Part 13

78 12 6
                                    

Assalamualaikum semuaaa
Maaf nih lama hehe
Semoga terhibur
Selamat membaca...


Cukup lama aku di dalam toilet, sampai-sampai bel istirahat hanya tinggal 5 menit lagi. Rasa laparku sudah menghilang dengan sendirinya, aku memcoba membasuh mukaku dengan air, lumayan membuatku lebih tenang, tak ada pilihan lain aku harus kembali ke kelas tak mungkin pergi ke kantin.
Seperti pagi tadi, kelas masih kosong, mungkin anak-anak lain masih betah di kantin. Aku berjalan ke tempat dudukku, dan mencoba mengalihkan rasa bosan dengan memainkan hp ku, membaca beberapa novel yang sudah kubeli dalam bentuk e-book, dan ya cerita karya teh risa saraswati kupilih untuk kubaca. Saat sedang asyik hanyut dalam cerita novel yang kubaca tanpa sadar laki-laki menyebalkan alias kevin ini membalikan kursi depan dan duduk tepat di depanku.
"Gue nyari lo dari tadi" ucapnya, aku hanya melihatnya sebentar lalu pandanganku kembali lagi ke hp
"Gue tau kalau ucapan gue tadi keterlaluan" ucapanya lagi
"Bagus deh sadar" ucapku tetap fokus ku hp
"Tapi gue kira lu gak bakalan ke singgung gitu" ucapnya, aku tetap diam
"Woyy gue minta maaf"
Aku meletakan hp dan memandang laki-laki di depanku ini "ok" lalu kembali membaca novel
"Irit banget, gak ikhlas lu? "
"Gue maafin, puas? "
"Nah gitu dong" ucapnya tersenyum
"Gak usah senyum lo gak ganteng"
"Hehh kaya yang cantik aja"
"Gue cantik sorry"
"Matamu cantik"
"Bodo amat"ucapku sinis, dia kembali duduk di sebelahku karna siswa-siswa yang lain sudah mulai masuk kelas.
"Kok lu gampang banget maafin orang? " ucapnya sambil mengeluarkan buku pelajaran dari tasnya
"Kok lu gampang banget minta maaf sama orang? Biasanya kan orang-orang suka gengsi buat minta maaf" ucapku membalikan pertanyaannya
"Ya karna gue salah, makanya minta maaf, lagian minta maaf ke orang gak bikin harga diri kita turun" ucapnya, aku hanya mengangkat alis tanda menjawab
"Lu jawab pertanyaan gue" dia melanjutkan
"Ya karna gue gak mau ribet, gak mau punya masalah sama orang juga" jawabku
"Gitu doang? "
"Iya, lagian apa untungnya kita numpuk-numpuk masalah hanya karna kita gak mau maafin orang"
"Woyy lah prinsip kita sama dugong" ucapnya menepuk bahuku, aku melotot menatapnya
"Hehe bercanda bercanda" ucapnya tanpa dosa
"Masa cantik gini di bilang dugong, gue kan elsa frozen" ucapku mencoba mencairkan suasana, laki-laki menyebalkan ini kayanya seru juga di ajak ngobrol, batinku.
"Iya deh iya, lu elsa frozen waktu masih ngekost di bojong soang" ucapnya, kita tertawa.
Akhirnya semua pelajaran sudah selesai, suara bel sekolah menjadi nyanyian indah bagi semua murid yang merindukan kasur empuk di rumahnya, aku bersiap-siap untuk pulang.
***
"Neng karin" laki-laki dengan baju hitam dan tak lupa kacamata di atas kepalanya, melambai ke arahku
"Mang budiiii... " teriakku heboh dan berlari ke arahnya tak peduli dengan lemak yang ikut bergoyang, tak peduli juga dengan semua orang yang melihatku dan menatapku aneh
"Loh kok ada mang budi, sejak kapan? " ucapku bersungut-sungut saat tiba di hadapannya
"Tadi pagi neng, papah neng kan sudah bertugas jadi mang budi sekarang yang bakalan antar jemput semuanya" ucapnya, sambil membuka pintu dan mempersilahkan aku masuk kedalamnya.
"Neng gimana kabarnya? Sehat? Gak ada yang berani ngetawain neng lagi kan? Gimana bandung? Seru? Udah ada berapa hewan peliharaan di rumah?  " ucapnya memberondongku dengan pertanyaan
"Hiji-hiji atuh mang lieur (satu-satu dong mang pusing nih) " ucapku
"Hehe iya neng" ucapnya sambil tertawa, seperti tak pernah berjumpa bertahun-tahun selama di mobil aku menceritakan semua hal yang terjadi selama aku tinggal di sini, aku memang rindu menceritakan semua keluh kesahku ke mang budi.
Akhirnya setelah menjemput ke-3 kakak ku, kita mencoba beristirahat dan bertukar cerita di mobil
"Sumpah cewe-cewe di sini cantiknya minta ampun" ucap bang rey bersemangat
"Heh sakola sing bener (heh sekolah yang bener) " ucap bang ben, bang rey meringis aku tertawa dan bang ari diam.
"Tapi bener bang ben, di sekolah aku juga cantik-cantik" ucapku
"Iyakan? " ucapnya bersemangat, merasa ada teman yang membela
"Bandung juga gak pernah gagal ngelahirin cowo-cowo ganteng ya ampun" ucapku
"Kaya mang budi atuh, mang budi kan asli bandung" ucap mang budi menimpali
"Kalau itu harus di rundingkan dulu mang" ucapku, semuanya tertawa tanpa terkecuali banga ari.



Makasih banget yang udah setia baca cerita aku
Semoga bisa di ambil hikmahnya yaa dan buang juga yang buruk-buruknya
Big love ❤

ehh aku lagi seneng banget sama elsa frozen wkwk

typo tandai
yang mau kasih kritik saran aku tunggu bangettt
jangan lupa juga di vote dan komen

follow: hilmaarifah15
fb: hilma arifah
ig: hilmaarifa15

#salamsatutimbangan🤘

Gendut? So what?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang