TWOL 10 : Desire

16.1K 838 10
                                    

Happy Reading••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Agatha menggosok setiap inci tubuhnya terutama bagian dadanya dengan sangat kasar. Ia benci pada nasib hidupnya dan juga pada Marvell. Tapi Agatha tidak bisa berbuat banyak bahkan ia tak mungkin lagi memberikan perlawanan karena takut pada ancaman pria itu.

Sembari membasuh tubuhnya dengan kucuran air dari shower tanpa henti kalimat makian keluar dari mulutnya.

Setelah puas memaki Marvell seorang diri, Agatha menangis sejadi-jadinya menumpahkan segala rasa amarah, kecewa, terluka bercampur jadi satu dalam dirinya. Ia hanya bisa memendamnya seorang diri.

"Kakak, Mama... maafkan aku yang sudah membuat malu keluarga. Pria itu merampas apa yang aku miliki dan semua ini karena Ferdy, si tua bangka sialan itu!" maki Agatha dengan berderai air mata. Kalung liontin berbentuk hati miliknya tidak ia gunakan lagi, menurutnya akan lebih aman jika di simpan di tempat yang aman.

Agatha bersumpah bahwa suatu saat nanti Marvell dan Ferdy akan mendapatkan balasan atas apa yang sudah ia lakukan padanya. Agatha berharap kedua pria bajingan yang pernah ia temui segera mendapatkan karma nya.

***

Agatha tiba di meja makan. Ia ingat pada janjinya untuk menemani Marvell makan siang meski sebenarnya ia enggan melakukannya.

"Kau terlambat 1 menit 25 detik dari waktu yang aku berikan."

"Apa?" Agatha tak percaya Marvell sampai harus menghitung waktu keterlambatannya segala.

"Kau harus di hukum."

Saat Agatha akan duduk disebelah Marvell, Marvell menariknya dan mendudukkannya di pangkuannya. Marvell menyingkirkan rambut Agatha yang menutupi lehernya dan menghisapnya dengan kuat seolah menandai miliknya. Tak hanya satu kali, Marvell menghisapnya dua kali membuat Agatha meringis menahan sakit dan juga malu.

Tak jauh dari Marvell, Jose sudah berdiri di sana. Sungguh! Agatha malu Marvell bahkan melakukannya tanpa sungkan di depan Jose.

"Jose, berikan perjanjian tertulis itu pada Agatha," perintah Marvell yang langsung di patuhi oleh Jose.

Jose meletakkan sebuah kertas perjanjian di hadapan Agatha yang masih berada dalam pangkuan Marvell.

"Perjanjian apa ini?" tanya Agatha tak mengerti.

"Selama kau menjadi milikku, kau tidak bisa pergi begitu saja dariku kecuali aku yang menginginkannya. Jika kau tetap ingin pergi dan melarikan diri seperti semalam, maka akan ada sanksi yang siap menantimu. Tapi jika kau menurut padaku dan tetap bersama ku hingga aku melepas mu suatu saat nanti, aku akan memberikan bonus atas kepatuhan mu padaku. Kurang lebih seperti itu lah yang tertulis di sana," tutur Marvell membacakan inti dari surat perjanjian tersebut.

Agatha mengerjap tak percaya karena Marvell harus membuat surat tidak penting ini. Tanpa surat ini sekalipun, Agatha tidak akan melarikan diri lagi.

The Waves Of Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang