14

9 1 0
                                    

||Happy Reading
[6-11]

Bel istirahat telah di bunyikan, Gibran sibuk menyalin catatan Daniel yg di bikin semalem, karna habis istirahat mata pelajaran guru itu.

"Bran kantin."
"masih panjang Vel."
"nanti aja lu makan dulu."
"ntar gk sempet."
"BRAN MAKAN."teriak Zia yg tiba-tiba datang.
"masih banyak bet yg belum di salin."
"makanya kalo ada PR di buat dodol."kesal Zia.
"tinggal ya."
"hm."

Mereka semua meninggalkan Gibran yg sedang menyalin jawaban Daniel, mereka menuju kantin bersama.

"mau nonton lagi gk?."tanya Daniel sambil merangkul bahu Zia.
"gk ih, serem."
"ya nonton yg lain lah bg."ucapnya lagi.
"terus apa?."
"gimana kalo nonton yg romance?."lanjut Vela dari belakang.
"boleh boleh."jawab Zia.

Mereka semua lanjut berjalan menuju kantin.

Gibran POV
"panjang bet, mana gua dh laper."gumamnya.

Tiba-tiba sebuah kotak makan muncul di samping tangannya yg sedang menulis.

Gibran menoleh ke arah samping, dan terlihat April disana.

"makan."
"kan punya lu."
"di bikinin mama."
"ydh, nanti."
"makan dulu, nulisnya nanti hbs makan."
"nanggung."
"makan ih."
"ntar dah."
"makan!!."

Gibran melepas bolpoin dari tangannya lalu mengambil kotak makan itu dan membukannya.

Dia memakan makanan itu.

"yg masak siapa?."
"mama."

Gibran hanya mengangguk, lalu melanjutkan makannya sedangkan April tengah melihat Gibran makan layaknya anak kecil.

"pelan-pelan keselek baru."

Tiba-tiba Gibran keselek karna perkataan April tadi.

"kan."bilang April sambil sedikit tertawa.
"nih air."

April mengeluarkan botol minum dari tas-nya lalu diberikan pada Gibran.

Dia langsung meminumnya lalu melanjutkan makannya.

Selesai makan dia langsung mengembalikan kotak makannya pada April.

"enakkk, besok-besok bawaiin."ucap Gibran sambil tersenyum ke arah April.

"gini kek senyum, jan marah mulu."
Batin April.

"bilang ke mama sono, jan ke gua."
"ydh bentar pulang bareng gua."

April hanya mengangguk lalu duduk di samping Gibran. Gibran melanjutkan yg dia tulis, sesekali melihat ke arah April.
OFF POV

Mereka sudah selesai makan, dan langsung meninggalkan kantin lergi manuju kelas. Hendak masuk kelas, mereka melihat April dan Gibran tengah berbicara bersama.

"April tuh April."
"wah, jodoh neh."ucap Zia pelan agar tidak di ketahui keberadaan mereka.
"foto foto."

Cekrek..

"mantap."
"ydh ayo masuk ngapain sih."bilang Daniel lalu masuk lebih dulu ke kelas.

Gibran dan April melihat ke arah Daniel yg masuk.

"yg laen?."tanya Gibran.
"noh."jawabnya sambil menunjuk ke arah belakng pintu.

Gibran menatap bingung belakang pintu itu.

"HAYOLOH KALIAN NGAPAIN."
"JODOH NIH JODOH."
"PARAH GIBRAN GK NGASIH TAU."

April tiba-tiba berdiri lalu berpindah tempat ke tempatnya.

"Gk di apa-apain sama Gibran kan?."tanya Agatha.
"gk gk kok."jawabnya cepat.
"bagus deh."

"APRIL LO AMAN KAN."teriak Zia.
"iya aman."jawabnya.
"lagian mo gua apain sih tu anak?."lanjut Gibran.
"ya siapa tau kejadian lagi."jawab Vela.
"gk gitu juga anj-."
"heh tu mulut."
"h-ha?."tanya Gibran.
"si Gibran lain kali suka nyosor tiba-tiba Pril."bilang Agatha menggoda.
"HE NGOMONG APA LU."
"gk sengaja itu Pril."
"ni anak dajjal bet."

Agatha tertawa puas melihat Gibran yg sedang mengoceh sendiri.

"udah damai."ucap Vela.
"Bran login."
"oke."
"udh selesai tugas lu?."tanya Vela.
"udh nih."

Vela melihat jawaban milik Gibran.

"BRAN INI SALAH BG."
"Haa?."

Gibran tiba-tiba menoleh ke arah belakang.

"El lu mau berantem ma gua anj."
"bener Bran gua di ajarin sama Vania semalem, sampe-sampe gua begadang."jelasnya.
"ini kan tugas yg 2 hari lalu El."bilang Vela yg tengah membaca kembali yg di tulis oleh Gibran.
"jadi punya gua juga salah dong?."
"YA SALAH LAH ANJ."
"VANIA LU MAH."
"ha kok gua anj-."tanya Vania karna tidak tau apa yg terjadi.
"lu ngasih jawaban yg salah."
"gk lh, kan pelajaran minggu lalu itu."
"gua nanya tugas yg kemaren anj-."bilang Daniel sambil menggaruk kepala yg tidak gatal.
"mampus di marahin."
"VANIA!!."

Teriak Gibran dan Daniel serentak yg membuat yg punya nama menoleh ke arah mereka.

"udh nasib."jawabnya.
"si anj-."
"tau lah."ucap Gibran pasrah.
"login El."
"mending maen."

Mereka Berdua akhirnya bermain tidak mau lagi berurusan dengan tugas itu.

Tiba-tiba guru masuk, Daniel reflek mengambil ponsel Gibran lalu meletakkannya di laci meja.

"sekertaris catet siapa yg tidak hadir."

"baik buk."jawab Zia.

"tugas kemaren yg ibu suruh bikin di rumah sudah selesai?."

"sudah buk."jawab semuanya kecuali Daniel dan Gibran.

"antar di depan, ibu akan memberi tugas baru."

Semua mengantar bukunya kedepan kecuali Gibran dan Daniel.

[7-11]
Vote|Comment
:D

Our Journey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang