Chapter 11 : Bimbang

749 43 9
                                    

Sementara itu keadaan Ali

Ali memandang piring nya yang masih tersisa nasi kuning. Ali tahu ibunya belum makan sejak kemarin. Ali pun menyuapi Aliya nasi kuning. Ia tidak tega melihat ibunya kelaparan sedangkan dirinya sudah kenyang

Ali menyodorkan nasi kuning pada ibunya. Sebenarnya ibunya ingin menolak namun Ali meminta ibunya untuk makan

"Makan ma" kata Ali

"Eh takpe, mama tak lapar pun. Ali je yang makan, Ali kan belum makan apa apa sejak kemarin malam" Tolak Aliya

"Mama pun apa beza nya dengan Ali? Ali yakin mama belum makan sejak kemarin tolong lah ma, Ali dah kenyang. Baik mama je yang makan ye" Pinta Ali

Aliya tidak ada pilihan lain lagi selain menuruti permintaan anaknya dan mulai memakan nasi kuning. Ali tersenyum lemah dan mengalihkan pandangan ke arah jendela. Pikirannya terus pada Alicia, dia mengkhawatirkan keadaan sahabatnya itu

"Alicia, aku harap kau oke. Aku risau kan kau tunggu masa aku sekolah, aku akan bahagiakan kau ^^" Batin Ali

Alicia masih memikirkan mimpi nya. Ia takut mimpinya akan menjadi kenyataan. Ia takut Ali melupakannya. Dan ia bingung apa maksud dirinya di mimpi kalau Ali marah pada Alicia? Apa kejadiannya berlaku masa Ali dan Alicia berpacaran? Semua pikiran negatif hinggap di kepalanya membuat kepala Alicia semakin pusing

Mia pun datang membawa sepotong roti dan segelas susu hangat. Di UKS di sediakan seperti itu. Mia menyuruh Alicia untuk memakan roti walau sedikit namun Alicia enggan memakannya

"Alicia, makanlah roti sikit je kau perlukan tenaga." Bujuk Mia

Alicia mengambil roti dan memakannya dengan tidak selera. Ingin menolak tapi kasihan Mia yang sudah membelikannya roti

Alicia membereskan tas dan semua perlengkapan nya yang ia bawa ke sekolah. Guru nya menyuruh Alicia untuk diam dan istirahat di rumah. Mau tidak mau Alicia harus menuruti kemauan sang Guru

Dalam perjalanan pulang, Alicia terus menerus memikirkan mimpinya itu. Jika mimpi nya itu nyata dan itu adalah gambaran kejadian di masa depan. Alicia harus apa? Jika kejadiannya benar benar terjadi saat mereka sudah berpacaran, apa Alicia harus menolak Ali agar bisa merubah masa depan? Alicia tidak kuat jika Ali harus melupakannya, hanya Ali lah yang berkawan rapat dengannya dan hanya Ali yang ia cinta sampai mati

"Hhh Ali, kalau memang betul awak dah lupakan aku, kenapa cuma aku yang kau lupakan? Kenapa? Apa aku buat salah? Ke kau ada penyakit ingatan?" Batin Alicia

Tanpa pikir panjang, Alicia segera merebahkan dirinya ke kasur. Ia mencoba untuk tidur namun mata tidak mau terpejam dan otak selalu memikirkan mimpinya itu

Alicia membuang nafas berat. Kepalanya semakin berdenyut sakit sesekali Alicia meringis kesakitan

Alicia mengirim pesan pada General bahwa dirinya dan Ali izin tidak mengikuti misi atau berlatih karena demam

"General, saya dengan Ali minta izin tak jalankan misi atau pun berlatih sebab saya tengah demam dan Ali, ia tak sekolah. Saya harap General faham."

Itulah isi pesan Alicia pada General dan menyimpan phone nya ke meja dekat kamar nya

Matanya berat ingin diistirahatkan namun otak nya terus mengkhawatirkan dan memikirkan mimpinya. Namun karena mata Alicia sudah berat, akhirnya Alicia tertidur dengan rasa khawatir. Tentu saja sebelum tidur, Alicia minum obat penurun panas

***

Ali sedang di temani Aliya sang ibu di taman, dia duduk di kursi roda dan memandang pemandangan taman itu dengan pandangan sejuk

WAY [Who Are You?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang