Bab 30: Misi Tim Merah 2

4 0 0
                                    

Aku terjatuh. Dalam kegelapan aku mendengar

"Kekuatan terbesar itu saat seseorang membenci orang lain."

"Habisi dia! habisi dia!"

"Kalangan kecil ANJING!"

"Kalau kamu di hina, balesen balik to. Di dalam diri orang sabar itu kalau marah pasti medeni. Cobaen dah."

Aku ingat kata-kata itu dr Bella dan para bangsawan lain di Akademi

Sudah waktunya untuk membenci

sudah waktunya untuk balas dendam

Buka penghalangnya dan luapkan

LUAPKAN! LUAPKAN!!! LUAPKAN AMARAHMU HIZ! LAMPIASKAN SEMUANYA!!!

LUAPKAN! LUAPKAN!!! LUAPKAN AMARAHMU HIZ! LAMPIASKAN SEMUANYA!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terbangun. Seluruh darahku dan tanda di tubuhku berubah menjadi warna hitam. Pedangkupun menjadi hitam. Muncullah sayap hitam di belakangku. Tentara tsar semuanya beralih menembakiku.

SHADOW!

semua peluru yang mereka tembakan berjalan secara lambat padaku. Aku langusng mebas mereka semua. Kupisahkan semua kepala manusia yang ada di atap dengan badannya!

Mereka semua jatuh 2 detik setelah aku merapal mantra. Saat ku lihat ada Yosi dan Nathan yang datang. Aku segera pergi dari mereka dan menghampiri Feli yang terbang tertawa-tawa diatas menggiringnya menjauh dari kastil. 

ZZRRRRINNGG! ZZZZRRRAAAANNNGG!!!

Kami bertarung sekali lagi diudara. Seluruh auraku menyebar menyaingi aura feli si penghalang. Hal itulah yang menyebabkan langit menjadi hitam merah hitam lalu merah lagi.

MAATTTI KAU FELI! 

DDDDUUUUUARRRR! 

Aku menebas pedangku dan terlihat tanah terbelah menjadi 2 dibawahku. Tentara kekaisaran semuanya berlari melindungi diri. Aku merapalkan mantraku

HELIUM! 

NEON!

ARGON!

KRIPTON!

XENON!

RADON!

UNUN OKTIUM!

Kulepaskan bola hitam kearah feli dan iapun terejebak dalam Rantain kegelapan lalu rantai itu meledakkan dirinya. Feli terjatuh ke tanah. Aku menghampirinya dan ku jambak rambutnya itu. Kupandangi matanya yang sudah berdarah, begitupun juga badannya. Kutarik dan kuangkat keatas. Kubawa kekastil, kelingkaran ditengah titik A B C. Kujatuhkan dia dari atas. Melihat mayat Antony, akupun melepas mantra

My life is yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang