20

10 1 3
                                    

||Happy Reading
[8-11]
End?

Mereka pergi ke wisata yg lain lalu berpindah ke wisata lainnya.

Sudah hampir malam mereka berjalan. Akhirnya mereka memustuskan untuk pulang ke villa lagi.

Sesampai mereka di villa, masing-masing dari mereka pergi ke kamarnya masing-masing.

Drttt..drttt..

ponsel April tiba-tiba berbunyi, setelah di liat tergeletak nama abangnya disana. Diapun langsung menjawab panggilan itu.

"halo bang?."
"udah sampai?."
"iya baru juga nih mau mandi, kenapa bang?."
"masih aman kan?."
"iya April aman."
"ydh, mandi terus tidur."
"iya."
"abang juga tidur sana."
"abang lagi bikin tugas dari kuliah."
"jangan telat-telat tidurnya."
"siap buk."
"ish, ydh April mandi dulu."

April mematikan panggilan itu lalu berjalan menuju bathroom di villa itu.

"Bran login."
"mandi dulu anj-."
"gua udh."
"gua mksdnya."
"dih anj blom mandi."

Gibran kembali ke kamarnya lalu membersihkan badannya.

"El ngapain lu?."tanya Zia.
"maen."
"coba gua mo maen."
"emng tau?."
"bisa lah, lu kira gw gtau."
"iyain, nih."

Zia bermain sudah 5× tetap saja mati di tembak musuh.

"ASTAGFIRULLAH SUSEH BENER."kesel Zia karna kalah terus menerus.
"sini gw yg main."

Zia memberi ponsel Daniel lalu melihat dia bermain.

°°°°
Sudah 2 minggu mereka di bali, 2 hari lagi mereka akan bersekolah kembali. Mereka berlibur sangat panjang, berjalan bersama, tertawa, bersedih. Hari ini, mereka beberes koper mereka untuk berangkat pulang ke jakarta.

Selesai itu, mereka masuk ke buss lalu pergi dari tempat itu menuju bandara.

Sesampainya di bandara mereka menunggu sebentar.

"akhirnya balik, si El ngeselin klo di bali mudah-mudahan di jakarta dia kgk gitu."bilang Zia.
"iyain dh."

Mereka sudah berada di dalam pesawat. Mereka semua duduk dengan tenang bersama dengan penumpang lain, pesawat terbang di ketinggian 1060ft.

"El?."
"iya?."
"gk gpp."
"iyain dah."

Daniel mengacak rambut Zia pelan.

"nanti jelek kalo di acakin."
"tetep cantik."
"jelek."
"cantik ih."
"iyain."

Zia menyenderkan kepala di bahu Daniel.

Tiba-tiba sesuatu yg tidak di inginkan terjadi. Mesin pesawat tiba-tiba rusak, para pilot sudah memberi tahu bahwa harus tenang jangan dulu gegabah. Para penumpang mengikuti anjuran Pramugari, Tiba-tiba oksigen terlepas dari atas. Semua penumpang memasang oksigen lalu diam kembali, suara danger pesawat di bunyikan.

Daniel menatap Zia lalu memegang tangannya erat, begitupun Zia.

Penumpang yg lain semakin panik, ada yg sampai menangis karna takut pesawat akan jatuh, dan Yah pesawat mulai tak terkendali. Bagian belakang pesawat mulai terbakar, penumpang semakin serius.

Zia memegang erat tangan Daniel, dia merasa sangat takut.

Daniel memasang sabuk pengaman Zia agar dia tidak apa-apa, ya semoga.

Pesawat semakin hari semakin memburuk kebakaran hampir di tempat penumpang, pilot sudah memberi tahu kalau harus tenang, ya tenang dengan cara apa kalau kondisi sudah seperti itu, mereka hanya berdoa minta pertolongan, agar selamat.

Our Journey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang