dan mengajaknya berjalan menjauhi kamar Jeno.
"Oppa kami pergi dulu" seru Yuna lalu Jeno hanya mengangguk sebagai jawaban. Lelaki itu hanya memandangi kedua punggung gadis yang semakin lama menghilang di balik pintu kamar di ujung lorong. Akhirnya Jeno kembali masuk dan mengabari Haechan untuk kembali ke kamar mereka.
*****
Setelah percakan keduanya tidak lagi saling bertegur sapa, bukan karena sengaja tapi mungkin karena alam memang sengaja menbentangkan jarak diantara mereka. Saat festival pun mereka tidak benar-benar berpapasan karena kedua grunya yang memang berdiri berjauhan dan ruang tunggu mereka yang tidak dekat.Itzy kembali ke Seoul sehari setelah festival sementara Nct Dream masih harus menyelesaikan musik video untuk comeback mereka. Jeno tidak lagi mengirim pesan pada Yeji, lelaki itu membiarkan Yeji lebih tenang dan berusaha berbicara lagi dengannya ketika waktunya nanti tiba.
Saat ini Jeno sedang duduk di kamarnya sambil memainkan ponselnya sementara Haechan menonton siaran Tv.
"Haechan-ah apa yang harus ku lakukan pada Yeji?"
"Bukannya kemarin sudah selesai?"
"Tidak ada yang selesai kemarin, masalahnya
mungkin semakin rumit""Memangnya apa yang membuatnya rumit?" Tanya Haechan lalu Jeno menceritakan semuanya yang telah terjadi saat dia dan Yeji berada di kamar ini, sementara Jeno bercerita Haechan hanya diam menyimak.
"Sekarang aku tanya padamu, apa kau menyukai Yeji?" Tanya Haechan setelah Jeno menyelesaikan ceritanya.
"Aku tidak tahu"
"Aku hanya nyaman berada di dekatnya, kupikir karena kita berada di umur yang sama tapi melihatnya marah dan mengabaikan ku seperti itu aku merasa sangat frustasi"
"Kau tau rasa nyaman mu itu membuatnya bingung, dia tidak ingin salah bersikap, seharusnya kau memberinya kepastian yang jelas tentang hubungan kalian" Ucap Haechan"Maksudmu? Hubungan apa?Kau tau kan dia terikat kontrak, bahkan Jisung dan Yuna harus berpisah karena kontrak itu"
"Aku tidak menyuruhmu berkencan dengannya, maksudku perjelas hubungan kalian padanya jika memang kau hanya menganggapnya teman berhenti melakukan skinship berlebihan tapi jika kau menganggapnya lebih dari teman bicarakan hal itu dan cari jalan keluarnya jika memang kontrak itu yang menjadi hambatan" Jelas Haechan
Jeno kembali diam dan memikirkan ucapan Haechan, apa dia harus melakukan semua yang di ucapkan temannya ini? Jeno bahkan merasa bingung sendiri dengan apa yang dia rasa saat ini yang dia tau hanya jika berada di dekat yeji atau bersama dengan gadis itu dia merasa nyaman dan untuk skinship yang berlebihan Jeno akui itu kesalahannya tapi hal itu benar-benar diluar kendalinya.
"Ingat saja satu hal setiap wanita menginginkan kepastian" Ucap Haechan "Jisung saja langsung memperjelas hubungannya dengan Yuna setelah mereka berciuman untuk pertama kalinya, ya walaupun hubungan itu akhirnya gagal" Sambungnya lalu berdiri berniat meninggalkan Jeno.
"Kau mau kemana?"
"Kurasa kau butuh waktu sendiri, pikirkanlah semua yang memang perlu dipikirkan, pecahkan masalahnya kau tau masalahnya itu ada disini" ucapnya sambil menunjuk dadanya "Aku akan keluar mencari udara segar, bye" Setelah mengatakan itu dia keluar dari kamar dan meninggalkan Jeno sendirian di dalam kamar.Saat ini Jeno benar-benar memikirkan apa yang harus dia lakukan pada Yeji. Semenjak masalah ini dia jadi kurang fokus pada pekerjaannya, walau tidak semua orang sadar. Jeno hanya berdiam diri di kamar sambil sesekali melihat ponselnya yang terpampang dilayar wajah juga nomor kontak Yeji. Dia menimbang-nimbang apakah harus menghubungi gadis itu atau tidak. Tapi jika nanti Jeno menghubunginya dan dia tidak bisa menjawab pertanyaan gadis itu lagi yang ada Yeji semakin sebal padanya.
Akhirnya Jeno hanya menyimpan ponselnya dan mematikan siaran Tv yang tadi di tonton Haechan lalu keluar dari kamar dia merasa membutuhkan udara sekarang.
*****
31.07.20
Lunalim_
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss (Jeno x Yeji)
FanfictionItu bukan ciuman pertamaku tapi kenapa rasanya jantungku berdetak dua kali lebih kencang dibanding saat ciuman pertamaku dulu.-Jeno Ciuman pertamaku diambil oleh senior hanya untuk kebutuhan penampilan saja, Jantungku rasanya sudah ingin meloncat da...