"Otosaka!" Kato terperanjat waktu ia melihat Ryu mendobrak pintu kamarnya.
Di ruangan itu, dua pengawal berbadan besar yang berdiri di samping pria setengah baya langsung menghadangnya. Dalam satu tepis gerakan menghindar, Ryu melompat dan mendorong Kato yang membeku di atas Chelsea. Dada Ryu terasa terbakar, jemarinya gemetar jika ia tidak bergerak atau berlari merebut Chelsea kembali. Meski sekujur uratnya ingin meninju pria itu, Ryu harus fokus mengamankan Chelsea terlebih dahulu.
Dalam satu gerakan, ia mendapatkan Chelsea dalam dekapannya. Pengawal berbadan besar itu hendak meninju Ryu, tapi gerakannya ditepis Kato. Demi apapun, saat itu Ryu tidak bisa konsentrasi pada gerakannya. Ia tergagap pada tindakan Kato. Bukankah ini rumahnya? Dan bukankah itu--waktu mata Ryu berputar ke arah Gilbert, pria itu menyumbarkan senyum lebar yang mengerikan--bukankah itu ayahnya?
"Otosaka! Cepat keluar, aku menahan mereka!" Kato memekik sambil meninju dan melakukan gerakan melompat tendang dalam sekali tumpu. Ryu yang melihat itu agak bergerak mundur. Ia sempat mendengar pengawal lain diluar hendak menuju kamar. Tapi waktu Ryu berderap keluar, ia melihat Gilbert mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya.
Pistol?!
Mata Ryu membelalak. Bukan hanya dia yang menyadarinya, tapi Kato yang sedang menghabisi satu pengawal dengan napas terengah seketika berpaling ke arahnya. Lalu dengan cekatan, Kato menghampiri dan mendorong Gilbert hingga roboh. Tenaga Kato terlihat kuat, seraya menahan tubuh pria itu, Ryu menelan ludah, kebingungan memilih membantunya atau segera pergi.
"Pergi sekarang, Otosaka sialan!" Kato berteriak dari sudut ruangan itu. Ryu ingin melihat wajah pemuda itu untuk terakhir kalinya, dan tepat ia bergumam begitu, Kato menoleh dengan susah payah. Di balik poni dan rambutnya yang basah terkena keringat, Kato menyeringai.
"Akan aku urus ayahku, bodoh. Sekarang cepat keluar atau kau akan menyia-nyiakan semuanya."
Setelah berkata demikian, Ryu yang berhimpitan oleh suara langkah para pengawal di koridor pun tak akan punya kesempatan untuk menyelamatkan Kato. Dalam satu tarikan napas panjang, ia menguatkan genggamanya pada tubuh Chelsea, dan berderap keluar dari rumah besar itu.
***
AAA KATO-SANN :( dia tuh kenapa si satu detik brengsek satu detik jadi hero. Nyebelin ih :(
Btw jangan lupa besok aku update juga. Yok votes votes biar semangatt
Arigatou!^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Kiss 2
RomanceCompleted. Sekuel dari Tokyo Kiss "Kau pikir dunia ini masih soal cinta masa SMA, hah?" Rin menggeleng kecil sambil tersenyum mengejek, "kau sangat naif, Ryu." --- Setelah International School, kini kisah Ryu dan Chelsea harus dihadapakan pada keny...