Bab 20: Bertemu Yosi dan Nathan

6 1 0
                                    

Aku mengikuti suara itu. Aku berjalan tdk terlalu jauh. terlihat ada dua orang berpangkat kapten sendang bermain kartu remi diatas meja. Aku mendekati mereka. Saat aku melihat mereka, aku menyadari bahwa itu adalah Yosi. 

"Yos!!" seruku padanya

"Eh hizkia! hizkia tan!" serunya dengan gembira

Nathan membalikkan badannya dan mereka berdua terkejut melihat aku baik-baik saja.

"Wah Broo kamu sdh sembuh! Gila sumpah! Kamu membuat aku ketakutan sumpah!"serunya

"Ketakutan opoo?"

"Yo ketakutanlah! sektas teko neng medan perang denger onok kabar "Kapten Heinz tergantung!"  puh sumpah langsung Nathan Maju gak karuan koyo gk wedi mati."kata yosi

"Yo iyolah jenenge ae panik. kan wis gk mikir mati yos. Lagian yo kita nyerang gak dhewean ae lho..." kata nathan

"Yo meskio ngono le... kon iku maju paling ngarep nggowo bedil tapi gk onok isine kan kampang sekali...."ucap yosi

"Kan sudah kubilang, namanya aja aku panik yos. Wajar ae aku langsung mau. Sing penting saiki kan hizkia wis selamat."kata nathan

"Sek sek rek... aku tak lungguh dhisik. Kowe iki kok isa tutuk mrene kepriye critane? sapa sing ngurusi tgsmu?"tanyaku pada mereka

"Ngene hiz. Jadi pas kita tgs sehari lek gak 2 hari marine awakmu pergi. Nah itu rombongane pak stark itu kok wis mulih? padahal biasane lek lunga kan seminggu lebih. Moro-moro tuan Scharf manggil awak dhewe. Kompine awak dhewe suruh gabung Divisi Serigala Malam. Semua tugase awak dhewe saiki dicekel karo Yoga."

"Divisi Serigala Malam? Aku kok baru tahu ya?" tanyaku pada Yosi

"Yo sak karepe sing njenengi hiz. Aku ae gk sepiro ngerti kok" kata nathan

"Tak lanjutno yo. Marine iku kabeh disuruh mrene to. Jam 6 esuk suasanane sek adem, mendunge peteng, durung sarapan. Tepak ngono jarene sarapan pas teko nang kene. Tibake suruh langsung nang medan pertempuran. Asu asu sing ngekei komando."kata yosi

"Lah kan kamu komandonya Yos? kok kamu bilang dirimu dhewe asu?"kata nathan

"Yo maksudku atasane awak dhewe iku lho tan. Iki sisan nggarai mumet."kata yosi

"yo sabar waelah bro. koyo nggak tau aku ae..."kata nathan

"Habis itu? kalian sampai ke medan perang jam berapa?"tanyaku pada mereka

"Ya kira-kira 30 menitanlah"kata nathan

"Nah pas kate tutuk medan perang iku akeh tentara sing mundur bilang sing tak omongi mau."kata yosi

"Ketika Hizkia sedang kritis disitulah Nathan beraksi. Bener gk yos?"ucap nathan

"Beraksi tp gk dipikir sek."jawab yosi

"Lho ya gapapa, yang penting kan musuh mundur kita menang  hizkia selamat. mantap kan??"kata nathan

"Musuh mundur gimana?"tanyaku

"Ya mundur dari medan pertempuran lahh masa mundur jalannya. bisa aja ngelawak nih anak."kata nathan

"Ya kejadian detailnya maksudkuuu."kataku sedikit kesal

"Bilang donk dari tadi. Ayo yos jelasin."kata nathan sambil menepuk pundak yosi

"Lah kampang malah aku sing njelasno. Pokoke seingetku pas awak dhewe dateng mereka kek mundur gt wis...."

"Oke-oke. Thank sdh nyelamatin aku ya rek."

"Yoi broo... kawan akan selalu ada di saat kesusahan."kata nathan dengan nada sedikit sombong.

Saat kami berbincang-bincang dan bermain kartu bersama. Ada suara kaki yang menuju arah kami. "Hiz!" aku menoleh. Ternyata Alice yang memanggilku dan diikuti oleh Bella dan Marcell di belakangnya. 

"Sapamu itu hiz?"tanya nathan

"Marcell! Bella!" panggil yosi

"Josaphat! lama tidak bertemu denganmu."kata marcell yang langsung menyalaminya.

"Wanita cantik itu siapa hiz?"tanya nathan yang bisik-bisik kepadaku.

"Gak usah bisik-bisik! Hiz kenapa km pergi? katanya kamu gk mau ninggalin aku, tp km sendiri baru aja di tinggal dah kek gini." ucap Alice yang kesal.

"Lho aku denger ada orang main kartu trus kek suaranya kenal, trus aku samperin deh."

"Ya kan bisa nunggu aku kali." balas alice

"Siapa sih km ini? Dari golongan mana km? sok kenal aja sama hizkia? Cantik tp judesnya minta ampun."Balas nathan kepada Alicia

"Berani kamu sama aku tan?"kata bella

"Berani? jelas gak lah..."balasnya sambil wajah yang tak bisa ku deskripsikan.

Aku tertawa melihat raut wajah nathan yang tadinya menantang menjadi ciut dihadapan Bella.

"Aku kekasih dan tunangannya Hizkia! Puas??? Dari golongan mana gk penting itu!"jawab Alice kesal.

"Mana buktinya km tunangannya? Hizkia gak pernah cerita tuh? Berani deketin aja nggak pernah."Balas nathan

"NIHHHHH" sambil menunjukan cincinya

"Ya kan gak semua yang pakai cincin sdh pasti tunangan...."balas nathan

"Enough! Al, kamu pergi o kesana sm hizkia. selesaikan urusan kalian. Aku tak ngurus nathan disini. OK?"Kata bella.

Aku yang baru berdiri langsung digenggamnya dengan erat tanganku. Ia menarikku ke seberang jalanan. Alice hanya diam mengabaikanku. Entah apa salahku, apakah pergi ke suatu tempat itu salah? kan tidak selingkuh juga.

Cewek memang susah dimengerti


My life is yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang