Selama satu bulan kebelakang fareen selalau rutin untuk melakukan kemoterapi di salah satu rumah sakit terbagus di jakarta, kasyaf pun selalu menemaninya jika syara meminta, lumayan kan menabung amal kebaikan karena telah membantu orang lain.
Terkadang Ibu Fareen selalu mengurus anaknya yang lain, sehingga dia membutuhkan Kasyaf untuk menemani putrinya. Ayahnya Andi pun harus bekerja lebih keras lagi untuk membiayai pengobatan Fareen
Tiga bulan kebelakang, fareen sudah berhasil melalukan kemoterapi selama beberapa kali dan tiga bulan kebelakang juga kasyaf sudah resmi menjadi lulusan terbaik di universitas indonesia.
Mereka sangat bangga sekali kepada Kasyaf, selain tampan dan shaleh, ternyata dia juga sangat pandai di dunia perkuliahan, namun sayang, wanita yang dia cintai hanyalah satu, Medina.
Medina adalah wanita yang sangat beruntung karena sudah berhasil menguasai hati lelaki itu.
Disana, dirumah fareen, Fareen sedang menyisir rambutnya, seperti biasa, rambut pirang miliknya akan selalu rontok hingga bergulung gulung, terkadang Fareen juga selalu gemetar melihatnya, dan sekarang yang tersisa dikepalanya hanya tinggal beberapa helai lagi, dia tersenyum menatap pantulan dirinya di cermin, wajahnya sangat pucat sekali lebih terlihat seperti mayat yang masih hidup
"Aku tidak akan menangis lagi, aku ikhlas" Ucap Fareen, kemudian dia membawa gunting hitam yang tergeletak di laci kamarnya, daripada terlihat tidak pantas karena memiliki rambut yang bisa dihitung, mending dia gunting saja semuanya
Kasihan suaminya nanti, karena dia tidak akan pernah melihat mahkota miliknya, rambut indahnya yang selama ia tutupi hanya untuk yang menghalalkannya.
Tapi akankah ada orang yang akan menikahinya? Akankah hidupnya akan lama sampai dia bertemu dengan jodohnya? Dan akankah seseorang berani untuk mendekati wanita penyakitan seperti dirinya?
Bahkan teman lelaki yang dekat dengannya pun tidak ada, laki-laki di pesantren yang akrab dengan dirinya memiliki rumah yang sangat jauh di luar kota, teman yang dia punya hanyalah Kasyaf, tidak ada yang lain
Setelah Fareen memotong seluruh rambutnya, seperti biasa, sekarang adalah jadwalnya untuk menulis semua tentang Kasyaf di buku ke tiga nya.
Jika Medina dan Kasyaf saling membalas isi hatinya dengan buku, maka dia tidak. Fareen hanya terus saja menulis surat tanpa mengirimnya satu kali pun.
Meskipun aku tidak bisa memiliki hatimu, setidaknya aku bisa terus bersama dengan ragamu kak,
Aku bahagia bisa terus kau perhatikan, aku juga bahagia bisa terus kau temani.
Maafkan aku karena tidak bisa menepati janji kita waktu dulu, janji tentang tidak boleh ada rasa cinta diantara kita berdua.
Sebelum kakak membuatnya pun, aku sudah lebih dulu melanggarnya, tapi asal kakak tahu, aku juga sudah berusaha melupakan dan tidak mengingat ingatnya, tapi kakak tahu? Aku tetap tidak bisa!Aku memang bukan wanita sempurna seperti kak Medina, hafalanku memang masih kurang dari angka lima, tapi cintaku kepada kakak itu jauh lebih besar dari segalanya.
Aku hanya ingin dibimbing oleh orang yang shaleh sepertimu, mungkin karena jarak kita terlalu dekat, aku jadi tidak bisa mengontrol perasaanku.
Karena Sungguh! senyum kakak itu sangat manis seperti permen loli, suara kakak juga sangat merdu sampai sampai aku selalu tertidur jika kakak menyuruhku untuk menemani muraja'ah. Al qur'an, aku juga tambah cinta sama kakak, karena ternyata kakak juga sering booyah dalam memainkan game free fire
Aku memang payah kak, karena aku malah membiarkan rasa ini semakin dalam, aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang? Mungkin untuk saat ini aku sangat bahagia karena bisa sakit parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Luka (TAMAT)
Teen FictionFOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN 😊 Mempercaimu adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidupku _Medina Jaisya Abdullah_ Mencintaimu adalah pilihanku, tapi bersamanya adalah takdirku _Muhammad Kasyaf Al Fathir_ Memilikimu adalah mimpi mustahil bagiku, ta...