24

168 16 6
                                    

Nayya memotong kuenya dan yang pertama ia berikan ke oma. Yang ke dua di berikan ke abangnya dan kenath secara bersamaan. Dan yang ke tiga ia berikan kepada?.......

Nayya tersenyum melihat Ekspresi putra yang sudah dengan PDnya mendapatkan kue ke tiganya.

"Dasar putra"batin nayya menahan tawanya

"Kue ke tiga, bakal aku kasih ke"Nayya melihat teman-teman-nya dan tatapanya berhenti ke arah yoga. Dan berjalan menuju yoga

Parsya yang melihat itu hanya diam tak berbicara. Ia mengengam tangan yoga erat. Takut jika nayya menyukai yoga. Yoga hanya diam merasakan gengaman parsya sangat erat. Ia paham jika parsya sayang menyanyanginya.

Putra pun yang melihatnya sedih, ia memajukan bibirnya bertanda ia ngambek dengan nayya, "Yah ga ke gw dah"

Nayya yang mendengar ucapan putra terkekeh kecil lalu membalikan badanya, berjalan menuju tempatnya tadi dan memberikan kuenya ke putra, "Nih sayang, jangan ngambek cuman bercanda"ucapnya mencium pipi putra singkat

Seketika Putra tersenyum lalu mengacak-acak kerudung nayya gemas, "Makasih"

Parsya menghelus dadanya, "Bikin kaget aja nay. Gw kira mau kasih ke yoga"cemberutnya

Nayya terkikik geli melihat ekspresi parsya yang kesal, "Ohh jadi cemburu nih ceritanya"Goda nayya membuat parsya menatapnya tajam

Parsya mengelak lalu melepaskan gengamanya, "Dih ga ya"

Yoga tersenyum, "Cemburu bilang aja par"

Parsya diam ia sudah di kepung wkwk, "hehe iya iya"cemberut parsya membuat yoga menarik pingangnya dan memeluknya dari samping.

Setelah semuanya memakan kue mereka pun memberikan kado yang mereka beli tadi. Nayya melihat banyak kado yang kini ada di atas kasurnya. Namun ia sedih karna putra tak kunjung memberikan kado kepadanya. Memang tingal putra yang belum memberikan kado kepadanya.

"Nay coba deh liat ke sana dulu"ucap putra membuyarkan lamunanya dan menujuk ke arah pojok tembok kamar nayya

Nayya mengerutkan dahinya binggung, "Ngapain sih?"

"Udah deh"putra membalikan badan nayya. Dengan cepat putra mengambil boneka besar dan kado yang sudah ia bungkus untuk sang pacarnya.

"Coba balik badanya"ucap putra lembut

Nayya membalikan badanya dan melihat ada boneka besar yang putra pegang membuat matanya berbinar, "Aaaaa boneka"ucapnya senang lalu memeluk boneka itu

"in-ini dari kamu?"saking senangnya ia sampai gugup

Nayya memang sudah mengincar bonekan itu sejak 2 bulan terakhir. Awalnya ia mau beli tapi uangnya sudah ia berikan bahan kue dan habis untuk cemilan sehari-harinya. Ia memang kaya tapi ia tak gampang mengeluarkan uang.

Ia sejak kecil hanya mengeluarkan uang untuk kebutuhan mendesak dan kebutuhan perutnya saja. Di tambah lagi putra melarang membeli boneka itu karna boneka nayya sudah sangat banyak.

"Iya nay ini kado aku buat kamu sama ini"Putra memberikan kedua kadonya

Nayya mengambil kadonya dan menaruhnya di kasur lalu memeluk putra, pacarnya. "Ululu sekali lagi makasih ya put"ucapnya sambil meneteskan air matanya

Putra Membalas pelukan nayya, "Sama-sama sayang ku"

Nayya melepas pelukannya dan tersenyum manis kepada putra. Senyuman yang selalu ia berikan kepada pacar kesayanganya.

Tapi senyum nayya luntur saat tiba-tiba pintu kamar nayya kebukan dan ada satu lelaki yang berdiri disana. Lelaki itu mancari sosok nayya dan saat ia mendapatkan nayya di samping putra pun mengembangkan senyumnya.

"HBD ayya WYATB ya. Aku kangen sama ayya"ucap lelaki itu berjalan mendekati nayya lalu memeluk erat nayya

Nayya yang melihat itu membalas pelukan seorang lelaki yang tak di kenali para sahabatnya bahkan pacarnya, "Ayya juga kangen"

DEG

Jantung putra berdetak lebih kencang. Ia mendorong tubuh lelaki itu lalu menarik nayya kebelakangnya. Membuat para sahabatnya kaget. Sejak dulu nayya tak pernah asal memeluk orang. Tapi ia memeluk seorang lelaki yang tak mereka kenal. Bahkan kenath dan rafi tak mengenalinya.

"Siapa lu meluk-meluk Pacar gw?"emosi putra membuat nayya memeluknya dari belakang

"Oh lu pacarnya ayya? Kenalin gw ABUN"ucapnya tersentum lalu mengulurkan tanganya

Kenath yang terdiam di tempatnya pun melongo. Begitu pula rafi yang sudah mengedipkan matanya berkali-kali. Takut mereka berdua salah dengar dan melihat.

"ABUN?"kaget keduanya

Kenath menghapiri abun dan memeluk abangnya erat, "Abang gw kangen sama lu"ucapnya seperti anak kecil

"Haha gw juga de"Abun membals peluka kenath

"Lu mah gitu gak inget ama adeknya. Mana lu hilang kabar. Najis gw ama lu. Sok sibuk tai. Kesel jadinya"

"Banyak bacot anda"canda abun menoyol kepala kenath

Rafi berjalan menghampiri abun dan menjitak kepala abun sedikit kencang, "Bagus ya gw cariin dari dulu baru munculin muka sekarang?"kesal rafi lalu bertos ala laki-laki dan memeluk abun singkat

Abun hanya meringis dan menerima tos-an dan membalas pelukan rafi singkat, "B aja sih"

Putra terdiam, "Lu sebenrnya siapa sih?"ucapnya masih kesal dengan perlakuan abun yang tiba-tiba saja memeluk nayya

"Tenang put dia abangnya kenath"ucapnya melepas pelukanya dan berdiri di samping putra

Putra hanya menyengir saja dan mengaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia sangka tadi selingkuhan nayya eh taunya sepupunya. Malu malu wkwk.

"Oh. Maaf ya bang, gw kaga tau"

"Sans aja"

Nayya melihat putra, "Makanya jangan cemburuan"teriaknya di telinga putra membuat putra mengelus telinganya yang sakit. Sedangkan para sahabatnya tertawa.

"Haha wajar lah ya"ucap abun mengelus kepala nayya

"Noh dengerin. Dah ah mau tidur dah malem"ngambek putra lalu pergi

Yoga melihat putra lalu terkikik geli, "Yah ngambek dah tuh. Geli gw anjir"ucapnya membuat semua orang tertawa.

"Yaudah sana kalian tidur. Abun tidur di kamar kamu ya"ucap oma memeluk abun sebentar lalu pergi meningalkan semuanya.

"Iya oma"

********

Next?
Yaelah hargain dkt kek:(
Vote jn lp am comnt kl mo nxt cpt ck

Kembalilah!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang