Bab 23: Terkejut

6 0 0
                                    

Aku membantu marcell dan bella membuat surat pernikahan dan kartu keluarga. Bella sebagai juru tulis, marcell sebagai Petugas dan aku yang mengambilkan kertanya. Saat kami sedang mengerjakan semuanya . Ada sebuah ketukan pintu. TOK TOK TOK

"Ini Alice Bell."

"Masuk"

Alice masuk dan melihat kam semua. "Kalian lagi apa?"

"Lis tanda tangan disini." kata Bella

"Apa itu?"tanya alice

"Surat nikah."jawab bella

"Eh kok tiba-tiba begini?"kata alice terkejut

"Ini jalan satu-satunya lis... lagian ini kan yang kita impikan?"kataku padanya

"Iya sih... tp gak terlalu cepat ta?"kata alice

"Ya ini cara paling aman, soal resepsi dll nanti aja sehabis perang ini usai atau saat kita pulang."kata marcell

"Okelah aku setuju. Tp Biasanya sih orang itu nikah agama dulu baru pencatatan sipil. nah ini, pencatatan sipil dl baru agama."Kata alice

"Sudahlah lis... berhubungan sm hizkia itu nggak kira normal km. Percaya wis... aku aja yang berhubungan sama hizkia sejak di akademi aja sdh menunjukan tanda-tanda gak normal kok." ucap bella

"Jahat amat kamu bell..."kataku padanya

Dengan wajah malunya alice menandatangi surat itu, lalu aku. Lalu marcell sebagai saksi bersama Bella. Tanganku rasanya gemetaran ketika melakukan hal itu. Setelah usai, surat dan kartu keluargapun jadi.

"Aku merasa aneh. Kenapa Kartu Keluarga bentuknya kek surat dan Surat nikah bentuknya kek kartu ya? knp gak dibalik aja namanya?"tanyaku pada bella dan marcell

"Ya itulah negri kita." jawab marcell

"Duh kah jangan membuat pusing di tengah medan perang gini lah. ini sdh jam 2 aku mau buat teh dl dah."kata bella

"Tak bantu ya bell."ucap alice yang beranjak dari kursinya.

Aku dan marcell duduk memandangi mereka berdua. Ruangan bella dipenuhi oleh buku-buku bacaan. Semuanya itu rata-rata disimpan di dalam kotak.

"Cell ini semua bukunya dapat dari mana? kok banyak banget?"tanyaku pada marcell

"Ini semua adalah buku perpus yang berhasil diselamatkan. Dari ribuan buku ya hanya kotak-kotak ini saja yang tersisa, yang lain sudah habis terbakar. Kamu kalo mau pinjem langsung ambil aja sebelum buku ini dipindahkan."kata marcell

"Ndak deh... aku dan terlalu minat baca buku kalau saa begini. Oh ya katamu kita harus ketemu atasan hari ini?"

"Nantian aja, lagian juga males mau ketemu atasan. Waktu enjoy begini harus dinikmati sekalian menunggu lukaku sembuh."

"Eh sorry, aku lupa untuk tanya ttg dirimu tadi. Luka di bagian mana kamu cell?"

"Cuma di tangan dan kaki, untungnya tidak ada satu peluru yang kena dadaku. Hebat kan aku."

"Iya hebat banget.... apalagi sangking hebatnya lupa sama partnernya yang sampe tergantung. Untung aku masih bisa hidup. Kalo mati!??"

"Hiz!!!"seru alice dari jauh dengan kerasnya.

"Sorry... aku gak bahas itu lagi."

"HAHAHAHA.... kasian kasian."ucap marcell yang tertawa.

Alice dan bellapun menyuguhkan teh kepada kami berdua. Secangkir kecil teh dengan aroma yang khas adalah minuman berkelas tinggi. Para bangsawan sangat menyukainya, terutama bangasawan dari Britania Raya. Saat kami sedang menikmati teh.

My life is yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang