Bab 1: Mimpi ke-2

25 1 0
                                    


Aku dan 400 pasukanku sudah berjalan selama 1 hari satu malam. Kamipun akhrinya sampai ke kota Volodino, kota paling timur Kerajaan Prussia. Hari sudah sore menjelang malam ketika kami tiba disana. Aku langsung menuju barak pasukan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Tuan Scharf. Aku disambut oleh Seorang Letnan Kolonel. 

Ia bertanya kepadaku," Anda bernama Kapten Heinz?"

aku menjawab,"Benar letnan!".

"Silahkan kau dan pasukanmu beristirahat terlebih dahulu. Nanti malam aku undang kau makan malam ditempatku" katanya kepadaku. 

 Akupun berterima kasih dan meringkas barang-barangku. Tempat yang ia sediakan untukku memang tidak begitu berbeda jauh dengan di kediaman Stark, hanya saja tanpa kehadiran teman-temanku aku rasanya ada yang kurang. Biasanya di sore hari kami bermain music, menari, dan berolahraga bersama-sama. Terkadang kami berkeliling kota Stark untuk menghibur diri dan melepas penat. Sore ini aku harus menaruh barang-barangku sendirian. 

Saat menaruh barnag aku mengingat masa laluku. Aku sudah pernah kemari dahulu saat aku berumur 17 tahun, untuk pelatihan militer. Suasana kota Volodino tidak jauh berbeda, disepanjang jalan aku melihat banyak orang miskin, terlantar meminta makan, banyak melihat kami dengan tatapan yang mengerikan. Iri, dendam, dan kebencian meliputi mata mereka. Hal itu mengingatkanku akan masa laluku saat aku berumur 10 tahun masih menjadi budak. Aku merasakan tulang belulangku kesakitan saat melihat hukuman cambuk di jalan raya. Aku ingin menolong mereka, tetapi aku berusaha menjaga citra diriku sebagai kapten.

 Malam harinya aku datang ke rumah Letnan. Aku terkejut Dia menyambutku layaknya saudara. Ia berkata kepadaku,

"Mari, silahkan duduk. Namaku Clarence, Marcellino Clarence. Aku banyak mendengar tentang kota Stark tapi jarang mendengar tentangmu".

 Aku menjawab,"terima kasih letnan, namaku Heinz. Sudah semestinya seorang pelayan tidak lebih tinggi daripada tuannya. Wajar jika bagiku tidak terkenal. Aku hanya seorang kapten dengan tugas menjaga kediaman rumah Stark".

 "panggil saja aku Marcell"

"baik letnan marcel"

"Memakai kata letnan kurasa terlalu formal. Panggil cell aja"

"maaf, Cell, Apakah kamu tinggal sendirian disini?"

"aku tinggal disini bersama dengan saudariku, Bella. Bagaimana menurutmu tentang kota ini?"

"aku masih belum melihat semuanya, aku meminta ijin untuk berkeliling besok. Apakah boleh?" "Tentu saja boleh, aku akan menemanimu. Hanya saja pakailah pakaian tentaramu.

" Aku merasa bingung, menatap Marcell dengan heran dan berkata,"pakaian tentara? Untuk apa?" 

Marcell menjawab,"Turuti saja kata-kataku". 

Bella datang ke arah kami dan ia menatapku dengan tatapan aenh serta berkata,"Heinz??? eh koplak, ngapain km disini?".

 Aku langsung menatap dengan muka jengkel dan membalas,

"Siapa yang kau bilang koplak? perempuan harimau...". 

Marcell terkejut dan langsung bertanya,"Lho kalian kenal?"

 Bella menjawab,"Kenalah... aku satu akademi sama dia. 

Dia selalu satu rangking di bawahku". 

Mendengar hal itu aku lansung berkata,"nantang aku kamu bel?". 

 Bella dengan muka sombong berkata,"Hah nantang? Gk salah orang? Lupa waktu olahraga siapa yang minta ampun sambil teriak-teriak kaya orang banci? Hahahaha". 

My life is yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang