Keesokan harinya, Ali terkurung seharian di kamarnya karena malas dan takut mendengar ancaman dari Alicia yang menyatakan kalau ia mengetahui Ali tidak istirahat, dia akan membuat Ali menderita sungguh teman yang kejam namun entah kenapa sedikitpun Ali sama sekali tidak pernah membenci Alicia
Saat itu pikiran Ali tengah kosong. Ali menatap ke luar jendela dan pikirannya malah ke saat kejadian di ruang medis M.A.T.A mengingatnya entah kenapa berhasil membuat muka Ali memanas
Tak lama kemudian Ali pun bergumam dengan tangan yang mengelus comot
"Aku cinta kat kau Alicia." Gumam Ali menatap sendu langit yang cerah berbeda dengan suasana hatinya. Hatinya sedang gundah entah apa yang membuatnya seperti itu
"Agaknya macam mana perasaan Alicia ye comot?" Tanya Ali pada hewan kesayangannya
"Meooww" (mana lah aku tahu_-)
Tiba-tiba ingatannya menuju ke makcik yang ia tabrak. Ali merasa ia memiliki ikatan batin dengan makcik tu. Wajahnya sekilas mirip Ibunya hanya berbeda warna mata saja namun entah kenapa Ali berharap itu adalah ibunya. Ali ingin bertemu dengannya sekali lagi
Flashback
Dikarenakan Ali yang terlalu fokus pada pemikirannya, Ali tidak melihat jalan dan tertabrak dengan seorang wanita
BRUK
"Maaf makcik" kata Ali membungkukkan badan macam orang Jepun
"Adik oke?" Tanya wanita itu mengulurkan tangannya
Ali membalas uluran tangan wanita itu barulah Ali menjawab
"Ali oke je. Eh-?"
Mata Ali membulat, ia tidak percaya bahwa sosok yang ia tabrak sangat mirip dengan ibunya yang diberitakan telah lama tiada. Ali ingin sekali memeluk wanita itu namun ada perasaan ganjal yang membuat Ali tidak jadi memeluk wanita tersebut"Ah, maaf apa adik tidak apa-apa?" Tanya nya sambil menguluran tangan.
"Iya, saya tidak apa-apa kok" Balas Ali dan menerima uluran tangan nya.
Wanita itu membantu Ali berdiri, setelah itu pamit undur diri karena ada pekerjaan yang perlu dikerjakan. Dan Ali meng'iya'kan perkataan nya.
"Entah kenapa, rasa nya aku pernah lihat makcik ini, tapi dimana ya?" Batin Ali dalam pose berpikir sambil memerhatikan punggung wanita itu yang menghilang di balik pintu.
"Nanti sajalah kupikir kan. Sebaiknya sekarang aku pulang saja ke rumah sebelum Alicia tau kalau aku belum pulang" Ucap Ali dan kembali melanjutkan perjalanan nya.
"Bisa-bisa dia mengamuk lagi" tambah Ali.
Dengan membayangkannya saja sudah membuat Ali bergidik ngeri. Ali pun mempercepat langkahnya menuju rumah
Ditempat yang tidak jauh dari lokasi Ali
'Maafkan mama Ali...' Batin Makcik itu
Flashback off
"Hhh Mama, mama kat mana? Insting Ali mengatakan kalau mama masih hidup kalau insting Ali betul mama cepatlah balik. Ali, Ali kesepian..." Gumam Ali
Pandangannya sendu dan menekuk lutut. Celana selutut yang Ali pakai basah oleh air mata. Ya, Ali yang tegar dan selalu menebarkan senyuman kini menjadi Ali yang rapuh. Dia kesepian dan membutuhkan kasih sayang kedua orang tua. Semenjak ibunya pergi Dr. Ghazali sang ayah sering pulang malam dan jarang menemani Ali
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY [Who Are You?]
Novela JuvenilBagaimana jika seandainya Aliya masih hidup dan Aliya kembali pulang ke kediamannya bersama Ghazali dan Ali? Tentu saja itu menjadi hal yang paling menyenangkan bagi Ghazali dan anaknya. Ali kembali ceria dan berpacaran dengan Alicia. Namun Ali tida...