Trauma😖

251 21 0
                                    

Medina terbangun dari pingsannya, dia langsung terperajat,

Kepalanya sangat pusing sekali, hidungnya pengap dan matanya terasa sangat perih.

Dia melihat ummu, Abi, bi Nyai dan saudara-saudaranya telah berada di sampingnya, mereka menatap Medina Iba.

Dia fikir kejadian tadi adalah mimpi terburuknya, tapi ternyata kejadian itu adalah pengalaman terburuknya, Medina benar-benar sakit hati jika mengingat semua tentang Kasyaf! Hatinya sudah benar-benar bubuk dan tidak bisa menyatu lagi, kecuali diganti dengan hati yang baru.

Medina menangis sesenggukan di pelukan sang ummu, dia benar-benar menyesal telah melanggar pepatah orang tuanya dulu

"Kenapa rasanya sangat sakit ummu?" hiks hiks

"Maafkan Kakak karena tidak menuruti ummu dan Abi" Hiks hiks

Ustadzah Tsumayyah sangat mengerti, apalagi dia juga adalah seorang perempuan, dia sudah mengetahui semuanya dari Tsabit, dan dirinya sangat faham dengan apa yang telah terjadi dan Medina rasakan.

"Ummu dan Abi sudah memaafkan kakak, kakak harus shabar ya? Kakak harus ikhlas, mungkin Kasyaf memang bukan yang terbaik untuk kakak" Ucap Ustadzah Tsumayyah mengusap kepala putrinya, sementara yang lain hanya menyimaknya prihatin

"Tapi kakak cinta sama Kasyaf ummu.." Hiks hiks

"Ummu Faham sayang, ummu ngerti" Lanjut ustadzah Tsumayyah mengecup kepala sang putri, Medina sedang membutuhkan dukungan dan ketenangan saat ini. Dia benar-benar sangat membutuhkannya, dan alhamdulillah keluarganya sangat Faham.

"Tapi mengapa Kasyaf tega ummu? Selama ini Kakak udah ngejalanin semuanya bersama, kakak juga melakukannya dengan jaga jarak kok, kakak selalu menunduk jika kami berpapasan, kita sudah saling mengenal jauh, bahkan kita juga udah berniat untuk menikah" hiks hiks

"Tapi kenapa Kasyaf malah memilih Fareen? Kenapa Kasyaf malah tergoda dengan farren? Mengapa Kasyaf membuat alasan karena Fareen sakit? Ummu, disini kakak yang lebih sakit, penyakit Leukimia itu bisa disembuhkan dengan obat obatan yang ada di rumah sakit, tapi hati kakak? Siapa yang akan menyembuhkannya ummu?" hiks hiks

"Kenapa Kasyaf tidak berpikir sampai kesana?! Kakak trauma ummu," ucap Medina semakin menangis sampai membasahi kerudung sang ummu.

Baru saja dia mencoba untuk merasakan rasanya jatuh cinta, dan dia langsung dihancurkan dengan sehancur hancurnya.

Pantas saja jika Medina trauma, dia tidak mau mengalami hal ini untuk yang kedua kalinya, ini benar-benar sangat sakit sekali.

.......

Sebelum menemui Medina di Tasik, Kasyaf sudah sempat menceritakan semuanya pada fareen, karena sungguh, Kasyaf benar-benar tidak nyaman jika harus menyimpan kebohongan.

Kasyaf menceritakan bahwa dirinya masih sangat mencintai Medina kepada Fareen, Fareen pun mengeluarkan air matanya, ternyata benar apa yang dia duga selama ini, Cinta Kasyaf hanya untuk Medina, begitupun sebaliknya.

Dia benar-benar bodoh karena terayu oleh kata-kata Kasyaf itu

Kasyaf juga berkata bahwa dia sangat menyayangi Fareen, seperti seorang adik.

Kasyaf harus tega dan jujur kepada siapapun disini, dia tahu kalau sesuatu yang di awali dwngan kebohongan pasti akan berlanjut sampai ke tahap penghabisan.

Setelah Fareen menangis dan membuat matanya memerah, Kasyaf pun mendekati Fareen, dia berkata bahwa dia akan berusaha menjadi suami yang baik dan akan belajar untuk mencintai Fareen.

Mau tidak mau Fareen pun mengangguk, dia benar-benar tidak menyangka karena bisa memiliki seorang suami yang tampan rupa dan tampan hati, jika laki-laki lain mana mungkin bisa seperti itu.

Cinta dan Luka (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang