Musim semi mulai mengujung. Pohon-pohon dengan sakura merah muda memenuhi pinggiran sungai Shakuji. Derak airnya mengalun lambat, sama seperti angin yang berembus lembut membawa awan putih menggumpal di balik cakrawala biru yang cerah. Langkah pelan seseorang melintas di pinggir sungai itu. Samar-samar terhirup harum musim panas yang mulai terasa dekat. Gadis itu berhenti melangkah lalu berbalik menatap sungai di sampingnya.
Seminggu lebih sejak kematian Kato berhasil Chelsea lewati.
Ia meniti hari yang berjalan lambat, masuk kuliah dengan pikiran kosong dan menatap Ryu tanpa perasaan apa-apa. Sebagian jiwanya seperti runtuh namun sebagian raganya seakan terbang entah kemana. Ia tidak tahu kenapa kematian orang yang sempat ia benci mampu membuatnya seperti ini, tapi inilah yang Chelsea rasakan. Ia tidak bisa membohongi kalau Kato adalah orang terpenting yang pernah hadir di hidupnya.
Chelsea kembali melanjutkan langkahnya, membiarkan helai bunga sakura yang bergulung di tanah menemani kesendiriannya. Sejak kasus Gilbert terungkap, satu Tokyo heboh, bahkan mampu membuat dunia hiburan di berbagai negara tertuju pada Jepang. Semua barang bukti, saksi dan penjara bawah tanah tempat Gilbert menyimpan semua artis bayaran dan tempat Gilbert melaksanakan operasi kulit untuk pengawetan wajah terungkap semua. Pemerintah Tokyo diam-diam memberikan surat resmi untuk mengucapkan terima kasih pada Ryu dan agensinya.
Setelah hari yang panjang itu, Chelsea diam-diam pergi dari rumah dan menyendiri di kafe-kafe terpencil dekat kampus. Ia bahkan sempat mendatangi rumah Gilbert yang lama dan duduk di dekat sawah tanpa berbicara apa-apa. Kematian Kato, cukup membuatnya terpukul. Meskipun Ryu selalu datang untuk menghiburnya, tapi bukan itu yang ia butuhkan.
Sedikit waktu lagi untuk merelakan saat ia harus menerima Kato yang telah pergi untuk selamanya.
Kekuasaan Gilbert memang memegang pondasi keuangan indusri hiburan dalam skala cukup besar. Hampir sepuluh artis papan atas dipegang kendali oleh Gilbert dan orang-orang penting dalam industri hiburan agak kesulitan untuk mengatur media. Meski begitu, nama Ryu tetap menjadi trending di mana-mana karena berkatnya, operasi Gilbert berhasil diungkap dan semua barang bukti lengkap diikuti saksi-saksi yang ada terserebar di meja pengadilan. Gilbert mengalami kritis sejak pukulan Kato dan ikut menyusul anak angkatnya itu tiga hari sejak perawatannya.
Tepat dua hari yang lalu juga, Ryu memutuskan untuk berhenti dari dunia hiburan itu untuk sementara. Chelsea sudah bilang tidak perlu melakukannya, tapi Ryu bersikeras ingin memperbaiki hubungan mereka. Setelah kejadian kelam itu, Chelsea sama sulitnya menerima keadaan seperti dulu. Ia takut untuk mengingat tapi ia perlu menerimanya.
Karena sibuk dengan pikirannya sendiri, Chelsea baru sadar kalau ia jalan sampai ke ujung sungai. Pembatas jalan sudah nampak di depannya, kini hanya ada pagar besi yang membatasi Chelsea dengan sungai itu. Beberapa bunga sakura jatuh ke pinggir sungai, terbawa arus dan pergi hingga tak tentu arah. Angin berembus, mengangkat rambut-rambut Chelsea dan menghalau pandangannya.
"Apa yang sedang kau pikirkan?"
Seseorang mengejutkannya. Chelsea menoleh ke belakang dan terkesiap waktu melihat Ryu dengan rambut acak-acakkannya terkena angin, memakai mantel sambil menatap lurus ke arahnya.
"Ryu--sejak kapan kau di situ?"
Pemuda itu tak menjawab langsung, ia berjalan mendekat ke arahnya tanpa melepaskan pandangan. "Sejak kau keluar rumah," jawab Ryu tenang.
Akhir-akhir ini, kaki Chelsea suka membawa dirinya entah kemana. Kadang ia kesulitan untuk mencari jalan pulang dan selalu menemukan Ryu ada di belakangnya. Meskipun harus mengambil risiko akan reaksi orang-orang, tapi Ryu nampaknya tidak peduli. Ia hanya ingin Chelsea benar-benar aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Kiss 2
RomanceCompleted. Sekuel dari Tokyo Kiss "Kau pikir dunia ini masih soal cinta masa SMA, hah?" Rin menggeleng kecil sambil tersenyum mengejek, "kau sangat naif, Ryu." --- Setelah International School, kini kisah Ryu dan Chelsea harus dihadapakan pada keny...