5

13 2 0
                                    

||Happy Reading
[5-11]

Hari menjelang sore, tapi mereka masih juga bermain. Mereka bergegas untuk pulang, tapi Zia.

"WOI BAZENG GUA GIMANA SU."
"Disitu aja lu temenin ikan duyung."bilang Vela.
"disitu ae lu, diem-diem."lanjut Agatha.
"bangun lah su, lu bangun aja gk bisa?."Tanya Vela.

Zia bangun.

"anj kayak mumi abis bangkit dari pasir."bilang Daniel sambil tertawa melihatnya bangun seperti itu.
"orang mati bangun."bilang Agatha.

Zia menghampiri mereka.

"eh eh jan deket-deket, sana ganti baju."ucap Vela.
"gk bawa baju gua su."
"HA?."
"jan semobil lu ma gua."bilang Daniel.
"jalan kaki sono lu, ntar mobil basah."lanjut Gibran.
"dih anj lu bran."
"udah bareng gua, semobil sama Gibran."bilang Agatha.
"basah mobil Thaa."lanjut Gibran.
"nanti cuci lh bg."
"yain dah."
"mampus cuci mobil lu Bran."

Mereka segera pulang, di perjalanan terasa hening hanya ada alunan nada lagu dari radio mobil.

Di mobil Daniel, Vela, dan Vania.
Sedangkan di mobil Gibran Zia, dan Agatha.

"GIBRAN PUNYA HOODIE GK LU?."
"jan teriak anj, gua denger gk budek."
"punya."
"pin-
"basah."
"si anying."
"Ag-
"BASAH BASAH."
"njim."
"matiin AC cuk gw dingin."
"gk ada udara nanti."bilang Agatha.
"buka jendela mobil."

Gibran mematikan AC lalu membuka sedikit jendela mobil, agar tidak terlalu dingin.

Di mobil Daniel mereka bernyanyi mengikuti nada yg di putar dari radio mobil.

"El besok sekolah?."
"kagak."
"yg bener lu?."
"iya sekolah."
"males bet gua sklh."
"seginjal, sehati, sepemikiran."
"si anj-."
"barengan ya."ucap Vela.
"YA."ucap mereka berdua bersamaan.

°°°°
[06.30AM]

Daniel melirik malas jam beker di sampingnya. Dia bangun lalu berdiri dan berjalan sempoyongan menuju bathroom yg ada di kamarnya. Selesai mandi dia memakai seragam sekolahnya lalu bergegas berangkat.

Di ruang tamu sudah ada Gibran yg menunggu.

"ck, cepet bangun ye lu."
"emak gua meresahkan."

Mereka berdua meninggalkan mansion Daniel. Melajukan mobil di atas rata-rata.

"yg ciwi-ciwi dajjal udah di sana?."tanya Gibran yg sedang memainkan ponselnya.
"iya kali, gk ada tuh telpon gua."

Gibran hanya ber 'Oh' ria.

[7.05AM]

Mobil Daniel memasuki kawasan sekolah. Dia memakirkannya, lalu turun di ikuti Gibran.

Mereka berdua masuk kedalam sekolah, dan terlihat banyak siswa/i yg berlalu lalang, Daniel sedang mencari keberadaan Zia yg katanya sudah ada di dalam sekolah.

"man-

"maaf, maaf tadi gk liat kalo ada org soalnya ketutupan."

Daniel melihat ke arah belakang.

"gua kurang tinggi?."tanya Gibran pada gadis itu.
"maaf."sambil menunduk.
"ngp Bran?."
"maaf."
"iya iya, udh sana liat-liat jalannya jan ketabrak yg lain, di marahin lu."ucap Daniel.

April POV

"makanya jan tinggi-tinggi amat, kayak tower."

Batin April, lalu melanjutkan jalannya menuju ruang guru. Sesampainya disana dia menanyakan pada guru kalau kelasnya dimana. Setelah mengetahui kelasnya dimana, dia bergegas berjalan menuju kelas yg di beritahu guru tadi.

Sepanjang koridor sangat ramai, sampai-sampai dia sering di sambar murid di sekolah itu.

Setelah menemukan kelasnya dia langsung masuk, lalu memilih tempat yg nyaman untuk Dia duduki.

OFF POV

"EL EL SINI."

Daniel menoleh ke arah suara tersebut lalu terlihat Zia dan lainnya disana, Daniel dan Gibran menghampiri mereka lalu berjalan menuju ruang guru untuk menanyakan kelas mereka dimana.

Sesampainnya di ruang guru mereka bertanya pda guru di situ, dan sangat beruntung mereka sekelas.

Mereka mencari kelas yg di beritahu guru tadi.

"Dimana sih kelasnya."tanya Agatha.
"El dimana?."tanya Zia.
"kok nanya gw."
"Bran?."
"kayaknya di sana."menunjuk pintu kelas yg terbuka.

Mereka berjalan ke arah pintu itu lalu melihat ke arah dalam kelas, dan benar itu kelas Mereka.

Daniel masuk lebih dulu di ikuti Zia dan yg lain.

Gibran memilih tempat yg nyaman, yg pasti di samping jendela, Daniel duduk bersama Zia, Vania dan Agatha, Vela dan Gibran.

Gibran melihat perempuan yg duduk tepat di depannya itu menatap serius.

"kayaknya gua pernah liat ni cewek."
"siapa?."tanya Vela.
"nih di depan."

Vela melihat perempuan yg duduk tepat di depan mereka.

"woi lu yg tadi kan, nabrak gua?."tanya Gibran memastikan.

Dia menoleh ke arah suara.

"shitt, kok gua sekelas sama dia."
Batin April.

Gibran melambaikan tangan di depan wajah perempuan itu.

"haloo?."
"eh-
"lu kan?."
"i-iya gua, maaf ya."bilangnya lalu kembali membalikkan posisi badan seperti semula.

"emang dia ngapain lu?."tanya Vela.
"dia nabrak gua pas di koridor waktu nyari lu sama yang lain."jawab Gibran
"Cantik tuh, Gas."ejek Vela.
"dih anj-."

Vela tertawa pelan.

April POV

"Shit, kok sekelas."
"pindah gua pindah."
"baru awal masuk sekolah anj-."
"ngapain gua ketemu ma tower sih."

Batin April.

Tiba-tiba ada seseorang yg bertanya.

"em, boleh duduk sini?."tanya seseorang.
"ya boleh, duduk aja."jawabnya.

Dia langsung duduk.

"gua Stevy, lu?."
"April."

OFF POV

Guru masuk ke kelas mereka, lalu mengobrol tentang lingkungan sekolah, dan sebagian kisah dari sekolah.

[5-11]
Vote|Comment
:D

Our Journey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang