END

5 1 0
                                    

||Happy Reading
[8-11]

Di pagi hari cahaya matahari menembus jendela rumah Zia.

Dia masih bersedih, kehilangan Daniel dari hidupnya, dia sering mengingat tingkah konyolnya, tingkah lucunya, tingkah yg bisa-bisanya membuat Zia merasa kesal padanya, dan kali ini tingkahnya sudah menjadi kenangan di hidup Zia. Dia selalu menangis bila mengingat semua itu, dimana selalu di manjakan, di buat marah, di perlakukan seolah anak raja, semua selalu teringat.

"El, gua kangen."ucap Zia sambil menintikkan airmata.
"EL GUA KANGEN LO."teriak Zia lalu menangis dalam diam.

Daniel yg konyol, tidak tau malu, tidak mengerti apa kata larangan, Dia yg paling heboh, dia yg bisa juga jadi pendiam mungkin karna masalahnya, itu hanya kenangan. Ya menjadi kenangan terbesar dalam hidup Zia.

Kehilangan itu wajar, aku tau bagaimana merasahkan kehilangan, dari org terdekat atau irg lain yg sudah di anggp saudara. Itu sangat sakit bila di ingat masa lalu bersama org itu, bersabarlah aku tau kamu kuat dan bisa menjalani hidup dengan baik.

Zia duduk di balkon rumahnya sambil melihat chat terakhir dari Daniel.

"gua kangen sama lu."
"kangen."
"kenapa bukan yg lain El."
"kenapa harus lu."
"El?."
"lu denger gw gk?."
"gua kangen lu El."

Zia terisak kembali dalam diam. Dia merasa kehilangan, merasa tidak tenang.

"El gua nangis."
"gua gk mau peluk gw?."
"Daniel."

Dia terus menerus mengingatnya, tidak harus berbuat apa tapi itu sudah jalan hidupnya.

Seminggu sudah Daniel meninggalkan mereka, seminggu juga Zia menangis memikirkan dia yg sudah di ambil Tuhan.

°°°°
[6.30AM]

"Pagi Zia."ucap Vela yg baru tiba di kelas.
"udah, jangan mikirin dia terus nanti gk tenang."bilang Vela lalu mencubit pipi Zia agar dia tersenyum.
"udah semangat."bilang Vela.
"Vela, Zia Gibran dah sadar dari koma."teriak Vania yg baru saja masuk ke kelas.
"jenguk yok?."ajak Vania.
"stevy sama Agatha?."
"udh di sono."
"April?."
"katanya baru mau kesana."
"ya ayok."

Mereka bertiga meninggalkan sekolah menuju rumah sakit.

Sesampainya disana, terlihat Gibran tengan berbicara bersama yg lain.

"GIBRAN."teriak Agatha yg tiba-tiba masuk.
"Gibran udh puas tidurnya?."tanya Vela.
"ck."
"kok dia gk bangun lagi?."tanya Zia lalu menintikan airmata.
"udah udah, kalo di pikirin bakal gk tenang."
"ya sabar."bilang Gibran.
"lu udh tau?."tanya Agatha.
"udah."

Mereka semua berbicara hal yg tidak penting, tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat April di balik pintu itu.

Dia berlari menuju Gibran lalu memeluknya erat.

"makasih lu udh bangun."
"hm."

Gibran memeluknya erat. Tiba-tiba Vania memeluk mereka berdua, dan lainnya juga ikutan.

"jangan ada yg hilang lagi."bilang Gibran.


••••

Itulah cerita Our Journey dari gua, semoga suka gk suka juga gpp gk gigit, makasih udh baca ya, kalo garing maaf, saya tidak pande membuat beginian. Maaf kalau ada lersamaan tempat, jam, dll di dalam cerita gw, maaf juga kalau ada kata-kata yg membuat kalian tidak nyaman untuk membacanya, gua Author.

END

Our Journey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang