41. Bolos

834 42 20
                                    

Hallo semuanya...
Via datang lagi hari Kamis...
Tenang. Part kali ini masih bucin kok...
Nanti kalau Via Up part mengerikan pasti Via koar koar diawal part. Oke?

Selamat membaca....

***

Sekolah adalah tempat menuntut ilmu. Tempat dimana kita merejut masa depan serta menata diri ke hal yang positif.

Guru mengajarkan beberapa materi untuk dipelajari sampai betul betul paham. Beliau juga mengajarkan banyak hal yang baik seperti kedisiplinan, patuh atas peraturan, serta sopan santun.

Semua di lakukan untuk kebaikan siswa agar menjadi pribadi patuh akan peraturan.

Terkadang, siswa salah mengartikan tindakan tersebut, bilangnya Guru itu cerewet, memikirkan dirinya sendiri, pilih kasih, jahat atau kejam.

Semua itu salah besar, siswa berfikiran seperti itu memiliki pemikiran pendek, kekanak kanakan dan tidak dipikir secara panjang, didahulukan nafsu serta ego.

Jangan sampai salah paham akan tindakan Guru selalu memuji dan mengadalakan siswa pandai untuk mengerjakan sesuatu. Membanding dengan siswa yang tidak sepandai dia, bertujuan agar memiliki motofasi untuk bangkit dan menjadi lebih unggul dari dia yang selalu di pandang hebat.

Semua orang itu hebat hanya mereka mau mengembangkannya atau tidak. Semua itu tergantung dalam diri kita sendiri, tidak siswa lain atau Guru bahkan orang tua kita.

Soal kedisiplinan dan tata tertip tersebut mencantum di dalam pelajaran yang kini sedang dipelajari dikelas 2-1A, PPKn.

Mendengarkan Pak Adi menerangkan membuat mata tidak bisa diajak kerja sama. Alunan kata seperti obat tidur bagi siswa yang sekolah dapat uang jajan lalu pulang dengan badan sehat walafiat.

Sekolah pulang sore, sampai dirumah makan, mandi, tidur, setelah itu berangkat lagi sampai sore. Membuat bosan akan sekolah yang cuma sepeti itu itu saja.

Saat sekolah maunya diliburkan panjang. Sekarang karena pandemi Covid-19, sekolah ditutup dan KBM dilaksanakan secara onlone (Daring). Sekarang mereka menyesal dulu pernah meminta libur sepanjang itu.

"Guntur!" Panggil Pak Adi ditengah ceramahnya.

Dia melihat Guntur menyembunyikan kepala dengan dua tangan sebagai tumpuan jidat.

Satu panggilan belum bisa direspon oleh Guntur, dia sedang asik dengan Manda yang berdangsa romantis.

Guntur masih setia dengan mimpi yang indah dan berharap bisa menjadi kenyataan nantinya.

"Guntur!" Kali ini lebih keras.

"Saya Pak!" Jawab Guntur terkejut melompat dari tempat duduknnya.

Siswa lain tertawa melihat keterkejutan Guntur tercampur panik.

"Tadi saya menerangkan apa?"

Mampus. Guntur tidak tahu jawabannya.

Badan Guntur panas dingin, wajahmya berubah menjadi biru seperti Dewa Wisnu.

"Jawab Guntur!" Ucal Pak Adi menunggu jawab Guntur yang clingak clinguk.

"Permisi, Pak!"

Semua orang tertuju pada seseorang yang datang dari arah pintu masuk kelas. Pak Adi menghanpiri siswa yang masuk ke kelas 2-1A.

"Iya. Ada apa?"

"Anda di panggil oleh oleh Pak Jimin. Katanya anda di cari sama wali murid di kelasnya Bapak."

Taruhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang