BAB 10: Pepatan Kuno Seorang Prajurit

6 1 0
                                    

Hari sudah siang, Kami memenangkan pertempuran itu dengan sangat cepat bahkan terlalu cepat. Kami semua mengibarkan bendera kami dan bersorak sorai. Banyak orang yang merasa senang bisa bertemu kembali dengan keluarganya. Adapula yg bersedih mengetahui bagian penting dari keluarganya telah gugur dalam perang. 

Aku yang sedang berdiri dan terdiam ditengah jalan, tiba-tiba dikejutkan oleh Franz. Ia beserta beberaoa orang menghadap kepadaku."Kapten! lapor!"serunya padaku. "apa yang mau km laporkan?"tanyaku "pasukan kita sudah menguasai secara penuh tempat ini dan saya memprediksi bantuan musuh akan tiba besok hari."jawabnya "Semoga saja prediksimu ini benar. bisa kau bantu aku?" "Apapun itu pak!" "datalah musuh yang menyerah dan bawalah pemimpinnya kepadaku, aku menunggu di luar." jawabku padanya.

Mereka langsung pergi melakukan tgs tersebut. Aku melangkahkan kakiku keluar kota, banyak orang mengangkut mayat yang bergelimpangan. kulihat ada sebuah sumur sekitar 50 meter dari tempat aku berdiri. sumur itu dilinfungi sebuah pohon besar dan kokoh berdiri diantara pohon lainnya. dahannya sangat besar dan membuat sekitar sumur terasa dingin. Aku mengambil air di sumur tersebut dan  rasanya sangat sejuk sekali. aku berbaring didekat sumur itu lalu aku tertidur. 

"Kapten! Kapten! Kapten!"seru franz

aku terbagun dan melihat franz dengan seseorang yang terluka cukup parah. ia menggunakan tongkat untuk berjalan, tangannya dipenuhi dengan darah, ia teratih-tatih saat bertemu denganku, pastilah ia merasa kesakitan saat berjalan.

"Franz,bantu ia duduk disini"

franz membantunya duduk disampingku. "Franz, naiklah ke atas pohon ini dan pantau situasi."tanayku padany. ia melakukan perintahku dengan sungguh-sunguh. sesudah ia naik pohon aku bertanya pada musuhku,

"Siapakah namamu? apa nama panggilanmu?"

"Konstatinovic Josephia. biasa dipanggil Joseph"

"Oke josep, bagaimana keadaanmu dan seluruh pasukanmu saat ini?"

"pasukanku di sekap di gudang-gudang dan tidak pernah ada yg memperlakukan kami dengan layak baik di sini ataupun dirumah kami sendiri."

"aku akan membuat kalian para tawanan sebagai seorang manusia, tem[at yang layak, pengobatan serta makanan akan dikirim ke kalian segera."

(raut wajah joseph terlihat kebingungan.)

 "Apa yang kamu pikirkan saat ini? mengapa wajahmu terkejut? aku sungguh-sungguh akan melakukannya." 

Ia menjawab,"Aneh rasanya, seorang musuh menyapa musuhnya. Memberi dia makan dan perawatan serta memberi tempat istirahat pada musuhnya." 

Aku menjawab,"aku akan selalu berusaha untuk mendengarkan hati kecilku sekalipun dalam perang." 

Joseph bertanya padaku,"Siapakah namamu?" 

aku menjawab,"kapten Hizhiz von Heinz. Kau boleh melupakanku setelah ini." 

Joseph membalas,"kau sudah baik padaku." 

Aku bertanya padanya,"Tsar itu orangnya bagaimana?"

ia menjawab,"Penuh dengan kemuliaan serta harta. Ia tidak pernah memikirkan rakyatnya. Ia hanya sampah, tidak lebih dari itu." 

Aku membalasnya,"apakah rakyat tidak melakukan sesuatu?" 

ia menjawab, "Sebenarnya, saudaranya Vladimir Lenin akan melakukan kudeta terhadap Tsar. Ia akan mengubah Tsardom of Rush menjadi Republik Sosialis Soviet. Kekuatannyapun cukup untuk menggulingkan kekuasaan Tsar. Hanya saja beberapa orang kuat masih melindungi dia. Terutama Brigden Anotny memiliki sosok misterius yang akan membunuh semua orang yang menentang Tsar." 

Aku berkata,"Antony.... Yah aku pernah bertarung dengannya. Ia sangat kuat ditambah sosok wanita yg bersamanya." 

Joseph terkejut mendengar hal itu. Ia berkata,"Wanita?? Siapa dia? Mending kamu jangan melawannya! Jendral paling tinggipun masih kalah dengan Antony. Ia dan kelompoknya bersama-sama dengan Tsar sudah membunuh banyak orang. Leninpun ditangkap dan kami tidak tahu dimana dia menyembunyikannya." 

Aku menjawab dengan tersenyum,"bekas luka di punggungku menjadi bukti bahwa pertarungan kami seimbang. Tetapi aku akan berusaha membunuhnya jika kami bertarung lagi. " 

ia menjawab,"Aku ingin kembali kpd keluargaku di Rusia, mereka semua sedang menanti masa-masa revolusi negriku.  hari ini aku menemukan musuh sebagai kawanku." 

Aku bertanya padanya,"Atas dasar apa kamu menganggapku sebagai kawan?" 

ia menjawab,"ada sebuah pepata kuno seorang prajurit. Musuh dari Musuhku adalah Kawanku bukan?". 

Aku tersenyum dan bangkit berdiri lalu membantunya pula untuk berdiri. Kami saling berjabat tangan untuk sebuah kesepakatan di masa depan. Kami memutuskan kembali ke tempat tawanan dan melihat ada beberapa petengkaran diantara pasukan. 

Aku menghela nafas dan bertanya pada Joseph,"kau ingin lari menuju wilayah Tsar atau ku serahkan kepada Antony ?" 

ia menjawab,"Tolong jangan serahkan aku kepada Antony. Aku mengingat pos komando selatan. Aku akan pergi kesana" 

Aku membalas," Baiklah. Aku sudah punya rencana." 

Aku berpaling ke arah Franz dan berkata," Franz, turunlah. Siapkan gerobak beserta kudanya. Sediakan juga gerobak dan isi dengan bahan makanan serta air.  besok pagi, pindahkan para tawanan ke gerobak." Franz memberi hormat padaku. 

"Kalau bisa, suruh beberapa orangmu untuk membantu menyiapkan pelarianmu keselatan. ayo kita kembali" ucapku pada joseph. 


My life is yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang