Chapter 2 Part 1

65 11 3
                                    

Ryu tak mendapati pesan balasan setelah satu jam ia menanyakan kegiatan Chelsea. Terakhir katanya ia sudah pulang. Hari pertama berjalan mulus dan kehidupan di kampus sesuai bayangannya. Ia juga mendapat teman baru namanya Honomi. Dari gaya ceritanya, Ryu bisa menyimpulkan kalau gadis itu mirip dengan Yuki waktu sekolah dulu. Seharusnya tidak perlu ada yang dikhawatirkan,  tapi tetap saja, ia trauma oleh jarak. Ada kenangan buruk soal itu, maka sekarang, dengan langkah tergesa-gesa Ryu memasuki rumahnya setelah di drop oleh Kyoto di depan gang.

Tak ada suara waktu ia menutup pintu. Ruang tamu sepi dan lampu belum dinyalakan. Ia melirik ke pantry dan dapur, tak ada makanam di sana. Chelsea memang baru beberapa hari menginap di rumahnya ini, tapi rasanya sudah hampa saja melihat kekosongan itu tak seperti pagi tadi. Satu-satunya tempat adalah kamar.

Sambil melepas jas, ia berderap ke lantai dua dan membuka kamar tamu. Ruangan itu terang benderang. Ryu langsung mendapati kepala Chelsea ada di atas meja, bibirnya tepat di atas buku catatan yang masih terbuka. Tangan kanannya masih memegang pulpen tapi pegangannya longgar. Mata gadis itu terpejam, napasnya pelan dan rambutnya menutupi sebagian wajah.

Diam-diam, Ryu tersenyum. Ia berjalan mendekat dan menyingkirkan rambut dari wajah Chelsea. Gadis itu tak bergerak sedikit pun, tapi ada ketenangan sendiri ketika menatap wajahnya. Kelopak matanya yang tertidur bagai harapan yang akhirnya mewujud nyata. Kobaran akan masa lalu selalu tinggal dalam ingatan itu. Bagaimana ia ingat rasa cintanya yang membara dibawah benteng pertahanan Yakuza, bagaimana dalam semalam semua hidupnya berubah hanya karena perasaan itu. Karena gadis ini.

Rasanya tidak baik menikmati wajah itu lama-lama, Ryu pun bangkit dan dengan gerak hati-hati memeluk Chelsea masuk ke dekapannya. Sebelah tangannya menelusup ke paha, sebelahnya lagi menahan punggung. Dengan kekuatan penuh, ia pun mengangkat tubuh gadis yang tak begitu berat dan dengan mudahnya memindahkan ke atas kasur pelan-pelan. Mata Chelsea yang terpejam dan embusan napasnya bagai irama musim semi yang menembus pohon sakura terekam olehnya. Sambil menyelimutinya, Ryu  duduk di sebelah Chelsea sambil berpikir.

Kalau kau mau sukses besar, kau harus melepaskan orang-orang yang kau sayang terutama kekasihmu ini. Kau tahu kau perlu ruang untuk fans. Mereka semua menuntut kau idola yang bersih. Kau harus menjadi figure yang nyata untuk mereka.

Kyoto itu gila, ya? Dia tahu apa soal cinta? Tapi saat itu Ryu tak bisa mengatakan apapun karena perjanjian kontrak dengan Rin sudah ditandatangani. Agensi menerima segala wujud kerjasama itu dengan gembira. Ia bersalaman dengan Kepala bagian Clai're sementara Kyoto dan semua rekannya bertepuk tangan.

Akan ada kesuksesan besar jika ia berdampingan dengan Rin. Model senior yang wajahnya sudah bertahun-tahun menjadi publik nomor satu Jepang yang paling diminati. Dan ia, si model junior yang populeritasnya hampir mirip Rin, bisa disejajarkan dengan kerjasama itu. Ryu senang banyak orang mencintainya, tapi ia tak akan mungkin membuat orang yang ia cintai pergi dari hidupnya. Masih banyak hal yang bisa ia usahakan untuk itu.

Yakuza saja berhasil ia pangkas, apalagi kontrak itu?

Ia bergerak mendekat, lalu dengan lembut mengecup kening Chelsea dan matanya.

Gadis ini hanyalah satu-satunya subjek untuk alasannya tetap hidup. Gadis ini, yang tak akan ia lepas pergi sampai kapanpun.

***

Harum telur goreng menguasai penciumannya. Perlahan-lahan, Chelsea membuka mata dan mendapati dirinya di atas kasur dengan piyama tidur. Ia mengerjap-ngerjap dan mengulet. Betapa sejuknya udara pagi musim semi hari ini. Ditambah piyama longgar yang amat nyaman...

Tiba-tiba matanya sontak terbuka cepat. Piyama?!

Chelsea terduduk sambil menyentuh piyama di tubuhnya. Siapa yang--astaga! Ia menyibak selimut dan berlari turun ke lantai bawah. Seraya bau telur goreng yang memenuhi rumah, ia melompat dari tangga terakhir dan kaget waktu hampir menerjang Ryu yang hendak berbelok ke arahnya.

Tokyo Kiss 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang