7

12 2 0
                                    

||Happy Reading
[6-11]

Drtt..drtt..

Gadis terbangun karna suara ponselnya.

Dia melihat sekilas siapa yg menelpon, dan terlihat nama Stevy tergeletak di sana. Dia menjawab dengan malas.

"ap-
"APRILL."
"eh anj- kuping gua."
"gua nemu IG yg nolongin lu kemaren."
"ha?."
"iyaaa yg kemarennnn lu ceritain ke gua."
"oh dia, yg duduk di belakang gua?."
"ho'oh dia."
"lu ngestalk cara begimane sampe bisa dapet anj-."
"gua nanya ke temennya."
"ihh gilaaa sumpah."
"wkwk, nih nama IG nya."
"anj- lu bilang juga gk bakal gua cari."
"gk seru si anj-."
"cariii terus deketin."
"cabean bet gua deketin dia, dih."
"anj lah temen dajjal."
"halalalala."
"ganteng su."
"lu aja sono."
"gk ah, temennya lebih ok."
"EH ANJ JADIAN?."
"kagak su."
"kirain, mau pj gua."
"si anj-."
"HAHA."
"dah lah, gw mo keluar."
"kemana lu?."
"korea."
"dih."
"jalan-jalan, mau ikut?."
"jemput gua ya."
"sana mandi, gua otw."

Telpon mati seketika, Dia bergegas menjemput temannya.

°°°°
[9.30AM]

Daniel sedang menyantap makanannya.

"El, anj gua boring bet."

Uhukkkk..uhuk..

"SALAM DULU NAPA."
"Anj keselek gk tuh."
"makan nih, di masakin mama."
"udah kenyang."
"kelu-
"SELAMAT PAGI OM TANTE MANUSIA HEWAN."

Daniel dan Gibran menoleh ke sumber suara, dan terlihat Zia dan Agatha berjalan ke arah mereka.

"gua manusia El hewan."
"anj-."

Zia merebut makanan Daniel lalu memakannya.

"eh eh."
"kan ada di belakang."
"enakan yg ini."
"DIH BEKAS EL LU MAU?."lanjut Agatha.

Zia hanya terus memakan makanan Daniel yg di rebut tadi.

"Bran, jalan yok."
"seginjal."
"nah ayokkk."

"heh lu bedua gk ngajak."bilang Zia yg sedang makan di sofa ruang tamu.
"semuanya ayo."
"Vania, Vela?."
"gua telpon dulu."

Agatha menelpon Vela.

"halo Vel, lu mau ikut jalan gk?."
"dimana lu?."
"rumah El."
"oke."
"sekalian jemput Vania."
"ya oke."

Agatha menutup panggilannya.

"mereka otw."
"mantap."

Menunggu akhirnya mereka tiba juga.

"ASS-
"WA'ALAIKUMSSALAM."
"anj-."
"ayokk."

Mereka meninggalkan mansion Daniel, berjalan tanpa tujuan. Gibran semobil sama Agatha dan Vania, sedangkan Daniel semobil Zia dan Vela.

"ini mau kemana?."tanya Gibran.
"mall aja."jawab Agatha.

Gibran meraih ponselnya, lalu menelpon Zia.

"ke mall."
"EL KATA GIBRAN KE MALL."
"anj- kuping gua help."

Gibran mengakhiri panggilan itu.

°°°°
Mereka sampai di tempat tujuan, Gibran turun di ikuti yg lain. Mereka masuk, lalu melihat berbagai macam yg di jual.

"El bareng gua sini."bilang Zia.
"Agatha, Vela sama gua."lanjut Vania.
"anj- terus gua?."
"SENDIRI."jawab para cewek bersamaan.

Gibran berjalan sendiri sedangkan yg lain bersamaan.

Daniel, Zia POV
"El, ini bagus gk?."kata Zia sambil menunjukan baju yg tadi dia pilih.
"semuanya bagus buat lu."
"bagusan yg mana?."
"yg ini."jawab Daniel sambil menunjuk.
"tapi gua gk suka sama warnanya."
"ywdh yg ini."jawabnya lagi sambil menunjuk yg satunya.
"katanya tadi bagusan yg ini."ucap Zia sambil mengangkat baju di tangan kiri.
"AMBIL DUA-DUANYA AJA."
"El bayar."
"e-eh, anj-."
"YEY."
OFF POV

Vela, Agatha, Vania POV
"Beli boba dulu."bilang Agatha.
"iya iya boba."lanjut Vela.
"oke."Jawab Vania.

Mereka bertiga membeli boba.

"ke mana lagi?."
"main-main aja yok."bilang Agatha.
"GASSSS."jawab Vela kegirangan.
"ya ayoo."ucap Vania.
OFF POV

Gibran POV
"Kali aja gua nemu jodoh."gumamnya.

Dia berjalan masuk ke area tokoh sepatu. Dia melihat sepatu yg cocok dan nyaman untuk di pakai.

"mbak, yg ini nomor 41 ada gk?."tanya Gibran pada mbak disitu.
"sebentar ya mas, saya lihat di belakang dulu."jawabnya.

"mas ndasmu."
Batin Gibran.

"oke mbak."

Setelah menunggu ternyata sepatu nomor 41 tidak ada, Gibran mencari sepatu yg lain.

"yg ini ada gk?."tanya Gibran lagi.
"yg ini ada mas."jawabnya.
"oke, saya tunggu."

Gibran membalikkan badannya dan menyambar seorang gadis yg berada tepat di belakangnya.

"e-eh."
"makannya liat-liat."
"lu?."

Perempuan itu menoleh ke atas.

"eh lu lagi."
"ngapain disini?."
"nyari sepatu."
"kan ini sepatunya cowok semua."
"e-eh iya nyari sepatu buat abang gua."
"ow."
"tangannya?."

Gibran melihat sekilas tangannya.

"plesternya gk di cabut?."
"i-ini ada kok, di ganti baru."

Gibran hanya mengangguk lalu duduk untuk menunggu sepatunya datang.

[6-11]
Vote|Comment
:D

Our Journey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang