02

289 53 42
                                    

Hari ini hari senin. Nata benar-benar senang karena bisa bersekolah di sekolah yang diidamkannya.

Soal pendaftaran sekolah Nata, sudah diurus oleh Farrel.

Karena ini hari pertamanya memasuki sekolah barunya, Nata sangat ber-antusias. Sampai-sampai ia membangunkan kakaknya hanya untuk mengikuti tasyakuran yang dibuat olehnya.

Tasyakurannya hanya sarapan, tapi dengan banyak menu makanan di meja makan. Tentu Nata yang memasaknya sendiri. Ia sudah jago memasak sekitar satu tahun yang lalu.

Ada-ada aja emang tuh anak.

"Bang, buruan! Nanti gua telat. Ini hari pertama gua sekolah loh!" teriak Nata yang sedang bersandar di mobil Farrel.

Menunggu kakaknya memakai sepatu. Tapi lama banget. Hingga membuat Nata teriak-teriak diluar.

"Sabar-sabar! Ini ni, udah." ucap Farrel seraya menautkan kancing baju dilengannya.

"Ayok, cepet. Nggak sabar tau! Lama banget deh."

"Ngedumel aja lu pagi-pagi. Dah masuk."

_____


"Belajar yang bener. Jangan bolos. Semoga dapet temen yang bener."

"Iya-iya bang. Bawel banget lu."

"Udah-udah. Sana masuk." Nata mengangguk dan menyalami tangan Farrel.

.

Setelah pertama kali ia menginjakkan kakinya di sekolah barunya, Nata diperintahkan memasuki ruangan kepala SMA.

Kemudian Nata diantar oleh wali kelasnya, ke kelas barunya.

"Nah, ini. Kelas kamu sekarang. Ayok kita masuk habis itu, kenalan sama temen-temennya yah?" ujar Bu Wiwit.

"Iya, bu."

Bu Wiwit Bersama Nata memasuki ruang kelas, tentunya di hadapkan dengan tatapan kepo dari se-isi kelas.

"Selamat pagi anak-anak. Seperti yang kalian lihat sekarang. Ibu membawa seorang siswi. Ini adalah teman baru kalian."

"Silahkan perkenalkan diri kamu." Nata membalasnya dengan senyuman.

"Wah, gila. Senyum aja udah bikin gua nggak ngotak"

"Lu emang nggak pernah ngotak!"

"Cantik juga yah."

"Kudu kenalan ini mah."

Mendengar itu dari teman-teman barunya, membuat Nata tersipu malu.

"Hai, perkenalkan nama saya Nata Delian Pradarahardja. Saya pindahan dari Bali. Ada yang mau bertanya mungkin?"

"Nama panggilannya siapa?"

"Panggil Nata aja."

"Kalo manggil sayang, boleh nggak neng?"

"Huuu, MODUS!" riuh satu kelas

"Punya pacar belum?"

"ID Line nya dong"

"WA aja WA."

Blablablaaaa...

Sementara Nata hanya terkekeh. Ia senang, karena teman-temannya cukup antusias dalam menyambutnya.

"Ibu rasa cukup perkenalan kamu. Sekarang, kamu duduk dibangku kosong itu. Di deketnya Ririn."

Mata Nata mengikuti arah tunjukan Bu Wiwit.

"Oh, oke bu. Kalo gitu saya permisi, bu." Bu Wiwit hanya mengangguk.

"Kalo begitu Ibu tinggal sebentar, ada rapat dadakan. Ingat! Jangan ribut."

My Teacher Is The Best HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang