part 3

325 145 391
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Apa?"

"Kita mulai sekarang."

Reza mengabsen kamar Lilian dari depan pintu. Terlihat sepatu dan tas sekolah Lilian yang tergeletak di lantai dan sebuah ide muncul dikepalanya.

"Gimana caranya?" tanya Lilian seraya memiringkan kepalanya.

"Langkah pertama, lo harus ijinin gue masuk ke kamar lo," ucap Reza sambil mengangkat jari telunjuknya.

"Buat apa?" tanya Lilian sambil berkacak pinggang dan jangan lewatkan matanya yang mendelik sempurna.

Reza meletakkan jari telunjuknya yang lain di bibirnya, seolah ingin gadis di depannya untuk diam.

Kedua tangan Lilian turun dari pinggangnya dan menarik nafasnya dalam-dalam. Mengatur emosinya yang mulai terpancing.

Sabar Putri Lilian ... sabar. Orang cantik harus sabar ngadepin Pangeran Katak ... eh, Pangeran Reza. Siapa tau dia bisa bantu lo ... gumam Lilian dalam hati.

"Lanjut," pinta Lilian.

"Yang kedua," ucap Reza. Kembali menaikkan jari tengah untuk membentuk huruf V. "Lo ikuti perintah gue."

Lilian minggir dan tangannya mempersilahkan Reza untuk masuk ke kamarnya. Walaupun dalam hati dia marah, menggerutu, mengumpat dan banyak istilah yang mengambarkan emosinya saat ini yang siap meledak.

Reza berkacak pinggang sambil berdecak sebal. Menggelengkan kepala pelan dengan netra yang mengabsen seluruh ruangan. Kakinya menendang sepatu Lilian yang tergeletak di lantai.

Lilian mendelik melihat sepatu kesayangannya di tendang begitu saja oleh Reza.

"Beresin kamar lo. Merusak pemandangan aja."

"Apa gunanya diri lo? Kan lo babu di sini," jawab Lilian ketus.

"Lo bilang nggak nganggep gue babu lo?"

"Gue tarik ucapan gue!"

"Gue yang berkuasa saat perjanjian ini berjalan! Beresin tas dan sepatu lo!" bentak Reza. Tak lupa menedang sepatu Lilian untuk yang kedua kalinya.

"Aghhhh!" teriak Lilian sambil mengacak rambutnya sendiri. "Gue Putri di rumah ini. Masa iya, gue babu di rumah gue sendiri?!"

Reza mengendikkan bahunya, dalam hati ia tertawa tapi tentu saja tampang seramlah yang dia pasang saat ini. Agar terkesan ganteng-ganteng killer and cool gitu. Kenapa cool? Karena sebelum nyamperin Lilian, dia nyemil es batu.

"Lo harus keringetan biar jadi cantik," cicit Reza dengan senyum smirknya.

Keringetan biar jadi cantik? Rumus kimia dari mana? Nggak ada istilah itu di pelajaran kimia atau fisika! Oplas jadi cantik, itu yang bener ... gerutu Lilian dalam hati.

Lilian dan Pangeran Katak  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang