Keesokan paginya, Ali dah siuman dari pingsan nya. Ali menormalkan pandangannya dan diri nya masih ada di ruangan rawat M.A.T.A hanya tersisa Ali sendirian di ruangan itu karena yang lainnya sudah pulih sejak kemarin
"Argh.." keluh Ali memegang keningnya
Ali merasa ada yang hangat di sisi kanan tangannya dan terdapat Alicia yang sedang menggenggam telapak tangan Ali
Terlihat wajah Alicia yang sepertinya sangat kelelahan dan tidur beralaskan tangannya sembari menggenggam Ali membuat Ali tidak tega membangunkannya
Akhirnya Ali hanya mengelus kepala Alicia dan membiarkan Alicia menggenggam tangan kanannya sembari tersenyum tipis
Elusan Ali membuat Alicia terbangun. Masih dengan memegang tangan Ali karena kesadaran Alicia masih belum pulih sepenuhnya
Setelah kesadaran Alicia pulih sepenuhnya barulah Alicia melepas genggaman tangannya dan meminta maaf
"Maaf Ali, aku tak sengaja" Kata Alicia sembari memalingkan muka menutupi muka nya yang memerah
"Takpe jangan minta maaf aku tak terganggu pun" balas Ali
"S-sejak bila kau sedar?" Tanya Alicia mengalihkan topik
"Sejak kau masih genggam tangan aku" jawab Ali
"Habis tu, kenapa kau tak kejutkan aku?" Tanya Alicia
"Aku tak tega membangunkan mu Cha, kamu terlihat kelelahan jadi aku biarkan kamu tidur dan menggenggam tanganku" Jawab Ali
"Cha?" Alicia mengerutkan keningnya tidak mengerti
"Iya, namamu kan Alicia aku panggil kamu Icha tak boleh?" Jawab Ali diakhiri sebuah pertanyaan
"A-ahh boleh lah kenapa pulak tak boleh aku suka panggilan Icha" Balas Alicia
"Aku nak balik lah" Kata Ali hendak turun dari kasur nya
"Jangan Ali! Baik kau istirahat, kau kan baru sedar dari pingsan" Cegah Alicia
"Aku kan tak balik sejak kemarin macam mana aku nak jelaskan pada ayah aku?" Tanya Ali
"Itu dah Ejen Bakar urus kan dan ayah kau percaya kau menginap di rumah Ejen Bakar. Sekarang kau istirahat dan dengar cakap aku!" Jawab Alicia
Namun Ali bersikukuh untuk pulang, dikarenakan tubuh Ali yang masih lemas, Ali hampir terjatuh namun sempat di tahan oleh Alicia dan menghasilkan sebuah kontak mata
Author : //pundung di pojokan
Setelah itu, Alicia membaringkan Ali di kasurnya lagi. Ingin sekali rasanya Alicia menjitak kepala Ali namun Alicia tahu keadaannya, Ali sedang sakit dan baru sadar dari pingsannya
"Kau ceroboh sekali! Sudah kubilang kan, kau istirahat saja!" Ucap Alicia dan tetap memegang tangan Ali.
"Maaf, hanya saja aku tidak mau menjadi beban untuk kalian semua" ucap Ali dengan sedikit menundukkan kepala nya.
Tak jauh dari tempat kedua nya berada, ada seseorang yang berdiri di dekat pintu dan mendengar semua percakapan mereka. Ada rasa cemburu dan iri yang muncul secara bersamaan di dalam diri nya.
"Tch, kenapa sih dia selalu mendapat banyak perhatian", batin nya. Lalu beranjak pergi dari sana.
"Apa kau dengar itu?" Tanya Ali dan menoleh ke Alicia. Meskipun terdengar samar-samar, namun Ali dapat mendengar kalau barusan ada suara langkah kaki seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY [Who Are You?]
Teen FictionBagaimana jika seandainya Aliya masih hidup dan Aliya kembali pulang ke kediamannya bersama Ghazali dan Ali? Tentu saja itu menjadi hal yang paling menyenangkan bagi Ghazali dan anaknya. Ali kembali ceria dan berpacaran dengan Alicia. Namun Ali tida...