10

13 2 0
                                    

||Happy Reading
[6-11]

Daniel bangun dari tidurnya, berdiri lalu melangkahkan kakinya menuju bathroom yg berada di kamarnya. Setelah membersihkan dirinya dia segera mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah.

Dia turun kebawah untuk sarapan bersama.

Setelah itu, dia pergi ke mansion Gibran.

Dia melihat ada Agatha yg sedang duduk di sofa ruang tamu Gibran.

"ngapain lu disini?."tanya Daniel.
"gw di suruh barengan sama Gibran."
"siapa?."
"mamah."
"oke, gw duluan ya."
"iya."

Gibran terbangun dari tidurnya, lalu turun ke bawah untuk Sarapan.

Dia berjalan menuju dapur, lalu terlihat Agatha yg sedang duduk di sofa ruang tamunya.

"woi, ngapain lu dirumah gua?."
"udah sana mandi."
"lah?."
"SANA MANDI."
"gu-
"MANDI."
"iya iya."

Gibran naik kembali ke atas menuju kamarnya, lalu membersihkan badannya dan mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah. Selesai itu dia turun kebawah lagi menemui Agatha.

"ud-
"pake mobil."
"iy-
"AYOK."

gibran dan Agatha berangkat bersama. Di perjalanan hanya terdengar suara dari radio mobil.

"Tha maaf."
"hm."
"lu sih, masuk gitu aja."
"lu yg gk denger gua teriak-teriak."
"kurang kenceng."
"tau ah."

Perdebatan di mobil seketika berakhir karna mereka sudah sampai di sekolah.

Gibran turun lebih dulu di ikutin Agatha di belakangnya.

Mereka berdua sampai di kelas, dan udah banyak murid yg datang.

"AGATHA LAMA AMAT LU DATENGNYA."teriak Zia.
"Gibran mandinya lama."
"dihh, gua lagi."
"El kok lu gk bareng Agatha?."
"katanya bareng lu di suruh mama ny."
"pantes."

"Vania ajarin gua lagi."
"udh sampe mana?gua pikun"
"di..sini."

"Velllll, lu tau gua semalem."
"ngapa?."
"anj- malu bet gua."
"kenapa su?."
"Gibran anj- bet lu tau."
"knp lagi lu bedua?."
"semalem gua kerumah Gibran gabut bet gua di rumah jadi gua kerumah dia, eh pas sampe sana gua langsung ke kamarnya soalanya kata mama nya dia di kamar lagi tidur, nah gua ke kamarnya gua ketok-ketok pintunya gk di gubris, gua coba bukain Pintuny eh kebuka, ya gua masuk gua liat sih dia tidur, gua mo bangunin dia terus gua di cium anj-."
"ha apa apa?di cium Gibran lu?."
"An-

Guru tiba-tiba masuk lalu melanjutkan pelajarannya.

Gibran tidak mendengarkan penjelasan di depan, dia hnaya menatap kosong ke arah luar jendela.

"Gibran!."

Gibran reflek menoleh ke depan.

"iya buk?."

"kamu sudah mengerti penjelasan saya?!."

Gibran hanya diam, lalu menatap papantulis yg sudah di tulis dengan rumus-rumus.

"kamu maju kerjakan soal ini."

"mampus Bran."ucap Vela sambil tertawa kecil.
"Gibran jagooo."bilang Zia.

Gibran berdiri lalu maju kedepan kelas untuk mengerjakan soal di papantulis yg disuruh guru itu.

"otak tolong bekerjalah."
Batin Gibran.

"Cepat!."

"tidak tahu kan?."

Gibran menggelangkan kepalanya tanda tak tahu.

"lari di lapangan sampai bel istirahat di bunyikan!."

"mampus."

"cepat!."

"smangat Bran."teriak Zia
"Gibran kuat."lanjut Vela.

Semua di kelas itu tertawa padanya.

Gibran segera keluar kelas, lalu menjalankan hukumannya. Gibran mulai berlari mengelilingi lapangan sekolah itu sampai bel istirahat di bunyikan.

"guru dajjal."gumamnya kesal
"mana panas."
"anj-."
"hadeehh."

Dia terus berlari.

Sedangkan di kelas mereka.

"belajar 5 menit, habis itu kita ujian."

"HAA?."

semua siswa mulai membuka buku lalu belajar. 5 menit kemudian ujian di mulai, sangat hening dan di pantau oleh guru itu.

"Vania, ssttt ssttt."panggil Zia.

"siapa itu?."

semua diam tidak ada yg menjawab.

"mampus guru dajjal."
Batin Zia.

Daniel melihat sekilas Zia yg bingung karna dia tidak tau harus menjawab apa.

Setelah 1 jam ujian, akhirnya bel istirahat di bunyikan.

Guru itu keluar dari kelas, lalu tiba-tiba Gibran datang dengan seragam yg basah karna keringat.

[6-11]
Vote|Comment
:D

Our Journey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang