Bab 14: Pergi tanpa Pamit

4 0 0
                                    

Sekitar pukul 3.14 pagi aku dibangunkan oleh sebuah tepukan. Aku langsung berpaling dan kulihat di depanku sebuah wajah dengan tangan manis yg tegak lurus dengan bibir. Aku langsung paham jika itu marcell. Aku langsung berusaha menyingkirkan tangan kiriku dari kepala Alice secara perlahan-lahan. Disitu adalah perjuangan yg berat, kalo sampe Alice terbangun, ia akan tahu rencanaku dan Marcell. akhirnya aku bisa melepas tanganku dr alice. aku bangun dan mengambil handuk dan segera mandi. Setelah itu, aku dan marcell sarapan bersama semangkuk sup kacang merah dan teh hangat. 

Selesai sarapan, aku diantar olah marcell ke sebuah ruangan. Disitu terpampang 2 baju baru yang amat bagus sekali bahkan lebih bagus dari pakaianku sebelumnya.

 Disitu terpampang 2 baju baru yang amat bagus sekali bahkan lebih bagus dari pakaianku sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pakaian atas: Pakaian yang dipakai oleh marcell

Pakaian atas: Pakaian yang dipakai oleh marcell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pakaian atas: pakaian yang dipakai oleh Heinz

"Cell..... ini seragamku gak salah ta? ini kan baju terlalu bagus buat seorang kapten. Aku bukan bangsawan lho...."tanyaku padanya

"Seorang bangsawan dilihat dari fisiknya melainkan dr hatinya Hiz. Kamu itu orang terhormat di mataku apalagi sekarang km pemimpin pasukan kavaleri kita. Segera pakai itu dan ucapkan perpisahan ke Alice."kata marcell

Aku mengangguk menjawab iya. Ketika kami selesai berpakaian aku pergi ke tenda Alicia. Ia masih tertidur manis di kasurnya. matanya yang indah, jari jemarinya yg begitu kecil dan halus membuatku merasa  bersalah meninggalkannya. Badanku membeku dihadapannya. aku menundukkan kepalaku dan kucium keningnya dengan penuh kasih sayang. Kubelai rambutnya  perlahan.

"Selamat Tinggal" bisikku lembut di telinganya

"Tuhan, ampuni aku jika pergi tanpa mengucapkan sepatah kata padanya." ujarku dalam hati

aku langsung keluar tenda dan terlihat marcell sudah siap di depan tenda dengan dua kuda. Kami langsung menaiki kuda dan berangkat menuju medan perang. Disepanjang, jalan dan lorong lorong jalan hanya ada pasukan berlalu lalang. Para warga diberitahu untuk tidak keluar sebelum jam 6 pagi. Selain itu, terlihat seluruh pasukan sudah bersiap dan mulai berjalan 

 Selain itu, terlihat seluruh pasukan sudah bersiap dan mulai berjalan 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gbr: bantuan untuk membayangkan suasana pagi itu

Dengan 700 pasukan seluruhnya sudah keluar kota dan kami bergerak langsung menuju medan pertempuran. Medan pertempuran itu terletak di padang Elblag. Oleh karena itu pertempuran ini dinamakan Pertempuran Memel-Eblag. 

My life is yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang