"Tunggu, siapa kau? Kenapa aku merasa memiliki ikatan denganmu tolong perlihatkan wajahmu" kata Ali
"Mungkin sudah waktunya.." Batin nya
Dia membuka topengnya dan seketika hening hanya terdengar hembusan angin. Semua syok dan terkejut terutama Ali dan Rudy, Rudy merasa bulu kuduknya terangkat dan Rudy bisa merasakan kehadiran malaikat maut akan segera mencabut nyawanya melihat sosok pengacau bertopeng tu
"Alamak mati aku..." Batin Rudy
"K-kau?!"
"Tunggu dulu, aku macam pernah nampak makcik sebelum ni, tapi dimana ya?" Tanya Ali mengaruk-garuk belakang kepala nya yang tidak gatal.
Semua ejen yang ada di sana langsung sweatdrop berjamaah.
"Hadeuhh, apesal lah kau ni"
"Erk, ehehe sorry lah, aku macam terlupa hehe... sekejap" Ali memperhatikan dengan saksama wanita yang sedang berdiri di depan nya ini dengan teliti.
Seketika, Ali menyadari sesuatu.
"Ah, m-ma... ma-... mama?!"
Bibir Ali bergetar, melihat sesosok orang yang sangat dirindukan nya. Meskipun Ali sempat lupa, tapi sekarang dia mengerti kenapa dia merasa sangat familiar dengan wanita ini.
Aliya tersenyum dan merentangkan tangan nya, siap menerima pelukan sang anak.
"MAMA!"
Ali sudah tidak peduli lagi dengan kondisi nya. Yang dia inginkan saat ini hanyalah memeluk sang ibu.
Kedua nya pun bertemu dan saling memeluk satu sama lain. Ali menangis bahagia dan memeluk Aliya dengan erat seakan akan Ali tidak mau Aliya pergi lagi
"Hiks... Mama Ali, Ali rindu sangat mama, mama pergi mana selama ni? Ali kesepian, Ali takde kawan kat rumah hiks.."
Aliya mengelus kepala Ali
"Stt dahtu Ali, kan sekarang mama dah ada, mama janji takkan tinggalkan Ali lagi. Sekarang kita balik ke Akademi M.A.T.A dan Ali istirahat di sana ye" Kata Aliya melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Ali
Ali mengangguk saja sementara Alicia yang melihat itu menangis haru. Dia bahagia melihat Ali kembali tersenyum dan kembali menjadi Ali yang ceria
Setelah sampai di Akademi M.A.T.A, mereka masuk ke ruang pertemuan. Para mentor dan juga General terkejut seingat mereka, Aliya tengah koma di rumah sakit Cyberaya
"Aliya/Kakak!" Seru mereka
Ejen Ganz menatap Ali pandangannya dingin namun di mata nya tersirat begitu banyak penyesalan
"Ali, maafkan saya sebab semalam saya dah bentak kamu. Kamu benar saya tak berhak merahasiakan keberadaan mama kamu maaf kan Ejen Ganz ye" Kata Ejen Ganz
Ali mengerutkan keningnya berusaha mengingat memang apa yang mereka bicarakan kemarin? Apa perkataan Ali yang membuat Ejen birunya itu menyesal? Namun nihil ingatannya kosong
"Err maaf, Ejen biru ups maksud saya Ejen G-Ganz, saya tak faham apa yang Ejen bicarakan maaf saya terlupa nama Ejen" Kata Ali membungkukkan badan
Sulit sekali bagi Ali untuk menyebut namanya. Ali sulit mengucapkan nama Ejen biru nya itu
Sontak semuanya yang ada di ruangan itu terkejut lantaran Ali yang keluar sambil marah dengan cepatnya melupakan kejadian itu dan yang paling membuat mereka terkejut ialah Ali melupakan nama Ejen Ganz
Tentu saja Alicia jadi teringat saat Ali melupakan jalan pulang saat malam hari. Alicia pun memutuskan untuk bertanya pada Ali
"Ali, kau ingat lagi tak masa kau terlupa jalan pulang masa aku nak hantar sapu tangan milik kau?" Tanya Alicia
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY [Who Are You?]
Teen FictionBagaimana jika seandainya Aliya masih hidup dan Aliya kembali pulang ke kediamannya bersama Ghazali dan Ali? Tentu saja itu menjadi hal yang paling menyenangkan bagi Ghazali dan anaknya. Ali kembali ceria dan berpacaran dengan Alicia. Namun Ali tida...