TWOL 18 : Only mine!

13.1K 672 9
                                    

FYI Cast Agatha aku ganti karena agak kurang srek sama cast yang lama, ya meskipun yang lama juga cantik sih tapi cast yang baru ini kek nya lebih masuk ke cerita ini, apalagi untuk chapter² selanjutnya.

Bagi aku cast itu penting bgt, bisa mempengaruhi mood saat ngetik, saat baca juga, apalagi untuk cast cowoknya yang wajib bgt good looking supaya Imajinasi kehaluan-ku semakin berkembang wkwk😂

Semoga ada yang masih setia menunggu update-an cerita ini..

So here we go..

So here we go

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Saat Marvell tiba di Mansion, waktu sudah menunjukan lewat dari tengah malam. Marvell pikir Agatha sudah tidur tapi ternyata Agatha sedang menunggu nya. Serra yang memberitahu Marvell bahwa setiap malam Agatha selalu seperti ini, menunggu kepulangannya.

Marvell melangkah menuju kamar Agatha bermaksud memberitahu gadis itu bahwa ia sudah kembali. Entah kenapa Marvell merasa kian bersalah saat sorot matanya bertemu dengan Agatha. Marvell merasa sangat tidak pantas bersanding dengan Agatha tapi Marvell belum ingin melepaskan Agatha. Ia masih belum puas dengan gadis Asia itu.

Marvell membaringkan tubuhnya di samping Agatha tanpa ada kata terucap di antara mereka. Saat Agatha tahu Marvell sudah kembali, ia merasa senang sekaligus kesal karena Marvell kembali lebih lama dari waktu yang ia janjikan.

Tak lama suara dengkuran halus pun terdengar. Marvell tidur lebih dulu. Agatha menoleh ke arah Marvell yang tertidur. Agatha bangkit kemudian menyelimuti tubuh Marvell.

“Kau pergi dan pulang sesuka hatimu,” gumam Agatha, “Betapa lelahnya harus menjadi dirimu yang sekarang. Semua yang kau lakukan adalah karena...” Agatha membekap mulutnya sendiri. Apa yang sudah ia katakan. Jika Marvell mendengarnya, Marvell pasti akan marah.

“Maksudku... meski kau belum atau mungkin tidak akan menceritakan semuanya padaku, tapi aku yakin bahwa kau tidak baik-baik saja dengan kehidupan yang kau miliki,” lanjutnya lagi seolah tahu apa yang sebenarnya tengah Marvell rasakan.

The Waves Of Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang