TWOL 22 : Confession

11.2K 643 14
                                    

Aku up nya sengaja malem banget
karena ada sedikit scene 18+ nya
wkwk..

Aku up nya sengaja malem bangetkarena ada sedikit scene 18+ nyawkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Agatha menangis histeris saat Bernard terus mencumbu tubuhnya bahkan pria itu tak gentar hendak merobek pakaian dalam yang Agatha kenakan namun mati-matian Agatha mencegahnya. Bahkan mungkin bibirnya kini sudah bengkak karena Bernard terus menggigitnya kala Agatha terus mencoba melepaskan diri.

"Ya... kau benar! Aku memang pantas tinggal di sana. Menjadi wanita penghibur seperti yang kau inginkan. Setidaknya aku tidak hanya melayani satu pria iblis seperti mu saja. Aku bisa merasakan sentuhan pria lain."

Agatha berderai air mata saat teringat perkataan yang ia lontarkan pada Marvell. Tentu saja Agatha tidak bersungguh-sungguh saat mengatakan ingin merasakan sentuhan pria lain selain Marvell. Agatha hanya kesal, Marvell saja bebas bercumbu dengan wanita manapun sedangkan dirinya? Agatha juga bisa seperti Marvell tapi sepertinya ini adalah karma instan untuknya karena sudah mengatakan hal-hal yang tidak baik untuk dirinya sendiri.

Agatha menyesal dan ingin menarik kembali semua perkataan tidak masuk akal yang sudah ia katakan saat berdebat dengan Marvell tempo hari.

Kini hanya Marvell yang Agatha harapkan kehadirannya. Hanya nama Marvell yang terus Agatha sebut dalam hati agar Marvell sudi menolongnya meski di rasa tidak mungkin. Hanya Marvell yang...

Bernard bangkit dan menekuk kedua lututnya kemudian mengenakan pengamannya tanpa sungkan di hadapan Agatha. Ya, tubuh pria itu sudah polos tanpa sehelai benang pun.

Agatha segera memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Setelah ini Agatha tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Agatha sudah lelah untuk melawan. Tenaganya terkuras habis setelah menolak mati-matian Bernard yang tenaganya sangat kuat dibandingkan Marvell.

Agatha pasrah saja mungkin ini adalah jalan hidupnya yang memang sudah harus seperti ini, menjadi wanita penghibur dan pria bernama Bernard ini lah tamu pertamanya yang harus ia layani.

Saat Bernard sudah berhasil melepaskan seluruh kain yang melekat di tubuh Agatha dan baru saja Bernard bersiap-siap akan menyatukan tubuhnya dengan Agatha, sebuah botol melayang, menghantam kepalanya dan pecahan botol tersebut pecah berkeping-keping berserakan di lantai.

Agatha melebarkan matanya. Ia takut sekaligus senang karena ada seseorang yang menolongnya, menyelamatkan harga dirinya. Agatha mendudukkan dirinya dengan kondisi tubuh yang penuh ruam kemerahan akibat ulah Bernard.

Agatha terkejut saat mendapati pria itu tersungkur jatuh ke lantai memegangi kepalanya yang berlumuran darah segar.

Dan yang membuat Agatha lebih terkejut lagi, pria yang menolongnya adalah Marvell.

Agatha kembali menitikkan air mata saat melihat Marvell diam tak bergeming di tempatnya berdiri menatap iba padanya.

"Marvell," ucap Agatha dengan berderai air mata, "terima kasih," lanjutnya lagi.

The Waves Of Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang