"Sebenarnya, entahlah dokter tiba-tiba semuanya hilang dari ingatan begitu saja dan setiap kali aku berusaha mengingat yang ada kepalaku pusing..." Jelas Ali
"Apa yang kemarin kau lakukan?" Tanya dokter
Ali menimbang-nimbang apa ia harus memberitahu dokter kalau dia adalah seorang Ejen tapi Agensi M.A.T.A sangat di rahasiakan akhirnya Ali memilih untuk berbohong daripada kena marah General
"Aktivitas seperti biasanya.." Jawab Ali
Hening seketika di ruangan itu kemudian, dokter berkata
"Boleh aku memeriksa mu?" Tanya dokter
"Iya dok" Jawab Ali
Ali berbaring di kasur sementara dokter meletakkan stetoskop nya tepat di jantung Ali. Bisa Ali lihat keraguan di wajah dokter. Setelah memeriksa Ali, dokter menjauhkan stetoskopnya dan kembali menyimpannya di meja
Kemudian sang dokter berjalan pelan menuju sebuah tabung besar yang ada di pojok ruangan. Posisi tabung besar itu landscape dengan lingkaran terbuka di bagian tutup tabung.
"Silahkan berbaring di sini,"
Dokter menunjukkan sebuah ranjang pasien atau lebih tepatnya seperti meja panjang yang tergeletak di depan lingkaran tabung besar tersebut. Ali hanya mengernyit melihat tabung besar tesebut.
"Umh ini apa dok?" Tanya Ali
"Ini namanya CT Scan. Saya akan meronsen kamu lewat alat itu. Tenang saja, yang perlu kamu lakukan hanya masuk ke dalam tabung itu dan berbaring di ranjang itu. Saya akan memeriksamu lewat komputer" Jawab dokter
"Oh ya, sebelum itu perkenalkan nama saya Maru panggil saya dr Maru" Kata dokter
Ali mengangguk kecil. Ia berjalan sampai di depan ranjang pasien menaiki ranjang tersebut, lalu berbaring
Setelah selesai meronsen Ali, Ali pun bertanya pada dr Maru
"Jadi dok, saya sakit apa?"
"Apa besok kamu bisa ke sini lagi?"
"Bisa, tapi mungkin sepulang sekolah." Jawab Ali
"Saya sarankan kamu tidak sekolah sampai besok karena saya akan kembali memeriksa kamu besok. Saya keluar dulu" Kata dr. Maru
Dokter Maru pun keluar dan Aliya lagi lagi menanyakan keadaan Ali
"Bagaimana? Apa Ali baik baik saja?" Tanya Aliya
"I-itu, ada beberapa yang harus Ali jalani di sini jadi sebaiknya Ali tinggal disini sampai besok pagi barulah saya akan memberitahu kalian hasil ronsen nya dan apa penyakit yang Ali derita." Jawab dr. Maru
Aliya mengangguk kecil dan masuk ke kamar rawat Ali
Aliya mengelus puncuk kepala Ali dengan lembut sambil tersenyum walau senyumannya terlihat sendu
"Mama, Ali kenapa?" Tanya Ali
"Mama pun tak tahu, dokter masih belum memberitahu apa penyakitmu tapi yang pasti, Ali kena kuat demi Mama ye." Jawab Aliya
Ali mengangguk kecil dan bergumam
"Macam mana ye keadaan Alicia?" Gumam Ali yang didengar oleh Aliya
"Kau ni, tengah sakit sempat sempat nya fikirkan crush" Kata Aliya
"Eh?! Mama, Alicia bukan crush Ali lah, dia sahabat Ali je tak lebih." Kata Ali menggelengkan kepala cepat
Aliya terkekeh pelan melihat gelagat Ali yang salah tingkah sedikit mencairkan suasana hati Aliya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY [Who Are You?]
Novela JuvenilBagaimana jika seandainya Aliya masih hidup dan Aliya kembali pulang ke kediamannya bersama Ghazali dan Ali? Tentu saja itu menjadi hal yang paling menyenangkan bagi Ghazali dan anaknya. Ali kembali ceria dan berpacaran dengan Alicia. Namun Ali tida...