kacau💣

94 14 7
                                    

"Apa?! Leukimia?!" Tanya Sani langsung histeris dengan perkataan yang baru saja dokter katakan tentang kondisi putrinya sekarang,

Bagaimana mungkin putrinya itu mengalami penyakit ganas seperti itu? Dan mengapa selama ini dirinya tidak pernah mengetahui apapun? Dia benar-benar ibu terburuk untuk Fareen.

Andi yang berada di sisi sani juga langsung terkejut, bagaimana pun Fareen adalah putrinya juga, dan dia langsung menenangkan Sani

"Iyaa, dan ini sudah stadium lanjut" Ucap dokter berambut putih itu dengan kacamata minusnya. Sudah cukup, jangan diteruskan lagi! Sani benar benar sudah tidak kuat untuk mendengarnya.

Dia lemas dan langsung bersandar di punggung suaminya itu, raganya sangat rapuh saat ini, dia tidak menyangka akan semenderita ini.

Sudah berbelas-belas tahun dirinya berpisah dengan sang buah hati, tapi mengapa setelah putrinya itu kembali ke jalan yang benar dan akan bersama dengan dirinya lagi, dia malah terancam oleh maut dan akan meninggalkannya?!

Tidak! Fareen tidak akan meninggalkannya dalam waktu yang cepat, dia pasti akan sembuh dan terus bersama dengan keluarganya dalam waktu yang panjang

"Maaas" ucap Sani sesenggukan mengeluarkan jutaan air mata yang ia punya

"Kenapa anak saya bisa mengalami leukimia, dok?" Tanya Andi penasaran

"Jadi seperti ini pak, Penyebab utama leukemia adalah menurunnya daya tahan tubuh, disfungsi sistem imun, sel-sel darah putih yang distimulasi oleh racun, menyebabkan terjadinya mutasi genetik, setelah itu terjadi pembelahan sel-sel darah yang menjadi ganas, lalu hiperplasia atau pertumbuhan sel-sel tak beraturan dan tak terbatas menjadi kanker darah." jelas dokter Einstin, dia memang orang luar yang bekerja di salah satu Rumah sakit yang berada di Indonesia

"Oleh karena itu, pengobatan leukemia, harus dilakukan dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh serta memperbaiki sel-sel darah putih dan menghilangkan racun atau toksin yang ada di dalam tubuh," lanjut dokter Einstin dengan logat inggrisnya

"Lalu bagaimana cara mengobatinya dok?

"Dengan Transplantasi sumsum tulang belakang atau kemoterapi"

Andi pun ikut lemas mendengar pernyataan itu, sepertinya anak tirinya itu selalu mengabaikan gejala penyakit yang dia rasakan saat di pesantren dulu,

"Jika anak kami menjalani oprasi sumsum tulang belakang itu, apakah anak kami akan sembuh?"

"Belum tentu pak, karena ditakutkan akan terjadi penolakan antara sumsum tulang belakang itu dengan pasien yang mendapatkan donor, dan besar kemungkinan pasien akan meninggal,"

Andi mengusap kepalanya gusar, dia pun memeluk istrinya erat dan mencoba menguatkannya

"Belum lagi akan sangat sulit mencari pendonor sumsum tlang belakang yang cocok" Lanjut dokter Einstin membuat Sani semakin mengeluarkan air matanya.

Sani benar benar tidak mau lagi mendengar ucapan dokter yang berada di depannya lagi, karena itu sangat membuat hatinya sakit

"Kalau kemoterapi bagaimana?"

"Bisa, karena Kemoterapi dapat mencegah penyebaran, memperlambat pertumbuhan, sekaligus menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh yang lain"

Mendengar perkataan itu Andi dan Sani pun merasa lebih tenang sekarang

"Tapi kemoterapi memiliki efek samping yang menimbulkan mual, rasa pusing, rambut menjadi rontok dan sebagainya"

Mereka kira dibalik berita baik itu tidak akan ada kejutan lain yang akan membuat hati mereka sakit lagi, tapi ternyata mereka salah!

"Sebelum kita mendapatkan pendonor sumsum, alangkah baiknya jika dilakukan kemoterapi terlebih dahulu" Ucap dokter

Cinta dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang