Bab 33: Pemakaman

7 0 0
                                    

Saat kami memasuki kota Stark, suasana begitu khidmat. Tidak ada suara alat musik yang dimainkan. Biasanya setiap hari kota ini selalu bermain alat musik bergembira.  Tidak ada aktivitas penduduk sama sekali. Seluruh toko tutup rapat dan karangan bunga ditebarkan sepanjang jalan. Bendera kuning dikibarkan disetiap rumah.

Terlihat juga semua orang berbaris memakai baju hitam, menurunkan topi mereka dan menunduk. Suara musik ini terdengar keras disepanjang jalan dan lonceng gereja berdentangan. Setelah mobil kami melitas, semua penduduk mengikuti kami mereka seolah-olah sedang mengejar kami.

"Mengapa orang-orang disini mengikuti kita?"tanya bismarck

"Mungkin mereka semua sangat bersedih pak."

Seluruh bendera dikibarkan setengah tiang. Suasana duka sedang meliputi kota itu. Akhirnya kami tiba di pemakaman.Kami masih di dalam mobil dan memandang area sekitar.  Disana tidak tampak sama sekali Yoga dan keluarga Stark. Padahal kompleks pemakaman tidak terlalu jauh sangat. Mungkin sekitar 9 km saja. Kami melihat seluruh peti dimasukkan oleh para prajurit dan dikuburkan oleh mereka. Ada begitu banyak kuburan yang ditutup hari itu. 

Saat bismarck keluar, kami megikuti-nya dan penduduk seperti terkejut memandang kami. 

"Hiz! kenapa para penduduk kok memandangi kita semua?"tanya nathan

"Tahlah...."jawabku

"Aku sendiri yang akan mepimpin upacaranya. Kalian hanya menaruh karangan bunga saja."kata bismarck

"Siap pak!"jawab kami

Yosi juga menanyakan hal yang sama seperti nathan. Yosi  juga curiga akan tatapan aneh marsyarakat

Terlihat ada 3 makam yang dibuat secara spesial dan besar. Kami semua menuju kesana dimana para pasukan sudah bersiap untuk memberikan upacara penghormatan. terdapat karangan bunga disana untuk diletakkan diatas makam. 

Kami semua berbaris, Nathan, yosi, aku lalu bismarck berada paling kanan sebagai pemimpin upacara. 

Bismarck maju  beberapa langkah

"SIAP GRAK!!!!" seru bismarck

Sirine pun dibunyikan secara keras sebagai tanda upacara dimulai.

"Angkat Senjata Grakkk!!!" seru bismarck

Langsung lah iringan musik  Ich hatt einen kameraden (saya memiliki kawan) dikumandangkan

Lalu iringan bunga diserahkan kepada kami. Kami dengan perlahan-lahan, langkah demi langkah maju ke tiga makam tersebut. . Kami memandangi nama yang terpahat di makam itu, mata kami terbelalak. Lalu aku mundur satu langkah dan yosi bergeser ke kanan. Intinya aku bertukar tempat dengan Yosi. Kami tidak menggubris dan langsung meletakkan bunga tersebut dimakam.  Setelah itu kami menaruh bunga tersebut dan memberi hormat.

"Lepaskan tembakan! Grak!"seru bismark

Serluruh tentara yang jumlahnya amat sangat banyak menembak secara bersaman sekitar lalu mengisi peluru mereka dan menembak lagi. Mereka melakukan ini sampai 3 kali. Kamipun balik badan dan kami kembali ke tempat semula.

"Letakkan senjata! grak!"kata bismarck

Upacara itu selesai dan kami bertiga berbincang di mobil bismarck sedangkan bismarck sedang ke melihat makam lain.

"Anjing sumpah! kok onok jenenge awak dhewe Asu!"kata yosi dengan pelan 

"iyo cok! aku kaget sumpah lho kok sing ditulis namae awak dhewe."kata nathan

"Karena itulah mengapa aku dan yosi tukar posisi tadi. Namaku ada di tengah"kataku

"Anggepane yo awak dhewe iki ngelayat nang pemakamanne awak dhewe anjir!"kata nathan

"Asem asem!"kataku

"Anjing sumpah sing gawe!"kata yosi

"Mengapa kalian berkata bergitu!"Kata bismarck dari belakang

kami semua terkejut dan kami menunduk. 

"Jelaskan padaku arti semua ini!"kata bismarck

"Ijin menjelaskan pak! saya mohon bapak pergi bersama kami ke makam yg baru saja kami beri bunga."kataku

"baik"jawab bismarck

kami semua menuju ke makan itu. Ketika bismarck melihat nama Nathan, Hizkia, dan Yosi di makam, matanya meloto tajam dan ia memanggil ajudannya.

"Cari informasi mengapa nama yang tertulis adalah pahlawan yang masih hidup!"bentak bismarck

"Maaf tuan, kami baru saja diberitahu oleh petugas sensus ketentaraan. Nama Kapten hizkia, nathan dan Yosi diletakkan di daftar nama orang mati. Seharusnya, mereka ditaruh di daftar orang yang selamat, yang meniggal adalah Edibert, Franz, dan Grigor yang ikut dalam misi rahasia."kata ajudan.

"CEPAT! GALI MAKAM INI! PNDAHKAN KE MAKAM BIASA!"bentak bismarck lagi

"Maaf pak!"ucapku

"Apa?"tanya bismarck

"Saya mohon jangan bongkar makam ini, mereka juga adalah pahlawan sama seperti kami. Mereka juga berjasa membantu kami sehingga misi menjadi sukses. Pahlawan yang gugur haruslah mendapat perlakuan yang sama seperti yang hidup. Itu akan dipandang baik oleh masyarakat disini."kataku

"Bagus juga pendapatmu. Ambilkan aku spidol!"ucap bismarck

Ajudannya memberinya spidol papan.

bismarck maju, dan ia berlutut. Dia mencoret nama kami dari ukiran batu nisan. Ia menulis nama yang seharusnya tertulis disitu.

"Tulisane nathan kok lebih apik yo rasae."

Nathan dan yosi tertawa mendengar ucapanku. Bismarck yang sudah menulis mengembalikan spidol hitam tersebut dan berkata,"Yang terpenting adalah bisa tanda tangan, bukan menulis rapi. Cepat ukir nama ini dan ganti nisannya!" kata bismarck

Ajudannya langsung pergi.

"Kita akan ke kediaman tuan Stark. Aku harus memohon maaf padanya."ucap bismarck

Kami masuk mobil bismarck dan menuju ke kediaman tuan stark.




My life is yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang