15

9 3 0
                                    

||Happy Reading
[7-11]

Pelajaran hampir berakhir.

"2 org lagi dimana?."

Yg lainnya mengangkat bahu tanda tak tahu, yg lainnya menatap Gibran dan Daniel.

"Gibran, Daniel mana tugas kalian?."

"a-anu buk, ketinggalan."jawab Daniel.

"kamu Gibran?."

"sama buk ketinggalan juga."jawabnya cepat.

"kok bisa sama?."

Mereka Berdua hanya terdiam lalu menatap kosong ke arah lain.

"lari di lapangan sampai pelajaran saya selesai!!."

"kan udh gua duga."gumam Daniel.
"sabar-sabar."bilang Zia.

Mereka berdua keluar dari kelas lalu menjalankan hukuman.

"kapan coba ada guru yg baek."tanya Daniel sambil berlari bersama Gibran di sampingnya.
"tanya malaikat sono."

Daniel sesekali mengoceh sendiri sedangkan Gibran sibuk berlari.

°°°°
Masa-masa di SMA memang menyenangkan bukan?ya, banyak hal yg bisa di lakukan di masa remaja seperti itu. Tapi jangan juga di salah gunakan, bisa-bisa merusak masa depan kalian.

Daniel Gibran dan lainnya kini tumbuh lebih dewasa, mereka memasuki semester terakhir dan entah mereka akan naik kelas atau tidak, Gibran yg selalu bodoamat tentang tugas apalagi Daniel.

Vania yg sifat dulunya dingin, sekarang sudah hangat karna sahabatnya telah mengubah pikirannya.

Zia yg semaki hari semakin sengklek, sering banget jahili mereka satu persatu, agar membuatnya tertawa.

Vela yg seperti Zia semakin hari semakin sama sifat mereka.

Agatha yg sifatnya berubah menjadi penyemangat di antara mereka.

April yg sudah setahun menunggu kepekaan Gibran.

Dan stevy menjadi sangat bobrok dari sebelumnya.

Kini mereka tengag mengikuti semester terakhir mereka, aku harap mereka bisa sekelas lagi.

°°°°
"semua diam dan fokus mengerjakan, ada yg terlihat mencurigakan ujiannya di batalkan dan silahkan kembali dari semester pertama."

"baik buk."jawab semua siswa.

Mereka sibuk dengan soal masing-masing.

Gibran yg sesekali melihat jawaban Vela membuat guru selalu berjalan di area tempat duduknya.

[10.00AM]

"semua antar di depan, lalu keluar."

Semua siswa berdiri lalu mengantar kertas ujian mereka kedepan dan langsung keluar.

"Bran lu mah, gurunya bikin gua jantungan selalu mondar mamdir gara-gara lu."ucap Vela kesel.
"gua gk tau lh anj-."

April menabok Gibran dan membuatnya menahan sakit, tapi itu sudah biasa.

"kantin lah."
"GASS."

Mereka pergi ke kantin seperti biasa, makan minum lalu berbuat hal yg entah apa.

Sesampainya disana mereka mencari meja yg kosong lalu menempati meja itu.

"kayak biasa kan?."tanya Agatha.
"ho'oh."jawab Gibran.
"Bran login."
"oke oke."

Gibran dan Daniel sibuk bermain dan yg lain tengah membicarakan hal yg tidak penting. Menunggu, tiba-tiba Agatha datang dengan pesanan mereka.

Daniel mengambil batagor miliknya lalu memakannya sambil memainkan ponselnya.

"makan dulu."bilang Vela.
"El arah 110."

Daniel melepas sendok yg tadinya dia pegang untuk makan dan langsung memegang kembali ponselnya.

"knock."
"ada yg satunya."
"victory."
"WEITS MENANG."ucap mereka bersamaan.
"duh sana makan."suruh April yg duduk bersebelahan dengan Gibran.
"DANIEL MAKAN."teriak Zia yg membuat Daniel langsung memegang kembali sendoknya.

Mereka makan sesekali tertawa. Selesai itu mereka beranjak pergi menuju kelas kembali, di perjalanan Daniel merangkul bahu Zia dan Gibran merangkul bahu April, sesekali Gibran terdorong kedepan karna Agatha yg mendorongnya.

Sesampainya di kelas, mereka melakukan hal seperti biasa, Daniel dan Gibran lebih memilih untuk bermain, Vania, Vela, Agatha dan Zia sibuk mengobrol hal yg tidak penting, April tengah melihat Gibran bermain sedangkan Stevy sedang memainkan ponselnya, Dia memutar lagu lalu menaiki volume ponselnya yg bisa di dengar seisi kelas.

Mereka sesekali bernyanyi, tertawa bersama.

Ujian kedua sudah di laksanakan kini mereka sedang bergegas pulang, Gibran mengantar April dan Agatha sementara Daniel mengantaar Zia, Vela, dan Vania.

Stevy dia pulang di jemput oleh supirnya, karna rumahnya sangat jauh dari yg lain.

[7-11]
Vote|Comment
:D

Our Journey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang