"Orang tidak bisa merubah keadaan, tapi keadaan dapat merubah seseorang."
PLETAKKK
"Akhhh kampret." Suara jitakan disambut dengan umpatan terdengar dari seorang gadis remaja yang tengah bersantai sambil membaca novel di kasurnya. Ketenangannya terganggu karena tiba tiba ada orang yang datang dan langsung menjitak keningnya. "Apasih lo ah ganggu mulu." Sungutnya sambil mengusap ngusap jidatnya.
"Lagian ngapain lo baca novel sambil senyum senyum?" Selidik orang tadi yang kini sudah mengambil posisi duduk di sebelah adiknya yang sepertinya sekarang tengah kesal.
"Lagi baca adegan pengebumian. Puas lo!" Ketusnya karena kehadiran Abang terlaknatnya ini merusak momen uwu yang tengah ia resapi.
"Sinting lo, orang lagi berduka malah senyum senyum. Wah ngga sehat." Ucap laki laki itu sambil geleng geleng kepala. Tangannya tak urung ditempelkan ke dahi yang tadi ia jitak. "Hmmm, nggak panas."
"Anyingun lu anyingun." Maki gadis tadi.
Cup
"Jangan ngumpat."
Ucapan itu sontak membuat gadis yang tadi bersungut sungut marah menjadi ingin melahap orang yang sekarang tengah cekikikan. Ia bersumpah demi Medusa yang berubah jadi laba laba akan membumi hanguskan sosok menyebalkan yang ada di sampingnya ini. Tapi jika dirinya lupa, tolong diingatkan.
Namanya Arabella, orang kerap memanggilnya Ara. Gadis cantik dan sering di elu elukan kaum pria di sekolahnya. Selain memiliki paras yang enak dipandang Ara juga termasuk dalam kategori siswa pintar di sekolah. Sifatnya yang sedikit polos sering dijadikan keuntungan oleh abangnya sendiri. Contohnya, melakukan semua hal yang diperintahkan oleh tuan muda Mahendra yang menjabat sebagai abangnya. Selain itu, Ara juga berasal dari keluarga yang cukup dikenal serta disegani di negara tempat ia tinggal. Menyandang nama Mahendra membuat dirinya sudah terkenal. Hidupnya bisa dibilang kurang bisa merasakan kenikmatan dunia, sebabnya tak lain dan tak bukan adalah orang yang akan di deskripsikan di bawah ini.
Mempunyai kakak laki laki seperti Atha bukanlah hal yang pernah ada di benak Ara. Bukan Atha halilintar ataupun Atha geledek, tetapi Athafariz. Orang yang memang sejak lahir menyandang marga Mahendra. Putra satu satunya dan juga penerus perusahaan keluarga yang sudah mempunyai cabang dimana mana. Sikapnya tegas, apalagi jika terhadap Arabella. Suka melarang ini itu yang baginya tidak baik untuk adiknya.
Atha baik pada Ara, dan juga sebaliknya. Ara selalu merasa menjadi orang yang sangat beruntung karena telah tak sengaja bertemu Atha. Seiring berjalannya waktu, kasih sayang serta perlindungan yang ia dapatkan mampu menimbulkan benih benih cinta pada hati Ara. Namun ia segera sadar, bahwa mereka berdua tak akan bisa bersama.
"Kalo emang cinta sama lo itu kesalahan, gue pengen salah selamanya."
Mengingat kata orang bijak bahwa 'sesuatu yang dipaksa tidak akan pernah baik baik saja'
Lain dengan Ara, Atha sudah menaruh rasa terlebih dahulu sejak pertama kali bertemu dengan gadis bersurai hitam itu. Tapi ada satu hal yang membuatnya tidak bisa menyatakan bahwa dia mencintai Ara. Ia takut ini hanya akan merobek luka lamanya yang sampai sekarang masih sering terasa sakit. Ia lebih pandai dalam menyimpan perasaannya ketimbang Ara. Tapi dengan bodohnya bukannya setelah tau tak bisa bersama, Atha tetap membiarkan perasaan itu tumbuh hingga sekarang. Di satu sisi, Atha tidak ingin kehilangan Ara namun di sisi lain ia tidak dapat memaksakan cintanya.
"Gue takut. Bukannya jadi pengobat luka, tapi dia malah merobek luka lama."
Namun Tuhan punya rencana tersendiri bagi kedua insan tersebut.
"Kita masih bisa jadi kakak adik kan?" Tanya Ara setelah sedari tadi bersitegang dengan abangnya.
"Pantengin aja alur Tuhan gimana kedepannya." Jawab Atha sambil santai menyuapkan popcorn caramel ke mulutnya.
-November 2020
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Cerita ini ditulis oleh bintang atas nama Bintang, yang namanya terdiri atas huruf B I N T A N G.
oke sekian, wassalamu'alaikum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shivviness
RandomBahagia itu sederhana. Misalnya, ketika kamu peroleh kenyamanan haqiqi saat mengenakan pakaian dalam baru. Dalam Bahasa Inggris kuno, perasaan nyaman itu adalah definisi kata "𝙎𝙝𝙞𝙫𝙫𝙞𝙣𝙚𝙨𝙨" Ada yang nyaman dalam kesendirian Ada yang nyaman s...