08

171 18 32
                                    

Hy im come back

Maaf late update.

Happy reading and happy birthday.

Skip.

.

.

Kabar Nata sudah menyutujui tentang perjodohan konyol itu telah sampai ke telinga kedua orang tuanya. Hal itu tentu membuat mereka senang.

Hari ini semua orang tengah bersiap menyambut acara penting dengan bahagia. Tapi tidak dengan Nata. Malam ini ia akan menjumpai seseorang yang digadang-gadang akan menjadi suaminya kelak. Apa lagi jika bukan acara tunangan. Ini terasa menyebalkan menurutnya. Mau tidak mau harus mau.

Kini gadis itu tengah memilih satu dari beberapa dress yang sudah bundanya belikan. Semua sangat bagus menurutnya. Hingga akhirnya ia sudah memutuskan dress yang paling sempurna menurut pemikirannya.

 Hingga akhirnya ia sudah memutuskan dress yang paling sempurna menurut pemikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia juga sudah memoles wajahnya dengan make up natural. Itu sangat menyempurnakan kecantikan Nata.

"Sempurna." ujar Nata bangga atas hasil karyanya yang ia torehkan pada wajahnya.

Tak lama lagi acara itu dimulai. Membuat Nata tambah malas dibuatnya. Ia tak menginginkan hal seperti ini sebetulnya. Bayangkan saja di usianya yang bisa dibilang cukup umur sudah akan tunangan bahkan menikah.

"Nanti kalo calon gua om-om gimana? Kalo udah tua banget gimana? Kalo duda gimana? Akh bingung gua." Nata menduga-duga.

"Kok gua deg-deg gitu."

"Akh gua belum siap banget. Kabur aja kali ya. Males gua acara-acara beginian."

"Tapi repot nanti jadinya. Belum lagi Bunda mesti nyerocos nanti. Sumpah gua nggak siap banget." ucap Nata mengusap wajahnya kasar berkali-kali. Ia lupa jika wajahnya telah berpoles make up.

"Eh iya, make up gua. Aduh. Jadi berantakan."

Lantas Nata membenarkan riasannya.

"Udah belum sih? Lama banget dandannya. Udah cantik udah." ucap seseorang diambang pintu.

"Eh, Bunda ngagetin aja."

"Ah masa nggak ada tampang-tampang kaget tuh."

"Oh iya emang nggak ada. Cuma buat basa-basi doang sebenernya Bun."

"Udah, ayok keluar. Udah pada dateng tuh."

"Siapa?"

"Ya keluarga Mahastaraja lah. Sahabat ayah."

"Kok mereka jadi dateng?"

Dewi menyentil dahi putrinya. "Gimana sih. Ya jadi lah. Ini acara penting. Udah cepet keluar Bunda tunggu. GPL!"

Setelahnya Dewi keluar menemui orang diluar.

"Fiks ini mah." dengan pasrah yang tak ikhlas. Nata keluar mengikuti bundanya.



My Teacher Is The Best HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang