Chapter 15 : Rahasia

647 38 6
                                    

Setelah Ali berdoa, Ali turun ke meja makan disana ibunya sudah menyiapkan nasi untuk mereka berdua makan

Ali menghampiri ibunya dan tersenyum. Aliya membalas senyuman Ali dan menyuruhnya untuk segera menghabiskan makan nya

Tak ada yang berbicara hanya ada suara dentuman sendok saja. Ali pun sudah selesai makan dan mencuci piringnya

Selesai mencuci piring, Ali naik ke kamar dan menulis sesuatu. Setidaknya jika alzheimer nya kambuh Ali masih mengingat tanggal pacarannya bersama Alicia

"Hari ni aku dan Alicia dah berpacaran. Ali harap hubungan kita terus berlanjut sampai ke jenjang pernikahan. Itu pun kalau umur Ali panjang."

Khamis
12 November 2020

Ya itu yang Ali harapkan namun ia serahkan semuanya pada Tuhan. Ali memang memiliki rencana namun rencana Tuhan sudah tentu yang terbaik untuk dirinya

Malam pun tiba, Ali sekarang tidur lebih awal karena besok dirinya mulai bersekolah dan menjalankan misi

"Semoga takde yang curiga ngan penyakit aku." Batin Ali sebelum tidur

Keesokan harinya, Ali sudah siap dengan baju sekolah yang ia pakai. Ali berpamitan dengan Aliya untuk sekolah sementara ayahnya sudah kerja

"Mama, Ali berangkat sekolah dulu. Assalamualaikum" Kata Ali

"T-tunggu Ali kalau alzheimer kau kambuh di sekolah macam mana sayang? Mama risau" Tanya Aliya

Ali terdiam sejenak perkataan ibunya ada benarnya juga. Kalau alzheimer nya kambuh teman teman di sekolah pasti mengkhawatirkannya dan curiga kalau Ali punya penyakit mematikan itu.

"Err macam ni lah mama, Ali bawa obat ke sekolah mana lah tahu Alzheimer tu kambuh masa Ali istirahat Ali bisa minum obat tu" Jawab Ali

Aliya setuju dengan Ali. Obatnya harus di bawa kemanapun Ali pergi jika di rumah mungkin Aliya bisa memperhatikannya namun jika di sekolah Aliya menjadi was-was memikirkan keadaan anaknya. Aliya pun segera ke dapur dan membawa obat alzheimer nya

"Sudah. Ali berangkat ye ma Assalamualaikum" Kata Ali

"Wa'alaikumussalam" Balas Aliya

Aliya melihat punggung anak nya yang mulai menjauh dari kawasan rumahnya. Ada rasa khawatir pada anaknya jika di rumah ia pasti akan memperhatikannya tapi di sekolah..

Aliya berusaha berpikir positif dan menyingkirkan segala pikiran negatif nya yang muncul di kepalanya

"Ya Allah panjangkan umur anak aku. Aku nak beri dia kasih sayang. Aku nak lihat dia jadi anak yang sukses aamiin" batin Aliya

Ali membawa skuter nya dengan santai dan berpapasan dengan Alicia yang sedang bertugas di dekat pagar sekolah

"Icha, kau dah sembuh ke?" Tanya Ali

Alicia mengangguk mantap menunjukkan kalau dia sudah sembuh dan sehat seperti sedia kala

Namun perasaan Ali berkata kalau Alicia masih belum sepenuhnya sehat karena muka nya masih pucat.

WAY [Who Are You?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang