Assalamualaikum semuaaa
Kangen banget nihh udah lama ga up cerita, hehe maaf ya kemarin2 lagi sakitt:(
Kalian terus jaga kesehatan yaaa❤❤selamat membaca
***
"Ehh buset cepet banget lu jalan, cape gue lari-lari" ucapnya ngos-ngosan
"Siapa yang nyuruh lu lari? " ucapku acuh
"Gak ada sih" ucapnya sambil duduk disebelahku "eh lu udah tau belom nama cowok yang lu incar itu?" sambungnya
"yee satu sekolah tau kali nama dia" ucapku sambil memainkan handphone
"gue gak namanya siapa?" ucapnya
"Bohong banget kalo gak tau""Siapa asep? Bapak aku itu" ucapnya "atau yazid? Siapa sih? " sambungnya so heran
"Ihh itu bokap gue"
"Haha yang bener? ehh mau kaya anak sd ga? Ejek-ejekan nama ayah?" ucapnya tertawa tak berdosa
"Heh gak boleh, gak sopan"ucapku sedikit tinggi
"Santai aja woyy gue bercanda" ucapnya mengakhiri tawanya "jadi lu bener-bener suka sama dia? "
"kagum, inget ya gue cuma kagum gak lebih, dan gak akan mungkin lebih"
"Kenapa? "
"Gue sadar diri vin, gue gak boleh suka sama dia. Dia terlalu sempurna buat gue yang kaya gini" ucapku mulai serius
"Ahhh ga seru lu" ucapnya melenguh "kenapa coba gak boleh suka? "
"Gue gak pantes buat siapapun, gue gak mau kejadian dulu-dulu keulang lagi"
"Ehh dugong dengerin , pokoknya lo harus ilangin sifat lo yang merasa lo itu rendah di mata orang lain, lo gak pantes buat siapapun atau apalah itu. Semua orang punya hak untuk merasakan cinta, dan lo berhak menyukai siapapun meskipun orang itu gak balik suka sama lo" ucapnya ikut serius "dan tentang masa lalu lo udah lupain, jangan di ungkit-ungkit lagi" sambungnya
"Tapi vin gue cuma kagum aja, mana ada rasa suka tumbuh secepet ini? " ucapku "lagian kita kan sekolah baru beberapa hari masa udah suka sama orang lain" sambungku
"Heh ada tau cinta pada pandangan pertama "
"Ahhh udahlah, lupain masalah gue yang entah itu kagum atau suka" ucapku "ehh kalo lo gimana? Emang beneran suka sama siapa tuh namanya? " ucapku menggantung
"Putri" ucapnya langsung
"Nah iya itu, emang lo beneran suka? " tanyaku
"Iyalah, cowok mana yang gak suka sama si putri udah cantik, putih, body goals, ramah terus katanya pinter juga, wihh idaman deh" ucapnya sambil menerawang jauh
"Hilih semua cowok sama aja mandang fisik" ucapku
"Hehe munafik rin kalau cowo liat cewe yang pertama kali di lihat bukan fisik " ucapnya sambil menggaruk kepala
"Hmmm apalah daya gue yang kaya gini, mana mungkin ada yang suka"
"Ehh ga gitu konsepnya rin, semua cewe cantik ko di mata lelaki yang tepat" ucapnya
"Tapi sampai sekarang belum ada yang tepat"
"Tunggu aja hehe" ucapnya sambil tersenyum menampakan barisan giginya yang rapih.
**
Sepertinya jam pelajaran pertama akan segera di mulai terlihat anak-anak lain mulai memasuki kelas dan duduk di bangkunya masing-masing, dan benar saja setelah itu guru datang untuk memulai pelajaran.
Kata-kata kevin tadi membuatku teringat pada bang ben yang juga selalu mengucapkan kata-kata ini ketika aku mengeluh soal ketidak sempurnaanku yang membuatku merasa tidak pantas mencintai seseorang dan di miliki seseorang, kata bang ben kala itu "karin, perempuan akan terlihat cantik di mata lelaki yang tepat, jadi tak perlu terlalu insecure dan gila dengan penampilan sendiri, karna orang yang benar-benar mencintaimu tidak akan memandang fisik kamu, jangan cari yang sempurna tapi carilah yang baik yang menerima sisi sempurna dan ketidak sempurnaanmu"
***
Hari ini pelajaran tak begitu aku cerna, aku kenapa? Dari tadi tidak fokus. Padahal hati dan pikiran sedang baik-baik saja.
"Ehh rin, jadi mulai kapan nih kita nyusun rencana" ucap kevin yang sukses membuat lamunanku menghilang
"Hah? Rencana apa? " ucapku gelagapan
"Yee makannya jangan ngelamun terus, masuk tuh nanti setan" ucapnya sambil menjitak kepalaku "mikirin apasih? Si arkhan? Tenang gue bantuin buat dapetin dia"
sambungnya."Sakit woy" ucapku sambil memegang kepala "siapa juga yang mikirin arkhan"
"Yaudah-yaudah jadi rencana kita apaan nih? " tanyanya
"Yakin lo? Gak kecepetan? Yakin kalo lu beneran suka sama si putri? " tanyaku memberondong kevin
"Gue yakin, sekali lagi gue yakin ini cinta pada pandangan pertama" ucapnya sambil tersenyum "emang lo gak yakin sama perasaan lo? " sambungnya menatapku serius.
"Gak, gue gak yakin kalo gue suka, masa secepet ini" ucapku bersikukuh
"Yaudah-yaudah nanti juga lo yakin" ucapnya"Yaudah, besok aja lanjutin, gue mau pulang kasian mang budi pasti udah nungguin di depan" ucapku sambil menggendong tas dan bangkit dari tempat duduk ku dan berjalan melewati dia
"Yeee malah pulang, gimana kalo gue ikut lo pulang, kita bikin rencana di rumah lo aja" ucapnya
"Gak, mobil gue penuh, abang gue ada 3" ucapku terus berjalan keluar kelas
"Di chat deh di wa ig atau apa"
"Gak"
"Woyy masa partner gak ada kompak-kompaknya sih" ucapnya berteriak, aku hanya tersenyum tak menjawab ucapannya.
***Untuk next part insyaalloh kalo gak ada halangan aku up 2 hari kedepan yaaa
Terimakasih sudah membaca
Terimakasih sudah setia nunggu cerita karin
Big love❤Typo tandai aja
Jangan lupa vote dan komen yaa
Kritik saran aku tungguu
Jangan lupa juga follow : hilmaarifah15
Mari berteman
Fb : hilma arifah
Ig : hilmaarifa15#salamsatutimbangan🤘
KAMU SEDANG MEMBACA
Gendut? So what?
Tiểu Thuyết ChungCerita sederhana tentang mereka yang menghina fisik seseorang dan berlindung dibalik kata bercanda Tentang mereka yang menjadi korban dan harus ikut haha hihi agar tak di kata baperan Siapa di dunia ini yang rela hidupnya terus-terusan di tertawaka...