Tercyduk🐎

113 16 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 17.58. Dua menit lagi handphone semua santri akan dikumpulkan kembali. Tapi kemana Kasyaf? Mengapa dia belum juga menghubungi Medina, apa dia masih ngegame? Ah tidak mungkin, masa ngegame bisa sampai berjam-jam.

Krek krek, suara sound yang tertempel di atas dinding mengeluarkan suara, sepwrtinya akan ada pengumuman dari asatidz atau asatidzah

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh, kepada anak-anakku santri dan santriyah Raudhatul jannah, dimohon untuk segera mengumpulkan hp nya skarang, karna kalau ada yang lewat dari waktu, akan saya hukum untuk membersihkan kamar mandinya masing-masing, syukran Wassalamualaikum"

Mendengar kata itu, semua santri langsung memati daya kan handphone mereka dan berlari mendekati kantor, mereka tidak mau menghabiskan tenaganya karena nanti harus membersihkan toilet, iiii

"Yaampun, mengapa 12 jam itu rasanya seperti sekejap mata?" ucap Alisa cemberut

"Berlebihan, masa dua belas jam kamu artikan sekejap mata" Ucap Rumi tertawa, tapi lihat Medina, dia hanya melamun saja, bagaimana jika nanti ada sesuatu yang ia tabrak?

"Jays, kamu kenapa si?" Tanya Alisa

"Oh enggak kok," Ucap Alisa langsung sadar, sekarang tidak boleh terlalu memikirkan Kasyaf. Nanti malam juga kan Medina akan melihat penampilan Kasyaf berpidato di acara Muhadoroh.

.....

Setelah selesai mnunaikan ibadah shalat Isya, semua santri langsung berkumpul di Aula, mereka memakai baju seragam berwarna biru muda untuk perempuan dan biru tua untuk laki-laki.

Setiap satu pekan sekali, pesantren ini memang selalu mengadakan kegiatan muhadorohan yang bertujuan untuk melatih para santri berbicara di depan untuk mnyampaikan ilmu yang telah mereka ketahui di pesantren, yaa walaupun pada akhirnya masih banyak juga yang memanfaatkan pembagian hp nya untuk share cing.

Semua sound sistem sudah dinyalakan, tim marawis juga sudah berjejer di depan, katanya biar mustami gak ngantuk dan Khatib semangat, jadi harus diadakan dudulagan di setiap penampilannya, bisa lah bisaa....

Kelompok muhadoroh di pesantren ini terdiri atas 12 Kelompok, dan yang akan tampil adalah kelompok 12, tak terasa ya para murid baru sudah tiga bulan berada di pesantren ini.

Yang menjadi Mc di Muhadoroh kali ini tak lain dan tak bukan adalah Ojan Osep alias Oo, aduh pasti Mustaminya gak akan ada yang ngantuk deh hhaahaa

"Yasudah, kita mulai saja ya acaranyaa" Ucap Oo sembari memegang mikrofon ditangannya

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh" Ucapnya dengan suara yang sangt lantang sampai-sampai membuat seisi ruangan menutupkan telinganya, semua santri pun menjawab salam dari Oo dengan suara yang tak kalah kencang

"WAALAIKUMSALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH"

"Hehe, dikarenakan semuanya semangat, jadi saya gak akan jadi membacakan sebuah pantunnya, langsung saja yaa.. Disini saya sebagai MC, Master of Ceremony, bukan Master Cinta ya? Karna cinta saya mah hanya Untuk Malika, kedelai hitam yang dibesarkan di kebun sendiri dan untuk Alisa yang dicintai dengan sepenuh hati" ucap Oo tersenyum

"Cieeeee" sorak semua santri kecuali Alisa

"OO!! apa-apaan sih! Gaje! Caper! Nyebelin! Aaahhh aku gak suka dia!! Rumi, Jays bilangin dong sama dia!! Pokoknya jangan malu-maluin aku!!" ucap Alisa kesal dan berkaca-kaca

"Iya iyaa nanti dibilangin ya? Sekarang kita tonton dulu Mc kita yang kocak itu, pasti akan seru sekali" Ucap Rumi bahagia

"Kamu seru! Aku gak mauu!" Jawab Alisa marah dan keluar dari kursi

Cinta dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang