||Happy Reading
[6-11]"sekertaris jurnal kelas mana?."
Semua murid terdiam.
"Buk, di kelas kami belum pemilihan kordinasi kelas."bilang Gibran.
"kamu ketua kelas kan?."
"iya buk."
"pilih, siapa yg jadi sekertaris dll."
"Zia."
"l-lah kok gua Bran."
"tulisannya bagus."
"oke kamu jadi sekertaris."
"bendahara kamu."
"a-aku?."
Gibran melihat April karna dia di tunjuk sebagai bendahara kelas.
"oke buk."
"berapa siswa di kelas ini?."
"34."
"33."
"35.""mana yg benar?."
"sekertaris catat nama-nama siswa'i yg di kelas ini, jangan lupa buat absen siapa yg tidak hadir tau sakit."
"siappp buk."
°°°°
Bel istirahat sudah di bunyikan."GIBRAN ANJ, NGAPAIN LU BILANG NAMA GUA SIH."
"ya kan tulisan lu bagus daripada tulisan Agatha."
"GK SERU, DAFTAR HADIRLU GUA ISI ALPA SEMUA MAMPUS."
"damai woi damai."bilang Agatha menghentikan perdebatan kedua insang ikan.
"mau makan ap?."
"batagor."jawab Zia.
"samain."
"gua juga samaain."
"oke semua batagor."Agatha segera memesan makanan.
Setengah jam menunggu, akhirnya pesanan mereka datang. Mereka makan, sambil mengobrol hal yg tidak penting untuk di bicarakan, sesekali tertawa melihat tingkah laku Zia.
Setelah makan, mereka meninggalkan kantin menuju kelas. Di kelas terlihat sepi, ya karna masih jam istirahat. Seperti biasa mereka membuat hal yg tidak penting.
"arah 60 El."
"gua liat gua liat."
"bantuin bantuin.""rumus kecepatan kek gimana?."
"S=V × T."jawab Vania.
"mantap."Tiba-tiba ada guru masuk.
"mana yg lain?."
Gibran langsung menyembunyikan ponselnya, begitupun Daniel.
"mungkin masih di luar Buk, kan masih jam istirahat."jawab Zia.
"kalian ber-6 aja."
"kita?."
"kenapa Buk?.""Vania kamu ikut Olimp Kimia ya."
"tingkat apa Buk?."
"propinsi."
"di utus berapa siswa dalam 1 sekolah?."
"2 orang."
"yg satunya?."
"kelas sebelah."
Vania hanya mengangguk.
"terus, yg lain kenapa buk?."
"bantuin, bersiin kantor."
Mereka hanya memutar bolamata malas "hadehhhh." jawab mereka bersamaan.
"ikut ibu sekarang."
Mereka mengikuti guru tadi. Sesampainya di kantor, mereka mulai membersihkan dari lantai yg kotor hingga buku-buka yg berantakan.
"kayak gudang aja."
"emang gudang kali."jawab Agatha.Hachimmmmm...
"banyak debunya anj-."ucap Zia kesal karna.
Mereka hanya tertawa melihat Zia mengoceh sendiri.
Setelah membersihkan kantor itu, mereka kembali ke kelas.
"gangguin bet tuh guru."kesal Zia.
"Vania tadi lu ajarin sampe mana?."Vania mengajarkan kembali tugas-tugas yg tidak Dia pahami.
"Bran login."
"gk dulu, ada pesan masuk."
"dari siapa?."
"gk tau, belum gua buka."
"coba sini liat."Vela merebut ponsel Gibran dari tangannya. Dia membuka instagram Gibran lalu terlihat ada 1 permintaan pesan yg belum di baca.
1 permintaan pesan
[Stvy_]
Follbck..°°°°
"follbck."
"ha?."Gibran mengambil alih ponselnya.
"stvy?."
"lu kenal?."
"tanya Zia."
"Zia."
"haaa??."
"Stvy siapa?."
"Stvy mana?."Zia merebut ponsel Gibran lalu membaca pesan dari Stvy_
"oh dia."
"siapa?."bilang Gibran dan Vela bersamaan.
"yg ini."jawab Zia sambil menunjuk tempat duduknya.
"Ohhh dia namanya Stevy?."
"ho'ohhh."
"follbck Bran follbck."
"eh eh, gk kenal dih."
"follbckk."Vela mengambil ponsel Gibran dari tangan Zia lalu menekan ikuti balik.
"nah udah."
"si anj-."
"jangan lu unfoll."
"dih gk kenal."
"jangann."
"iyeee ydh.""El login."
"udh di lobby dari tadi."°°°°
"Agatha bareng gua."ucap Gibran.
"pindah rumah kan lu?."
"kok lu tau?."
"iya mama lu dateng ke rumah gua kemaren, katanya sih baru pindah."
"pantes."
"El lu anter Zia sama Vela deh."bilang Vania.
"lu?."tanya Daniel.
"gua di jemput spupu gua, barusan dia telpon gua."
"DAH VANIA."teriak Zia lalu berjalan menuju parkiran.Mereka semua pulang.
Gibran mengantar Agatha kerumah barunya yg cukup berdekatan dengan rumahnya.
"kiri kiri Bran."
"oh oke."
"disini?."tanya Gibran.
"iya, mau masuk?."
"gk deh, nanti aja."
"oke, makasih."Gibran melanjutkan mobilnya menuju mansionnya.
[6-11]
Vote|Comment
:D
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey [END]
Teen FictionOur Journey? Perjalanan? Kita? Perjalanan 8 sahabat yang bersama selama 10, lama bukan? Mereka sudah saling mengetahui apa kekurangan serta kelebihan masing-masing, bukan hanya itu mereka juga bisa juga bermusuhan, entah kesalahan yang besar atau ke...