Bel sudah berbunyi, semua santri dan santriyah langsung masuk ke kelas dan duduk dengan rapi.
Hari ini adalah jadwal pelajaran Ta'limul muta'alim, pelajaran yang sangat ditakuti oleh semua santri, padahal didalamnya tidak menjelaskan perampokan, pembunuhan atau hantu melainkan mengajarkan bagaimana sikap kita sebagai orang yang menuntut ilmu kepada guru
Pelajaran ini tergolong sangat penting, karena bersangkutan dengan Akhlaq dan perilaku seseorang,
Sebenarnya bukan isi materinya yang semua santri takutkan melainkan guru yang mengajarnya, Ustadz Uways-Adik pak Kyai Katib yang paling ganas, bukan ganas tapi terlalu tegas.
"Khmmm" dehem Ustadz Uways dari balik pintu, semua santri pun langsung menunduk takut, termasuk Medina, meskipun ustadz Uways adalah Pamannya, tapi ia juga takut jika melihatnya marah.
"Assalamualaikum " Ucap Ustadz Uways, semua santri pun langsung menjawab salamnya tanpa ada yang mengangkat kepala satu orang pun
"Sebelum kita melogat (menterjemahkan per kata) saya akan memperkenalkan santri baru yang akan memasuki kelas ini"
Ucap Ust Uways Tegas, segelintir santri mulai memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya, tapi Medina masih menunduk, bukan karena takut, tapi karena tugasnya ahad kemarin belum dikerjakanKok bisa lupa ya? Ya iyalah orang belakangan ini dia sangat sibuk sekali
"Ayo perkenalkan diri kalian" suruh Ust Uways diangguki lima orang santri itu
"Bismillahirrahmanirrahim, Nama saya Rania Rahayu dari Jember"
"Nama saya Talita anggia dari Bandung"
"Nama saya Syu'aib johari dari Pekanbaru"
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" Ucap santri ke empat dengan cengengesan, wajahnya terlihat sangat ceria, giginya sangat putih sekali, tapi wajah sebaliknya, eh Astagfirullah, tapi dia hebat bisa masuk ke kelas 10
"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh "
"Nama saya Ojan Osep alias Oo, Alhamdulillah saya bisa masuk kelas ini, ini adalah sebuah kebanggaan bagi saya, Emak sama abah saya pasti bangga sama saya, pokoknya saya akan belajar dengan sungguh-sungguh sampai menjadi Ustadz komedian" Ucapnya sangat ceria
"Tugas Ustad itu menyampaikan ilmu agama, jika ingin melawak jadi komedian saja! Jangan di rangkap rangkap!" ucap seorang dari belakang, yaa siapa lagi kalau bukan Alisa, dia terlihat sangat tidak suka kepada Oo
Baginya Oo itu gaje dan caper sekali, iiiiii
"Kalau begitu aku gak akan jadi komedian, tapi aku akan menghibur kamu supaya tidak marah-marah seperti itu lagi" ucap Oo cekikikan disusul tawaan semua santri kelas sepuluh
"Laaa urid jiddan!!! " ucap Alisa merinding
"Rum, lihat dong! " Ucap Alisa merengek, sementara Rumi hanya tertawa puas"Sudah!" ucap Ust Uways menahan amarah, Oo ini selalu saja keluar dari topik yang sudah ditentukan "Lanjut" ucap Ust Uways
Disana Medina hampir selesai mengerjakan tugasnya, dia terlalu fokus pada buku dan pulpennya, sampai-sampai tawaan teman-teman nya pun tidak terdengar sama sekali
"Bismillahirrahmanirrahim Nama saya Muhammad Kasyaf dari Jakarta"
Mendengar ucapan itu kepala Medina langsung sedikit terangkat, mata indahnya mulai menatap mata Indah lelaki yang bernama Kasyaf itu, begitupun dengan Kasyaf yang menatap wajah Medina
Tapi setelah beberapa detik mereka langsung sadar dan beristighfar
"Khmmm" Ucap Rumi, dia baru sadar kalau dari tadi Medina hanya menunduk dan baru mengangkat kepalanya pada saat Kasyaf berbicara, jangan-jangan .........
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Luka (TAMAT)
Teen FictionFOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN 😊 Mempercaimu adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidupku _Medina Jaisya Abdullah_ Mencintaimu adalah pilihanku, tapi bersamanya adalah takdirku _Muhammad Kasyaf Al Fathir_ Memilikimu adalah mimpi mustahil bagiku, ta...