Happy Reading
•
•"Mr. Mar...vell," ucap Agatha lagi dengan bibir bergetar penuh ketakutan.
"Jika kau ingin keluar dari sini, kau membutuhkan ini Nona Miyazaki," sarkas Marvell sambil menyodorkan kunci di genggaman tangannya pada Agatha.
Agatha ketakutan luar biasa karena sudah ketahuan. Ia pikir Marvell dan yang lainnya tengah beristirahat tapi nyatanya, mereka mengetahui apa yang ia lakukan.
"Dasar tidak tahu di untung! Kau ingin melarikan diri dari sini hah? Kau benar-benar menguji kesabaran ku bitch!" maki Marvell geram. Ia benar-benar emosi luar biasa saat tahu Agatha akan melarikan diri darinya.
Agatha tidak terkejut Marvel memanggilnya dengan panggilan tersebut. Agatha jadi terbiasa mendengar Marvell merendahkannya seolah ia tak memiliki harga diri lagi.
"Kau bahkan dengan beraninya menyentuh area terlarang di tempat tinggal ku!" geram Marvel lagi membuat Agatha tak mengerti area terlarang yang Marvell maksudkan. Memang di Mansion ini terlalu banyak ruangan yang membuatnya penasaran dan ia sangat ingin tahu satu persatu isi yang berada di dalamnya.
Menurut Marvell belum saatnya Agatha mengetahui hal ini. Marvell pun menghampiri Agatha lalu menjambak kuat rambutnya yang diikat.
"Ahh," rintih Agatha merasakan sakit. Ia pun jatuh terduduk di atas rerumputan hijau tempatnya berpijak.
"Sudah aku katakan, jadilah penurut dan jangan membangkang! Kau tidak punya banyak uang untuk mengembalikan uang yang aku gunakan hanya untuk membeli tubuh mahal mu ini, tapi kau punya nyali yang cukup besar untuk menantang ku dan menguras emosiku!"
Agatha berderai air mata saat jambakan Marvell di rambutnya semakin kuat.
"Ini... sakit," lirih Agatha.
"Sakit?" Marvell tersenyum miring, "Asal kau tahu, aku bisa menyakiti mu lebih dari ini, gadis Asia!"
Cesc, Jose dan Serra menatap iba pada Agatha. Mereka tidak bisa menolongnya. Mereka tahu Marvell seperti apa jika sedang marah. Mereka menunggu kegilaan apa yang akan Marvell lakukan pada Agatha yang dengan beraninya melawan Marvell.
Bagi Jose, ia sudah terbiasa melihat Marvell menyakiti orang lain. Hanya menyakitinya tapi tidak melenyapkannya. Ia sudah mengenal Marvell sedari Marvell remaja dan sejak Francesco masih tinggal di Roma.
“Kau terlalu meremehkanku Agatha Miyazaki!” ucap Marvell penuh penekanan, “Baik, akan aku buktikan padamu siapa sebenarnya Marvell yang selalu kau lawan ini," lanjut Marvell penuh ancaman lalu menghempas Agatha dengan kasar.
Marvell bangkit berdiri dan mengeluarkan sesuatu dari belakang punggungnya. Marvell menodongkan pistol tersebut tepat di dahi Agatha. Saat Marvell menarik pelatuknya Agatha berderai air mata dan membekap mulutnya sendiri agar suara tangisan itu tertahan. Agatha pun memejamkan matanya. Ia siap Marvell melenyapkannya sekarang juga. Itu terdengar lebih daripada harus menjadi wanita simpanan Marvell.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Waves Of Life [END]
RomanceAgatha Miyazaki, gadis cantik berusia 20 tahun, keturunan Jepang yang lahir dan menetap di Indonesia, berprofesi sebagai pramugari salah satu perusahaan penerbangan Indonesia. Hidupnya yang damai pun berubah setelah Agatha di culik dan saat ia sada...