40. Utusan Tuhan (Mengaku)

878 39 26
                                    


Ehemm!

Suara deheman keras berasal dari depan kelas 2-1A, kelasnya Raden. Adam bersama Ega dkk menunggu kedatangan Raden serta Luvia untuk memberitahuan sesuatu yang penting.

"Ihir! Yang sudah ketemu." Kata Guntur menggonda Raden yang tersenyum tipis.

Manda dan Amel baru datang juga ikut menimbrung ke kumpulan Raden dkk.

"Cie yang sudah berani keluar dari zona nyaman." Kata Manda berada di belakang menyenggol tangan Luvia lalu berlari menuju Guntur.

"Duh bakal ada yang jadi lagi nih." Kata Ersa yang mengetahui sesuatu di antara mereka ada yang cinlok.

Bahasa saat syuting atau artinya cinta lokasi diantara persahabatan mereka.

"Siapa?" Kata Adam.

"Tuh!" Jawab Ersa yang mengarahkan dagu ke Guntur serta Manda.

"Om mesum sama gadis metal." Lanjutnya membuat orang yang bersangkutan ingin melempar sepatu ke mulutnya.

"Monyet lo!"

"Kambing!"

Kata Guntur serta Manda bersamaan menghujat Ersa yang bicara sembarangan.

Bagi Guntur itu tidak masalah, masalah adalah dia tidak ingin dipanggil om mesum di depan Doi.

Manda tentu jelas tidak suka dengan otak mesum yang pikirannya tidak pernah bersih seperti Guntur, di jodoh jodohkan oleh dirinya.

Adam mendengar hal tersebut menjadi lega ternyata bukan dia beserta Ega yang Ersa maksud. Bukannya Adam ingin merahasiakan yang sesungguhnya tentang hubungan asmaranya. Belum ada waktu yang tepat untuk menjelaskan.

Melihat kedekatan Raden dengan Luvia dan dia sudah tidak membenci sekolah yang dulu pernah membuatnya sakit hati. Sekolah yang dulu pernah membuat masalah mengakibatkan Hearbert High School menanggung malu akibat Leuve Hing School menjelekan nama baik sekolahnya.

Inilah waktu yang tepat untuk memberitahukan yang sebenarnya bahwa dirinya tidak jomblo, Adam sudah apa pengisi hatinya.

"Ada yang mau gue omongin sama kalian." Ucap Adam di tengah para jomblowan dan jomblowati tengah mengoda sepasang kekasih sedang kasmaran yang mendatangkan tawa semasa SMA.

Melihat raut muka Raden yang sulit diartikan membuat Adam gugup dan mulai berfikiran apa setelah ini Raden akan membencinya.

Ega juga mengetahui apa yang dipikirkan Adam lalu menautkan tangan mereka. Cowok itu menggenggam tangan Ega erat serta menoleh seperti membarikan ketenangan.

Semuanya tertuju kepada mereka berdua dengan tatapan bingung, butuh penjelasan akan kelakukan mereka berdua.

"Apa apaan ini?" Kata Ersa menuntut.

"Kalian jadian?" Tanya Manda yang dari tadi kesel dengan Guntur membuat mood pagi ini hancur.

"Cepet banget buset!" Kini Amel yang bersuara yang berdiri didekat Ipul.

"Kok gue gak padam si?" Timpal Bima yang selalu lambat untuk menerima informasi ke otaknya.

"Apaan si yang lo paham?"

"Emang lo juga paham?"

"Enggak." Bima kesel dibuat Ersa yang juga tidak paham apa yang sedang terjadi disini.

"Jelaskan Adam!" Ucap Raden memerintah.

Adam menoleh ke Raden diikuti oleh Ega yang juga manatap Luvia.

"Sebenarnya gue dan Ega sudah 2 tahun menjalin hubungan." Kata Adam membuat semua orang terkejut.

"What!"

Taruhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang