Jeno dan Yeji sat ini sudah berada di aprtement milik Jeno, kedunya hanya menonton dan menikmati sereal berdua. Setiap kali Yeji menginap mereka hanya menonton atau menghabiskan waktu dengan ngemil makanan atau hanya bercerita tentang hal hal yang telah dialami.
Tidak ada skinship berlebihan yang mereka lalukan terkadang hanya berciuman hingga saling memeluk saat tidur. Beberapa kali Jeno hampir kelepasan tapi dia selalu sadar di tengah jalan membuatnya menghentikan aksinya di tengah jalan.
Jeno berpikir jika Yeji masih begitu polos dan dia tidak boleh menyakiti ataupun mengambil kesempatan, dia hanya ingin melindungi gadisnya. Itulah sampai saat ini dia hanya berani hingga mencium dan memeluk Yeji tidak lebih.
Seperti yang di katakan Haechan akhir-akhir ini dia lebih sering menghabiskan wktu bersama yeji di apartemennya ketimbang di asramanya. Dia lebih sering merindukan Yeji itu yang membuatnya terus memaksa gadis itu untuk menginap di tempatnya.
Yeji berdiri untuk menyimpan mangkuk bekas serealnya yang telah tandas, tapi Jeno menahannya sambil menatapnya "mau kemana?" Tanyanya membuat Yeji menghela napas "Aku hanya ingin menyimpan mangkuk ini Jeno"Jawabnya lalu melepaskan tangan Jeno dari kausnya.
Tidak sampai lima menit Yeji sudah kembali ke ruang tengah dan Jeno langsung saja menariknya untuk duduk di pangkuannya. Sedikit tersentak tapi Yeji tetap tenang karena sudah biasa dengan sikap manja Jeno yang seperti ini.
Jeno memeluk Yeji dan menaruh dagunya di bahu Gadis itu. "Nanti saat aku sibuk tour kau jangan dekat-dekat dengan lelaki lain ya" ucap Jeno membuat Yeji tersenyum.
"Bagaimana jika itu urusan pekerjaan?"
Jeno langsung mengangkat kepalanya dan menatap gadisnya "dengan siapa?" Tanya Jeno "Aku hanya bertanya, siapa tau kedepannya aku dapat projek kan" jawab Yeji dan Jeno kembali memeluknya."Kalo urusan pekerjaan aku bisa apa" ucapnya dan membuat pelukannya semakin erat. "Aku benar-benar tidak tahu jika seorang Lee Jeno itu begitu posesif" Kata Yeji sambil mengelus lembut rambut Jeno.
"Itu artinya aku mencintaimu, dan tidak mau kehilanganmu" katanya membuat Yeji tersenyum.
"Ayo tidur, sudah lewat tengah malam, besok aku ada pemotretan" ajak Yeji setelah melepaskan dekapan Jeno dan lelaki itu mengangguk sambil tersenyum lalu berdiri tanpa menurunkan Yeji dari pangkuannya membuat gadis itu kaget dan langsung melingkarkan tangannya di leger Jeno.
"Kau ini aku bisa saja jatuh tadi" kata Yeji tapi Jeno hanya tersenyum "tapi kau tidak jatuh kan" kata Jeno membuat gadis itu menepuk sebal bahunya. "Dasar menyebalkan".
Yeji kini berbari di ranjang bersama Jeno, gdis itu sudah akan memejamkan matanya tapi Jeno menariknya mendekat. "Tidak ada ciuman selamat tidur?" Tanya Jeno membuat Yeji menggetok kepala lelaki itu dengan jari telunjuknya.
"Jika aku memberikan apa yang kau minta aku yakin kita akan tidur subuh" ucap Yeji "Aku hanya meminta cium tidak lebih, kenapa sampai tidur subuh?" Ucap Jeno sambil mengerling.
"Atau kau memikirkan yang aneh-aneh?" Tanyanya dengan nada menggoda mambuat Yeji kembali memukulnya gemas.
"Kau memang menyebalkan" ucapnya lalu membalikkan badannya memunggungi Jeno membuat lelaki itu tersenyum gemas lalu memeluk Yeji dari belakang dan mengecup pucuk kepala gadis itu sebelum khirnya memutuskn untuk tidur.
"Tidurlah kau pasti lelah" ucapnyalalu mengeratkan pelukannya. "Hmmm" balas Yeji lalu menutup matanya yang memang sejak tadi sudah lelah.
*****
Yeji sekarang sedang membuat sarapan untuk Jeno, dia sudah siap dengan celana jeans dan juga kemeja kebesaran milik Jeno sedangkan lelaki itu masih mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss (Jeno x Yeji)
FanfictionItu bukan ciuman pertamaku tapi kenapa rasanya jantungku berdetak dua kali lebih kencang dibanding saat ciuman pertamaku dulu.-Jeno Ciuman pertamaku diambil oleh senior hanya untuk kebutuhan penampilan saja, Jantungku rasanya sudah ingin meloncat da...