Aliya membawa Ali pulang meski Ali masih terlihat pucat dan General menyuruh Aliya untuk merawat Ali sementara di ruang rawatan M.A.T.A namun Aliya menolak dengan alasan ingin merawat Ali sendirian
Mereka pun pulang, di perjalanan Aliya memandang Ali sendu sementara Ali berusaha untuk senyum walau itu senyum paksaan
"Maafkan mama ye Ali, mama gagal menjadi seorang ibu.." Lirih Aliya
"T-tak, mama tak boleh cakap macam tu. Mama tidak gagal jadi seorang ibu ni dah takdir Ali ma.." kata Ali memperlihatkan senyuman
Aliya berusaha tersenyum di depan anaknya walau hatinya merasa ia sangat gagal menjadi seorang ibu
Malam harinya di rumah Alicia
General pulang lebih awal tidak seperti biasanya. Pikirnya melayang di Ali. Kenapa Ali sangat tidak ingin memberi tahu apa alasan nya
General jalan melewati pintu kamar Alicia, disana ia melihat anaknya yang sedang memandang ke luar jendela
"Ali, apa yang awak sembunyi kan dari saya? Kenapa awak lari macam tu? Saya cuma tanya je bukan nak interogasi kau." Gumam Alicia
"Bahkan Alicia pun merasa ada yang aneh dari dalam diri Ali? Hmm saya mesti balik M.A.T.A untuk tanyakan perihal ini pada Getha sebab Getha dan Aliya macam sembunyikan sesuatu." Batin General
General pun kembali ke Akademi M.A.T.A tanpa sepengetahuan Alicia
Setelah General sampai di akademi M.A.T.A, General bertemu pada mentor yang ingin pulang dan mencegah nya
"Tunggu, kita ada rapat." Ucap General serius
Mereka mengerutkan keningnya sementara Ejen Getha sudah berkeringat dingin. Ia tahu kemana arah pembicaraan General. Pasti General akan membicarakan tentang alasan Ali melepas I.R.I.S nya namun ia sudah berjanji pada Aliya agar merahasiakan ini dari semua orang
Mereka pun segera kembali ke ruangan para mentor barulah General bertanya pada Getha
"Saya tahu yang Aliya dan kau ni menyembunyikan sesuatu daripada kita semua. Jelaskan apa yang kamu tahu tentang alasan Ali yang nak pisahkan I.R.I.S dari dia." Ujar General menatap Ejen Getha dingin dan serius
×××
Keesokan harinya di hari libur tanpa misi
Pagi ini, Ali bangun lebih awal namun ada yang berbeda darinya. Ali yang ceria telah menghilangkan digantikan dengan Ali yang sering murung dikarenakan penyakitnya yang merenggut nyawa
"Ali, kau kena kuat sayang. Demi mama, demi semua orang yang sayang dan semua orang yang Ali sayang." Ucap Aliya memeluk Ali
"Hiks... Ali takut maa, Ali takut kalau Ali tak mampu bertahan" Isak Ali
"Sttt mama yakin yang Ali ni mampu bertahan." Bisik Aliya
Ali mengeratkan pelukannya pada sang ibu sementara Ghazali ikut memeluk dan menenangkan anaknya
"Perlu ke Ayah jaga kamu macam mama dan ayah libur dari kerja sehari?" Tanya Ghazali
"Takpe Ayah, ayah kerja je. Jangan tak kerja hanya karena Ali." Jawab Ali
Aliya dan Ghazali saling pandang kemudian berkata
"Maafkan kami yang tidak bisa memberi mu kasih sayang kedua orang tua.." bisik Aliya dan Ghazali di telinga Ali dan mengeratkan pelukannya seakan mereka tidak mau melepaskan Ali
"Tak, kalian tidak usah meminta maaf." Kata Ali
Pagi hari yang seharusnya diisi keceriaan dan canda tawa sebuah keluarga kini hanya diisi dengan isakan tangis dan takut akan kehilangan satu sama lain

KAMU SEDANG MEMBACA
WAY [Who Are You?]
Teen FictionBagaimana jika seandainya Aliya masih hidup dan Aliya kembali pulang ke kediamannya bersama Ghazali dan Ali? Tentu saja itu menjadi hal yang paling menyenangkan bagi Ghazali dan anaknya. Ali kembali ceria dan berpacaran dengan Alicia. Namun Ali tida...