"Ayah, Mama kenapa? Apa tu Alzheimer? Kenapa Mama pingsan masa dengar nama penyakit Alzheimer?" Semprot Ali
Ghazali memandang Ali sekilas dan menjawab dengan suara lemah
"A-alzheimer itu penyakit yang membuat penderitanya melupakan segala hal mulai dari lupa jalan, lupa cara berdiri, lupa cara makan dan lupa pada orang di sekitarnya dan itu..." Jawab Ghazali. Ia tidak mampu meneruskan nya lagi
"Dan?"
Ghazali memandang dokter menyuruhnya untuk menjelaskan lebih jelas lagi pada Ali karena dirinya tak mampu untuk menjelaskannya lagi. Dan dokter Maru mengangguk
"Alzheimer adalah penyakit kanker otak yang membuat penderitanya melupakan jalan, lupa cara makan, berdiri dan yang lain. Gejala awal Alzheimer yaitu penderitanya mudah lupa entah itu lupa meletakkan barang atau apapun itu yang penting tapi kau tenang saja, kamu pasti akan sembuh" Jawab dr. Maru
"K-kanker dok?" Tanya Ali gemetaran
dr. Maru mengangguk lemah
"S-saya dengar penderita kanker t-tak boleh hidup bertahan lama sa-saya akan macam tu ke?" Tanya Ali menahan tangis
Dengan cepat dr. Maru menggelengkan kepala
"Itu tidak benar kau pasti akan sembuh asalkan kamu kuat untuk bertahan hidup demi orang yang mencintaimu dan orang yang kamu cinta" Jawab dr. Maru
Ali mengangguk lemah dan dr. Maru permisi untuk keluar. Ali melihat ibunya yang sedang tak sadarkan diri dengan pandangan sendu. Ia merasa telah membebankan ibunya
"Makna nya lambat laun aku akan lupakan Alicia juga? Hhh kenapa lah aku kena ada penyakit kanker otak macam ni" Batin Ali
"Aku akan melupakan Alicia dan juga yang lain nya..." cibir Ali.
Ali melihat Ghazali masih mencoba menenangkan Aliya yang sudah siuman, perasaan bersalah kembali datang dan menghampiri diri Ali.
Ali kemudian memutuskan untuk turun dari ranjang nya, keluar dari ruang rawat nya diam-diam.
Untuk saat ini dia ingin sendiri. Ali terus berjalan tak tentu arah di tengah-tengah bangunan rumah sakit yang sangat besar dan juga luas.
Ali menolehkan kepala nya ke arah kiri dan terlihat ada sebuah taman yang biasa nya digunakan untuk pasien jika mereka ingin berjalan-jalan.
Ali memutuskan untuk pergi ke sana untuk menenangkan pikiran nya.
××××
Setelah Aliya sedikit lebih tenang, Ghazali menoleh ke arah ranjang Ali.
Mata nya terbelalak, tak menemukan sang anak di atas ranjang nya. Tempat tidur itu kosong. Infus juga tertinggal dan tercabut mengakibatkan air nya menetes terus menerus di lantai.
Aliya yang melihat hal itu langsung panik berlari keluar dari ruangan dan mencari sang anak.
Sementara Ghazali, berlari menekan tombol bantuan yang berada tepat disamping ranjang Ali.
"Astaga, Ali kamu kemana nak..." batin kedua nya
Ali mendekat ke taman rumah sakit dan duduk di kursi. Pandangannya kosong

KAMU SEDANG MEMBACA
WAY [Who Are You?]
Teen FictionBagaimana jika seandainya Aliya masih hidup dan Aliya kembali pulang ke kediamannya bersama Ghazali dan Ali? Tentu saja itu menjadi hal yang paling menyenangkan bagi Ghazali dan anaknya. Ali kembali ceria dan berpacaran dengan Alicia. Namun Ali tida...