TWOL 7 : Escape

14K 782 8
                                    

Happy Reading••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Agatha merutuki dirinya sendiri saat tidak sengaja ia masuk ke ruangan yang memiliki mini bar yang dihadapannya terdapat perapian yang kini menyala. Letak ruangan itu tidak jauh dari ruang tamu. Entah kenapa ia takut sekaligus senang saat sayup-sayup mendengar suara Marvell yang sudah kembali karena itu ia menghampiri sumber suara.

"Kau pasti gadis Asia yang Marvell ceritakan," tebak Nic sembari menilai penampilan Agatha dari atas ke bawah. Seksi, cantik, putih mulus tanpa cela dan memiliki warna rambut hitam legam. Sungguh kriteria Marvell sekali.

Marvell hanya meliriknya sekilas lalu kembali menyesap minumannya seolah tidak tertarik sama sekali pada eksistensi Agatha di sana.

Marvell hanya meliriknya sekilas lalu kembali menyesap minumannya seolah tidak tertarik sama sekali pada eksistensi Agatha di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agatha mengernyit heran tidak mengerti apa yang Nic ucapkan."In English please."

"Ahh aku lupa kau tidak mengerti bahasa Italia," ralat Nic. "Kemari lah dan bergabung lah bersama kami," lanjutnya lagi antusias menggunakan bahasa Inggris. Berbeda hal nya dengan Marvell yang terlihat acuh.

Agatha masih enggan menghampiri Nick apalagi setelah melihat Marvell menatapnya dengan pandangan tidak suka. Aura tajam dan menusuk tersirat jelas dari wajahnya.

Nic bangkit dari duduknya menghampiri Agatha. "Kenalkan aku Nico Frederico Kason, kau bisa memanggilku dengan Nico atau Nic saja," ucap Nic yang langsung merengkuh posesif pinggang Agatha dan membawanya duduk tepat di sebelahnya membuat Marvell yang duduk di meja bar mendelik tajam sekaligus tak suka melihat Nic terlalu dekat dengan Agatha dan skinship dengan Agatha.

"Dan aku Enrico, senang bertemu denganmu gadis Asia," timpal Enrico yang sedari tadi sibuk mengamati reaksi Marvell dan Agatha bergantian.

Nic, Enrico dan Agatha terlibat obrolan ringan sementara Marvell asyik dengan minumannya namun telinganya yang tajam tetap mendengar dengan baik obrolan mereka. Nic terang-terangan menggoda Agatha dihadapan Marvell. Nic terlihat ingin lebih dekat dan mengenal Agatha lebih jauh dan hal itu membuat Marvell mencengkeram kuat gelas di genggaman tangannya.

The Waves Of Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang