18

8 2 0
                                    

||Happy Reading
[8-11]

Vela, Agatha, Stevy, April dan Gibran telah sampai di tempat yg di tuju. Sedangkan Daniel akan segera sampai, bagaimana dengan Zia?dia terpisah dari Daniel, tidak tahu sekarang dia berada dimana.

Tiba-tiba terlihat sosok Daniel yg perlahan muncul dari pandangan mereka.

"El sinii!!."teriak Vela.

Daniel menoleh ke arah sumber suara lalu berlari kecil ke arah mereka.

"yoo sampe juga, capek anj-."ucap Daniel.
"lu kira lu doang, sama anj-."jawab Vela.
"yaa, Zia mana?."tanya Gibran.
"Zia?."jawab Daniel.
"bukannya udah duluan tadi?."jawabnya lagi.
"yg sampe disini kita doang, dia gk ada."bilang Agatha.
"HEH ZIA DIMANA EL??."tanya Vela teriak.
"gua gtw, kirain tadi dia udh duluan."
"tadi kan lu bareng dia El."bilang Stevy sambil meminum minumannya.
"iya tadi bareng gw, tapi kepisah krn dia lepasin tangan gua."jawab Daniel sambil melirik ke arah lain untuk melihat sosok Zia.
"sekarang fokus cari Zia."bilang Gibran lalu menarik tangan April.
"1 lagi, jangan ada yg pisah dari kita."bilangnya lagi.

Mereka semua turun kebawah lagi, lalu sesekali melihat ke arah yg berbeda untuk melihat keberadaan Zia.

"Bran gw capek."ucap April lalu berhenti sejenak.
"minum dulu."suruh Gibran.

April melepas genggaman tangan Gibran lalu mengambil minuman dari dalam tasnya, tapi Gibran sudah terdorong oleh org lain.

April meminum stengah minuman itu lalu menyimpannya kembali. Setelah menyimpannya dia melihat sudah tidak ada Gibran di sampingnya.

"GIBRAN!!."teriak April.
"Bran!!."teriaknya Lagi.
"Prilll April!!."teriak Gibran yg bisa di dengar April.
"Bran gua disini!!."teriak April lagi.

Gibran berlari ke arah sumber suara lalu melihat April yg tengah memanggil namanya.

"gw disini gw disini."Bilang Gibran lalu memegang kembali tangan April.
"jan ngilang."
"hm, gk."

April menggenggam erat tangan Gibran agar tidak terlepas lagi. Setelah itu mereka berdua kembali mencari keberadaan Zia.

"Tha gk ada juga?."tanya Vela.
"gk ada, tuh bocah juga badannya kecil kek amuba malah ngilang."jawab Agatha kesal.
"udah cariin lagi yg teliti."

Agatha hanya mengangguk lalu melihat sekeliling untuk mencari Zia kembali.

"Vel kayaknya di bawah pohon Zia deh."

Vela melirik ke arah pohon dan ya mereka berlari ke arah pohon itu, lalu terlihat Zia yg tengah menangis karna kehilangan jejak teman-temannya.

"Zia!!!."teriak Vela yg membuat Zia menoleh ke arah sumber suara.

Vela berlari lalu memeluk Zia erat.

"lu darimana Zia, jangan ngilang disini banyak org susah nyariinnya."bilang Agatha yg tiba-tiba sudah berada di samping Vela.

Zia masih menangis di pelukan Vela.

"udah udah."bujuk Vela.

Zia masih tetap menangis, mungkin karna sudah lama di tinggal tidak menemukan temannya makanya dia pasrah lalu menangis begitu saja.

"El d-dim na?."tanya Zia sambil terisak dalam tangisan.
"El tadi nyariin lu, dia kira lu udh duluan ternyata gk."jawab Vela.
"udah udah gosah nangis, kek bocil lu."ucap Agatha lalu mengusap lembut pipi Zia yg basah karna airmatanya.

Zia mencoba menenangkan diri, lalu tiba-tiba dia melihat sosok Daniel yg berlari ke arahnya bersama stevy dan Vania di belakangnya.

"Zia!!."

Zia melepas pelukan dari Vela lalu berjalan kecil menuju Daniel dan di peluklah Daniel.

"lu kemana aja?."tanya Daniel khawatir.
"lu ninggalin gw tadi."jawabnya pelan.
"maaf."

Zia tidak menjawab dia tetap memeluknya.

"udah udah, yg penting udh ketemu."bilang Vania.
"sekarang Gibran sama April dimana?."
"DISINI!!."teriak April dari kejauhan sampai-sampai Gibran menutup kupingnya.
"jan teriak heh."

April menarik tangan Gibran berlari menuju yg lain.

"darimana aja lu bedua?."
"beli minum."jawab April lalu mengeluarkan minuman yg di beli tadi.

Mereka langsung berebutan mengambil minuman dari kresek yg di pegang April.

"ye giliran gw yg gk ada."bilang April.
"bedua aja sama Gibran."jawab Vela sambil meminum minuman yg di beli April dan Gibran itu.

April menoleh ke arah Gibran, lalu Gibran memberi minumannya pada April.

"nih."

April langsung mengambil dan langsung meminumnya.

"pelan-pelan."

April hanya mengangguk lalu menutup kembali penutup botol itu. Tiba-tiba Gibran mengambil botol itu dari tangannya.

"eh?."ucap April lalu menoleh ke arah Gibran.
"kan punya gw."

April hanya mengangguk iya lalu duduk di atas rumput.

"kemana lagi nih?."tanya Stevy.
"bagusnya?."
"keliling bali aja pake bus, ada tempat yg bagus kita turun, gimana?."bilang Vela lalu menatap satu persatu dari mereka.
"boleh tuh, ayok lah."jawab Vania lalu berdiri di ikuti yg lain.

Mereka berjalan menuju bus, lalu pergi dari tempat itu menuju tempat yg mereka ingin pergi.

[8-11]
Vote|Comment
:D

Our Journey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang