21

154 14 4
                                    

Disisi lain nayya hanya diam menatap kosong kedepan, air mata yang sudah mengering. Perut yang keroncongan. Dan tengorokan yang kering. Lengkap sudah.

"Semoga bahagia ya put sal. Gw bangga punya sahabat tukang nikung hehe!"ucapnya tertawa miris

"Udah lah sadar nay lu ga pantes dapetin cowo sebaik putra, seganteng putra. Putra tuh bagaikan pangeran sedangkan lu cumab babu"ucapnya memonolog

"Salma salma kurang apa sih sepupu gw? Ampe pacar gw aja lu rebut"

"Ini salah salma apa putra sih? Salma tuh keliatan sayang banget ama kenath kok bisa ama putra juga?"bingung nayya

"Bodo ah"

Kruukkkkk

Krukkkk

"Sialan perut gw bunyi mulu"kesal nayya memukul perutnya

"Awww sakit juga"ringis nayya

"NAYYA"Teriak seseorang di jalanan sana

Nayya mengintip ternyata para sahabatnya mencari dirinya termaksud putra yang berada di depan. Nayya melihat semuanya sudah berjalan jauh dari dirinya.

"Gw pulang ah laper"ucapnya berdiri dan bergegas pergi dari sama menuju rumah omanya

♤♤♤♤♤

"NAYYA"Teriak semuanya mencari nayya

"Gimana ini?"tanya parsya yang sudah menangis di samping yoga

"Kita cari terus ampe taman kalo gak ada kita balik"ucap putra mengarahkan membuat semuanya menganguk

Mereka berjalan menuju taman, bertanya kepada beberapa orang yang berlalu lalang. Memutari taman hingga membuat mereka terlelah.

"Kita cari minum dulu yuk"ucap salma membuat mereka menganguk

"Di sono aja sekalian ngadem"ucap lea menujuk caffe di sebrang sana

Mereka berjalan menuju caffe, sebelumnya mereka memperbaiki penampilan mereka terlebih dahulu. Setelah itu baru masuk kedalamnya dan memesan minuman dan beberapa makanan.

♤♤♤♤

Nayya berjalan menuju kulkas lalu mengambil beberapa cemilan dan pergi ke kamar omannya.

Tok tok tok

Nayya mengetuk pintu kamar omanya.

"Masuk"teriak oma dari dalam

Nayya masuk dan mengunci kamar omanya dan berjalan mendekat. Omanya meringis saat melihat cucu kesayanganya berantakan. Nayya duduk di samping omannya sambil terus memakan makanan yang ia bawa.

"Kenapa kamu?"tanya oma khawatir

Nayya hanya nyengir, "laper oma"ucapnya dengan mulut yang penuh makanan

Omanya mengeleng, "Bukan itu, kenapa kamu berantakan?"tanya omanya sekali lagi

Raut wajah nayya berubah menjadi masam. Ia kembali sedih, "putra oma"ucapnya lirih

Oma mengelang nafas, "putra kenapa sayang?"

"Shutt oma jangan kenceng-kenceng ngmongnya yara mau cuthat sama oma boleh?"ucapnya dengan air mata yang terus mengalir

Oma nya mengangaku, "Jadi kamu kenapa yara?"

"Hiks....hiks"tangis nayya pecah

"Hey kamu kenapa sayang, yara sekarang cerita sama oma ya"ucap oma mengelus puncak kepala nayya

Nayya menatap oma dalam lalu mengambil nafas, "Yara cape oma, yara salah apa sampe-sampe putra bosan sama yara?. Apa salah yara bahagia? Ervin mantan yara di amrik ningalin yara pas lagi sayang-sayangnya.....hiks"tangis nayya pecah lalu memeluk tubuh oma

Oma membiarkan nayya mengeluarkan segala sesuatu yang ada di hatinya.

"Waktu yara pertama kali kesini dan ketemu putra yara merasa nyaman sama putra. Awalnya yara gak mau buka hati buat dia, tapi dia selalu berusaha dan saat ini juga yara jatuh kelubang yqng sama oma. Hiks, yara tau putra balikan sama mantannya parsya yang sekarng pacaran sama yoga. Awalnya yara biasa aja tapi lama-lama yara sakit oma!"ucap nayya tertahan dan menatap omanya

"Kurang sabar apa yara selama ini oma?"tanya nayya membuat omanya mengeleng

"Yara gak salah. Yara orang sabar kok, banget malah. Cuman suatu masalah tidak harus di jalanin dengan tergesa-gesa bukan? Sekarang oma tanya, yara masih sayang putra?"tanya oma membuat nayya menganguk

"Tapu Yara nahan semuanya oma dan pada akhirnya putra memilih salma dari pada yara! Yara salah oma?"tanya nayya menangs

Oma menatap sang cucu kesian, oma memeluk nayya kembali dan mengelus pundak nayya, "Nanti oma coba tanya putra"

Nayya menganguk lemah, "Makasih oma"ucapnya lemas

"Yaudah kamu ke kamar gih"ucapan omanya itu membuat nayya menatap oma sedih

"Oma plis kali ini yara mau di kamar oma yara ga mau ke kamar biarin mereka cape nyariin yara. Yara ga perduli,plis oma jangan bilang siapa-siapa kalo yara di sini"mohon nayya

Oma nampak berpikir lalu menganguk, "Iya yara oma keluar ya"ucap oma lalu bangkit dan pergi keluar

Nayya menganguk, "Iya oma"nayya mengunci kamar omanya

Nayya berjalan menuju karpet yang ada di deket ranjang oma lalu menyalakan televisi yang berada di kamar omanya. Kamar omanya terbilang sangat luas, terdapat kamar mandi dan 2 lemari, satu kursi goyang dekat jendela. Dua sofa yang berada di dekat televisi, kulkas berisi beberapa makanan dan televisi serta ada satu ruangan rahasia. Nayya juga tak perduli dengan ruangan itu. Toh ia pernah masuk dan hanya ada satu kamar kecil dan beberapa buku yang sudah tua.

"Gw cape put gw cape"lirih nayya

Saat asik asik menonton film kartun kesukaannya, ada yang menelponnya membuat ia tergelonjak kaget.

Kringggggggg

Kringggggg

"Anjir kaget"ucap nayya mengelus dadanya

"Siapa sih nih? Nomer kaga di kenal pula"gumamnya

"Hallo"

*****

Kira-kira siapa ya?

Cwe? Cwo?

Siapa nih?

Pemain baru kah?

Atau selingkuhan nayya?

What????

Udah udah jan kepo wkwk

Jangan lupa vote and coment NEXT!!

Kembalilah!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang